Dongeng: Dongeng Buaya Yang Ajaib
Rabu, 05 November 2014
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang lelaki berjulukan Towjatuwa di tepian sungai Tami kawasan Irian Jaya. Lelaki itu sedang gundah, oleh alasannya yakni isterinya yang hamil renta mengalami kesulitan dalam melahirkan bayinya. Untuk membantu kelahiran anaknya itu, dia membutuhkan operasi yang memakai watu tajam dari sungai Tami.
Ketika sedang sibuk mencari watu tajam tersebut, dia mendengar suara-suara aneh di belakangnya. Alangkah terkejutnya Towjatuwa ketika dia melihat seekor buaya besar di depannya. Ia sangat ketakutan dan hampir pingsan. Buaya besar itu pelan-pelan bergerak ke arah Towjatuwa. Tidak ibarat buaya lainnya, hewan ini mempunyai bulu-bulu dari burung Kaswari di punggungnya. Sehingga ketika buaya itu bergerak, hewan itu tampak sangat menakutkan.
Namun ketika Towjatuwa hendak melarikan diri, buaya itu menyapanya dengan ramah dan bertanya apa yang sedang dia lakukan. Towjatuwapun menceritakan keadaan isterinya. Buaya abnormal inipun berkata: "Tidak usah khawatir, saya akan tiba ke rumahmu nanti malam. Saya akan menolong isterimu melahirkan." Towjatuwa pulang menemui isterinya. Dengan sangat berbahagia, iapun menceritakan wacana pertemuannya dengan seekor buaya ajaib.
Malam itu, ibarat yang dijanjikan, buaya abnormal itupun memasuki rumah Towjatuwa. Dengan kekuatan ajaibnya, buaya yang berjulukan Watuwe itu menolong proses kelahiran seorang bayi pria dengan selamat. Ia diberi nama Narrowra. Watuwe meramalkan bahwa kelak bayi tersebut akan tumbuh menjadi pemburu yang handal.
Watuwe kemudian mengingatkan biar Towjatuwa dan keturunannya tidak membunuh dan memakan daging buaya. Apabila larangan itu dilanggar maka Towjatuwa dan keturunannya akan mati. Sejak ketika itu, Towjatuwa dan anak keturunannya berjanji untuk melindungi hewan yang berada disekitar sungai Tami dari para pemburu.
Ketika sedang sibuk mencari watu tajam tersebut, dia mendengar suara-suara aneh di belakangnya. Alangkah terkejutnya Towjatuwa ketika dia melihat seekor buaya besar di depannya. Ia sangat ketakutan dan hampir pingsan. Buaya besar itu pelan-pelan bergerak ke arah Towjatuwa. Tidak ibarat buaya lainnya, hewan ini mempunyai bulu-bulu dari burung Kaswari di punggungnya. Sehingga ketika buaya itu bergerak, hewan itu tampak sangat menakutkan.
Namun ketika Towjatuwa hendak melarikan diri, buaya itu menyapanya dengan ramah dan bertanya apa yang sedang dia lakukan. Towjatuwapun menceritakan keadaan isterinya. Buaya abnormal inipun berkata: "Tidak usah khawatir, saya akan tiba ke rumahmu nanti malam. Saya akan menolong isterimu melahirkan." Towjatuwa pulang menemui isterinya. Dengan sangat berbahagia, iapun menceritakan wacana pertemuannya dengan seekor buaya ajaib.
Malam itu, ibarat yang dijanjikan, buaya abnormal itupun memasuki rumah Towjatuwa. Dengan kekuatan ajaibnya, buaya yang berjulukan Watuwe itu menolong proses kelahiran seorang bayi pria dengan selamat. Ia diberi nama Narrowra. Watuwe meramalkan bahwa kelak bayi tersebut akan tumbuh menjadi pemburu yang handal.
Watuwe kemudian mengingatkan biar Towjatuwa dan keturunannya tidak membunuh dan memakan daging buaya. Apabila larangan itu dilanggar maka Towjatuwa dan keturunannya akan mati. Sejak ketika itu, Towjatuwa dan anak keturunannya berjanji untuk melindungi hewan yang berada disekitar sungai Tami dari para pemburu.