5 Last Years (My Blue White) - Cerpen Remaja

5 LAST YEARS (MY BLUE WHITE)
Karya Yanha N
Kulangkahkan kakiku diruang putih yang temboknya mulai kusam dimakan zaman, namaku masih berbekas tipis hampir saja hilang, goresan pena tipis dari kerikil merah yang terlukis dalam kenangan bertahun-tahun yang lalu, kenangan putih biruku kenangan yang banyak menciptakan pipiku impulsif merah muda, kenangan polos yang masih malu-malu. Ku teruskan kakiku melangkah hingga tiba pada koridor kawasan saya dan teman-temanku dulu menyebarkan dongeng seru yang impulsif menciptakan kami mengeluarkan agresi lucu dan, itu dulu ! ku layangkan hayalanku 5 tahun yang kemudian rasanya saya ingin kembali dan menjelaskan perasaanku yang sempat tertunda dan hingga ketika ini saya menunggunya walaupun ia lupa tapi saya masih ingat itu.

Jika saya teruskan ingatanku dimasa lalu, rasanya saya penasaran ia dimana kini ? sehabis suatu insiden menciptakan kami tak saling menegur hingga tiba perpisahan tak ada sedikit pun kata bahkan ucapan selamat tinggal terucap waktu itu kami eksklusif berpisah , eksklusif tak menatap bahkan menegur sapa, rasanya saya ingin kembali cepat pada waktu itu meminta klarifikasi perasaannya atau setidaknya ucapan “selamat tinggal, semoga sukses ya !” tapi itu hanya ada dalam hayalanku saja. Hanya hayalan dalam dunia maya yang tak akan pernah keluar pada dunia nyataku hingga kapanpun itu, dan itu yang kurasa sehabis kuraba tiang koridor tempatku dulu menyebarkan dongeng akupun melanjutkan langkahku menjauh dari itu dan karenanya keluar dari tempat-tempat bersejarah indah bagiku dan kulemparkan senyuman bagai menganggap bahwa ruang-ruang yang ada dihadapanku itu hidup. 
5 Last Years (My Blue White)
Aku pun melanjutkan perjalanan kembali kerumah dengan sisa impian bahwa saya akan bertemu masa laluku “TAURA” fikiranku melayangkan pertanyaan “ bagaimana ya ia kini ? apakah bila bertemu ia masih saja membenciku ataukah malah melupakan insiden 5 tahun yang lalu, lagi pula itu yaitu masa putih biru, ! lantaran asyiknya berkhayal saya lupa, bahwa saya telah dari tadi tiba dirumah , pak dirwan tertanya terus memperhatikanku dari tadi “ khayalin apa , non ! serus amat “ pak dirwan menertawaiku. “ ah…a-a-a maksudnya, gak ada apa-apa ! ah pak dirwan resek ! “ saya berlari menuju rumah meninggalkan pak dirwan.

Kuterawang sekelilingku lewat jendela yang sanggup menyatukanku dengan hal-hal indah diluar sana dan tanpa mereka tau, saya memperhatikan kegiatan mereka maksudnya, kegiatan orang-orang yang sedang sibuk kemudian lalang. Disela-sela penerawanganku ternyata saya akan mendapat tetangga gres ! dari geraknya sudah sanggup kutebak mereka sibuk memasukan barang dari halaman mereka menuju kerumah yang mungkin akan mereka tempati dan saya tampaknya akan mendapat sobat baru, tidak mengecewakan buat ngobrol kalo lagi suntuk !! saya tiba-tiba saja tersenyum sempit. Aku terus memperhatikan kegiatan calon tetangga baruku itu, terlihat pemuda tinggi, putih namun saya tak sanggup melihat terang wajahnya tapi tampaknya ia anak dari tetangga baruku itu, yah tampan juga !.

Setelah ketika itu saya sering melihat pemuda tampan itu, ketika saya lewat ia sering tersenyum padaku, akupun membalas senyumannya hingga seminggu sehabis kedatangannya di kompleksku ia banyak menarik perhatian banyak cewek tapi untukku ia biasa-biasa saja dan yang sering saya dan ia lakukan hanyalah tersenyum tak ada tegur sapa bahkan sekedar untuk berkenalan , hingga suatu ketika saya mengira kalau pemuda tersebut bisu alasannya ia jarang mengeluarkan kata sedikitpun ketika bertemu denganku . tapi ,dengar-dengar namanya diar itu, yang sering saya dengar ketika para cewek kompleksku mulai dengan gossip hangat mereka.

Pagi yang cerah hadir kembali, kubuka lagi jendela kamarku memulai penerawanganku dihari libur ini, pagi ini sepi yang terlihat hanya diar dan seorang gadis, entah itu siapa tapi cewek itu bagus dan tampaknya ia bukan anak kompleksku alasannya saya tak pernah melihatnya sekalipun. Disana terlihat diar dan gadis itu tampaknya mereka berdebat andal dan gadis itu berlari meninggalkan diar , diar pun mengejarnya dan menggenggam tangannya. Gadis itu tampaknya menangis !”kata ku. “ yenaaaaaa……. Yenah bangkit nak, !” ibuku berteriak memanggilku seraya mengetuk keras pintu kamarku “ iyaaa, ma,,, tunggu entar yena keluar yena udah bangkit kok. Akhirnya saya mesti menghentikan aktivitasku dan penerawangan kali ini cukup seru juga.

Berselang beberapa hari terdengar kabar dikompleksku bahwa seorang pemuda pendatang gres akan segera melangsungkan janji nikah mendengar isu itu saya eksklusif penasaran siapa pemuda itu dan ternyata ia diar, “seorang pemuda yang gres menduduki kelas 3 sma akan segera menikah ?” kataku dengan heran. “ perasaan ia orangnya pendiam gak banyak ngomong, masa mau nikah. Ini benar-benar asing ?” saya mulai berbicara sendiri, dan ditengah keherananku terlintas suatu insiden suatu pagi . “ niscaya ini ada hubungannya dengan insiden pagi itu dan pertengkaran diar dan gadis itu. “ ah, biarlah lagi pula ia bukan apa-apaku mungkin itu udah keinginannya…?” kataku yang mulai tak peduli dengan kabar itu. Singkat cerita, ternyata kabar itu benar-benar akan terjadi, dan usul janji nikah telah disebar hingga tiba ditanganku.

Taura Diarsyah
( Diar )
Dengan
Aurael Tradhisca
(rael)
Ketika kulihat nama yang tertera pada usul tersebut, fikiranku melayang pada satu sosok lugu, sosok yang hingga hari ini membuatku terkurung dalam pertanyaan “TAURA DIARSYAH” apakah sama dengan “TAURA DIARSYAH” pada usul tersebut apakah mereka taura yang sama , taura 5 tahun yang lalu. Aku tak sabar untuk mengetahui semua hal ini kuhampiri rumah taura tetapi kata ibunya ia sedang mempersiapkan janji nikah yang akan dilaksanakan seminggu lagi, “ jam berapa ya, bu tauranya pulang “ tanyaku pada ibu taura. “ ibu juga tidak tau, tapi kayaknya sore juga udah balik ..!! sore kesini, ajah yena ? .” iya, bun anti sore yena kesini lagi !. setibaku dirumah kegelisahanku terus bertambah tanganku keringat hambar dan ada rasa takut disitu takut kalau taura yang tetangga baruku itu atau taura yang akan melangsungkan janji nikah nanti yaitu tauraku dulu taura yang membenciku, “ saya takut,,!!!”hatiku terus menekan ketakutan itu. Seiring jalanya waktu karenanya sorepun tiba. Dengan langkah yang bergesa-gesa saya eksklusif menghampiri rumah taurah. Dan karenanya saya menemukannya ia memang banyak berubah badannya lebih besar wajahnya terlihat lebih pintar balig cukup akal dan tingkahnya yang teratur membuatku kurang mengenalinya. Dan, karenanya klarifikasi 5 tahun itu terungkap.
“apa, kau taura diarsyah !” kataku dengan tergesa-gesa
“ iya ! kenapa kau kayak sok gitu ?
“ apa, kau taurah diarsyah yang smp di, satrya !
Taurah termenung dan tak menjawabku cukup lama
“ jawab aku, apa perkataanku tadi benar “

Taura menatapku, seraya berkata “ ia yena, saya yaitu taurah diasyah, orang yang menyukaimu 5 tahun yang kemudian hingga ketika ini, bahwasanya sudah usang saya mengetahuimu tapi saya coba untuk tak tau itu, sudah usang ku tau kau yaitu yenaku 5 tahun yang kemudian tapi saya coba melawan hatiku bahwa kau bukanlah yena yang dulu , mengapa kau harus bertanya apakah saya taurah seharusnya kau mengenaliku !”
“ entah lantaran apa wajahmu menyerupai dimakan waktu, remang difikiranku dan yang tersisa yaitu kenangan yang mesti kuraba kembali, jujur saya merindukanmu dan saya ingin meminta maaf padamu atas janji yang tak saya tepati, janji yang menciptakan dirimu dan saya hirau selama 5 tahun walaupun itu masa yang masih dini tapi kau hadir hingga ketika ini, mengapa kau tak menegurku, setidaknya menyapaku ketika perpisahan dulu, saya minta maaf taurah ! “ kubalas tatapan taurah
“ maaf ia saya dulu membencimu tapi benci itu berlahan hilang dan saya memaafkanmu !”
“ karenanya saya legah, sudah tak ada lagi yang mengganjal dihatiku dan selamat menjalankan janji nikah !” saya tersenyum seraya menatap taurah
“ iya, saya juga sudah legah, makasi atas kehadiranmu ya, yena ! “ taura tersenyum dan mengelus-ngelus rambutku

Setelah itu semua saya tersadar saya sudah tak menyukai alasannya rasa ku berlahan sirna sehabis pertemuan itu dan sehabis saya tau bahwa ia akan bersama dengan orang lain, saya memang menaruh impian tapi apakah saya harus egois dengan menyingkirkan kekasihnya ketika ini, saya mundur dari ini semua dan ini hanyalah sebatas sebuah kisah 5 tahun yang lalu. Sebatas kabar angin, ternyata janji nikah taurah dan rael yaitu janji nikah tanpa rencana, rael kekasih taura telah hamil dan janin yang sedang ia kandung bukanlah anak taurah melainkan dari lelaki lain tetapi lelaki itu tak mau bertanggung jawab maka lantaran cintanya taurah pun menikahi rael.
Haruskah menangis,
Ku melihatmu dalam cermin yang bila dipecah akan menghilangkanmu
Haruskah marah
Ku melihat ragamu berdiri pada dingklik hias yang megah
Namun, bahagialah yang terutarakan dalam bingkisan ini
Sebab kisah dulu hanyalah sebatas 1 lembar kertas dalam kisahmu.
Good bye 5 last years
Yena
Kukirim bingkisan pada hari hangat taurah.
PROFIL PENULIS
Nama Nur Hasanah
Nama Panggilan, Yanha
TTL : kendari, 05 september 1994
Alamat : prov. sutra.konsel.
Hobby : melukis, menulis dan bermain alat musik.
No. Urut : 701
Tanggal Kirim : 13/03/2013 8:37:38

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel