Penantian Yang Sia-Sia - Cerpen Sedih
Senin, 14 April 2014
PENANTIAN YANG SIA-SIA
Karya Rael Novhita
Namaku Rara, hari ini seseorang yang saya tunggu hasilnya tiba juga. Dia Arya , pria yang sedang dekat denganku sehabis putus dari Gifta.
Arya yaitu mahasiswa di STIMIK AKAKOM di Jogja dan hari ini ia pulang liburan semester. Aku dan Arya menjalin pertemanan lewat Facebook, berawal dari koment-komentan, chatingan hingga tukeran nomor hape, menciptakan kami lebih dekat dan sering berkomunikasi lewat telpon dan kami belum pernah bertemu secara langsung. Semenjak dari situ, jujur saya mempunyai rasa suka pada Arya, karna ia orangnya asik, nyambung, humoris. Aku senang sekali ia pulang untuk berlibur, itu artinya saya bisa bertemu dengannya.
Penantian yang Sia-sia |
Arya mengajak ku untuk ketemuan malam ini, tanpa basa-basi saya mendapatkan ajakkan itu dengan senang hati. Aku pun berusaha berdandan semaksimal mungkin biar kesan pertama ia tertarik denganku. Sambil menunggu jarum jam berputar, entah mengapa saya merasa deg-degan.. tanganku mendadak dingin, sedikit grogi dan ah, saya nervous sekali. Tiba-tiba handphone ku berbunyi,
“aku sudah di jalan Ra, beberapa menit lagi saya tiba. Kamu sudah siap kan?
sms dari Arya
“iya saya sudah siap dari tadi kok”
balasku dengan perasaan gugup.
15 menit kemudian ada message masuk
“aku sudah tiba di depan Ra, kau mana?”
Setelah membaca pesan tersebut, jantungku semakin berdegub kencang. Kaki ku pun serasa lemas sekali untuk melangkah ! ah, apa-apaan sih saya ini, biasanya juga kalau mau ketemuan sama cowok, saya biasa-biasa aja kok. Sekarang kenapa saya grogi begini sih?” dengan kesal saya berusaha menenangkan diriku dan menghilangkan rasa grogi itu.
Sesampai di depan jalan, saya menoleh kanan-kiri mencari orang yang akan ku temui.
“coba kau berbalik ke kanan”
kata Arya yang menelponku kemudian tersenyum dan melambaikan tangannya ketika saya berbalik.
Aku menghampirinya dan karna perasaanku yang masih grogi, membuatku jadi salah tingkah didepan Arya.
“Hey, hasilnya kita ketemu juga”
Arya menjabat tanganku sambil tersenyum manis.
Aku hanya tersenyum aib di tambah dengan tingkahku yang tidak karuan
“eh..ngghh, iya.. senang bertemu denganmu, Ya !”.
“sekarang kemana kita?” tanyaku
“gimana kalau kita cari daerah makan sambil ngobrol-ngobrol??” jawabnya
“okk, saya terserah kau saja”.
Sesampainya di daerah makan, kami asik mengobrol sambil bercanda dan tidak terasa waktu sudah kemalaman. Rasanya belum puas bersama ia tapi saya harus pulang secepatnya sebelum mama menelponku lebih dulu untuk menanyakan keberadaanku. Ah, sangat menyebalkan jikalau hal itu terjadi. Karna saya harus terburu-buru untuk pulang !!
*Pukul 00.32 saya masih belum bisa memejamkan mata, Arya membuatku sulit untuk tidur. Dia benar-benar telah mencuri hatiku dan saya sangat berharap ia menelponku malam ini kemudian menanyakan apakah saya mau menjadi pacarnya. Rasanya kayak mimpi, kata-kata ku barusan tampaknya terdengar hingga di langit ketujuh. Arya menelponku dan menyerupai yang ku harapkan tadi, ia mengungkapkan perasaannya untukku dan meminta ku untuk menjadi pacarnya.. ARRGGHHH , saya senangnya bukan kepalang karna malam ini saya resmi melepas predikat jomblo yang ada pada diriku.
✽✽✽
Hari semakin berlalu, dan perasaan suka ke Arya menjadi rasa yang sangat besar. Bagaimana tidak, hampir di setiap ketika saya menghabiskan hari bersama Arya. Kebersamaan yang di setiap ketika itu menciptakan rasaku semakin bertumbuh. Arya menciptakan hari-hariku menjadi lebih indah, sehari saja tak bertemu sudah membuatku rindu. Tanpa terasa waktu sudah berjalan 2 bulan dengan cepatnya dan sisa liburan Arya tinggal seminggu lagi.
Beberapa hari sebelum Arya akan balik, saya menerima undangan ijab kabul dari sahabat Sekolah Menengan Atas ku. Kebetulan Arya masih disini, saya ingin mengajaknya menemani ku ke pesta itu.
“halo sayang” kataku lewat telpon.
“iya sayang, ada apa?? Balasnya.
”kamu ada waktu gak ? sebentar saya ada undangan resepsi ijab kabul keluarganya temanku, kau mau gak temanin aku??”
“Aku sih mau sayang, tapi gimana? Semua pakaian ku gak ada yang kering, sudah di basuh semua buat di bawa nanti balik. Kamu pergi sama teman-teman kau saja yah ? nanti pulangnya saya jemput sayang” kata Arya.
“Hm, ok lah kalau begitu. Janji yah, kau jemput saya sebentar”
jawabku dengan perasaan yang loyo dan sedih.
“iya sayang, kau jaga mata yah?? Jangan lirik perjaka kiri-kanan, ntar km sms aja mau jemput dimana !!” kata Arya.
*Di sela lagi asik ngobrol sama teman-teman, saya teringat kesepakatan Arya mau menjemput kemudian saya mengirim sms ke ia “sayang, km dimana ? 15 menit lagi saya pulang, km jemput saya dirumah Fira yah?” kemudian beberapa menit kemudian temanku Fira dan Windy mengajak pulang, ku lihat handphoneku belum ada tanggapan sms dari Arya.
“ah, mungkin ia lagi mandi atau makan”
kata ku dalam hati sambil tetap berpikir positif. Jam sudah memperlihatkan pukul 20.29, saya mulai merasa lain karna Arya belum membalas smsku. Ku coba menelponnya tapi tidak ada jawaban dan ku ulangi terus berkali-kali. Aku pun menghubungi beberapa temannya tapi gak satu pun dari mereka yang sedang bersama Arya, saya pun semakin gelisah karna waktu sudah pukul 21.07 di tambah lagi dengan telpon dari mama yang berkali-kali memanggil. Antara marah, kesal, sedih, gelisah , dan pikiran negative bercampur jadi satu. Berkali-kali saya sms dan telpon, tapi tdk ada respon dari dia.
Akhirnya dengan perasaan yang kecewa saya meminta jemput dengan temanku.
*Saat hampir dekat rumah, Arya pun menelponku, dengan kesalnya saya pribadi mereject telponnya ! beberapa kali ia memanggil hasilnya ku angkat telponnya dengan nada jutek.
“sayang maaf ya, tadi saya temanin mama belanja terus hape.nya ketinggalan di kamar, makanya gres lihat sms kau sayang. Km dimana sekarang??” Tanya Arya.
“sudah, gak usah jemput. Aku sudah ada yang anterin pulang”
kataku sambil berusaha menahan murka dan air mataku karena kecewanya.
“sudah km berhenti sekarang, saya jemput disitu !!”
katanya dengan memaksa.
“sudah gak usah, saya sudah depan rumah. Aku kesal sama km, tadi janjinya mau jemput tapi mana?? Telpon sama sms aja gak di gubris. Kamu niscaya jalan sama cewek lain kan? Udah ngaku aja !?”
kataku sambil marah.
“bukan gitu sayang, km kok malah nuduh saya yang nggak-nggak ? kan sudah di bilang hape.ku ketinggalan, km kok gak ngerti-ngerti sih ?” jawabnya dengan kesal.
“km tuh, sudah tau mau jemput saya tapi pake program ketinggalan hape. Aku nungguin km usang sekali, makan hati saya sama kamu. Kamu gak benar-benar sayang sama saya kan?”
“Makanya km bisa begitu” Arrghh !!”
dengan nadaku yang semakin tinggi.
“mama juga tadi buru-buru sayang, makanya saya jadi gak sempat ambil hape. Sudah, kau berhenti marahnya, km gak usah begini sama aku. Aku sayang bangeet sama kamu, saya gak suka kau bilang kalau saya gak benar-benar sayang sama kamu. Aku minta maaf karna tak menjemputmu !”
kata Arya sambil terus membujuk ku dan lagi-lagi saya luluh.
Aku bahwasanya kecewa bukan karna ia gak bisa menjemputku, tapi malam ini saya sudah dandan secantik mungkin, menggunakan gaun dan high-heels. Aku sengaja tampil feminim biar saya terlihat anggun dan manis di mata Arya. Aku hanya ingin Arya memuji penampilanku malam ini. Tapi saya berusaha untuk tetap sabar dan berpikir positif wacana Arya.
Aku pun memaafkannya !
✽✽✽
Kebersamaanku dengannya sudah hingga di ujung perpisahan, bukan final dari kekerabatan kami tapi perpisahan dengan jarak. Besok Arya akan kembali ke Jogja, alasannya yaitu masa liburannya sudah habis dan kembali mengikuti perkuliahannya disana.
Malam ini kami habiskan waktu berdua, menyerupai kebiasaan yang jikalau kami bersama. Makan, ngobrol, bercandaan, tapi malam ini serasa malam yang paling berharga bagi aku. Karena malam ini terkhir saya bisa senang-senang bersama Arya, saya murung dan takut jikalau ini benar-benar yang terakhir kalinya saya merasa senang bersama Arya.
Aku takut jikalau suatu ketika nanti Arya kembali, ia bukan lagi menjadi orang yang ku miliki. Ah, berpikir apa saya ini ?? jangan pesimis dong Ra, harus yakin bahwa kekerabatan ini akan terus terjaga hingga Arya kembali lagi.
*Ketika Arya mengantar ku pulang, saya semakin tidak bisa menahan kesedihanku dan tanpa disadari air mataku pun terjatuh.
“Hey sayang, kau kenapa? Kamu murung yah?”
“ Jangan murung ah, saya kan pergi cuma sementara. Lagian kita masih bisa telponan kan?”
“Sudah jangan murung sayang”
kata Arya yang berusaha menghiburku dengan senyumnya.
*Sesampai depan rumah, saya menyerupai berat keluar dari dalam mobil. Ku pandangi terus wajahnya dengan mata yang berkaca-kaca, ingin sekali saya memeluknya erat dan berkata jangan pergi jauh dariku.
✽✽✽
Waktu terus berputar, silih berganti hari demi hari yang bergulir tanpa terhenti. Seiring dengan berjalannya waktu membuatku mulai terbiasa tanpa Arya disini. Meski ia jauh tapi kasih sayang dan perhatiannya tak pernah hilang untuk ku, dan hal ini semakin menciptakan ku yakin kalau saya bisa bersabar menunggu ia kembali lagi. Aku bahkan menutup pintu hatiku untuk cinta yang lain, meski banyak cowok-cowok ganteng yang mendekatiku disini tapi saya tetap menjaga komitmenku bersama Arya. Saling percaya, jaga mata, jaga hati, jangan macam-macam dan jangan bosan ! hal ini selalu ku ingat setiap saat, bahkan saya menulisnya besar-besar di buku catatan kuliah ku.
Namun, disuatu malam yang tidak pernah ku duga ini bisa terjadi. Aku mendapatkan pesan singkat dari Arya yang menciptakan jantungku serasa mau berhenti.
“Aku minta maaf sebelumnya sama kamu, saya tidak mau waktumu terbuang percuma untukku. Mungkin kalau lebih baik kalau kita jalan sendiri-sendiri saja”.
*Dengan rasa tidak percaya, kucubit tangan ku dan berharap ini semua hanyalah mimpi. Jika ini benar-benar mimpi, saya ingin terbangunkan secepatnya. Otak ku menyerupai berhenti untuk berpikir, saya termenung beberapa ketika kemudian membalas sms dari Arya.
“Maksud dari sms kau ini apaan? Kamu bercanda kan sayang??
Balasku dengan rasa cemas dan takut.
“aku serius dan saya sedang tidak bercanda” balas Arya tegas.
“Dengan alasan apa kau mau mengakhiri kekerabatan kita ? apa kau sudah bosan denganku ? atau kau sudah sanggup cewek gres disana?”
“Gak ada sayang !! saya hanya gak lezat sama kamu, saya juga mau serius kuliah dulu.”
“Kamu kuliah yang baik yah? Aku bukan tipe peselingkuh sayang dan kini saya ingin sendiri dulu” terang Arya.
Kata-kata Arya sangat membuatku drop, dan penuh rasa tak percaya dengan apa yang terjadi malam ini. Sambil menangis saya membalas lagi sms Arya.
“kamu bohong kan? Gak mungkin kau menyebabkan kuliah sebagai alasan, apalagi ingin sendiri. Itu sangat tidak mungkin, !!”
kemarin-kemarin komunikasi kita baik-baik saja kan?? Kamu juga pernah bilang takut kehilangan saya dan kini kau bilang ingin sendiri ? itu tidak masuk di logika ku.”
“Aku yakin, ini niscaya karna ada cewek lain yang mendekatimu. Kamu mustahil begini” jelasku.
“Sayang, kau pacaran saja disana, tapi kau jangan lupain saya yah? Bukan karna cewek lain saya minta keputusan begini. Kita masih muda, masih bisa pacar-pacaran dulu. Aku tidak lezat melihat waktumu terbuang-buang untuk menungguku yang gak pasti”.
Aku semakin takut, tak bisa ku bayangkan bagaimana sedihnya saya jikalau kekerabatan ini benar-benar berakhir.
“Aku sayang sekali sama kau Ya !! bagaimana mungkin saya bisa mencari cinta yang lain sementara hatiku tlah ku berikan semua untukmu. Tidak gampang bagiku untuk menemukan pria lain, menyerupai yang kau katakan. Aku tidak mau kita putus, saya masih besar lengan berkuasa kok nunggu kamu, saya masih bisa sabar. Tolong jangan ragukan kesetiaanku sayang, percaya sama saya ! saya bisa nunggu kau meski itu seribu tahun lamanya.”
balasku dengan impian yang penuh supaya Arya bisa menarik kembali keputusannya dan tetap mempertahankan kekerabatan ini.
“ya sudah kalau itu mau kamu. Kita masih tetap berjalan bersama menyerupai biasanya. Mudah-mudahan kau masih kuat, sayang yang sabar yah?”
tanggapan dari Arya yang membuatku lega.
Untunglah Dewi Fortuna masih melindungiku malam ini.
“makasih Arya sayang, saya kesepakatan akan terus bersabar dengan jarak ini. Tapi kau juga janji, kau harus percaya sama saya dan jangan pernah raguin saya lagi. Ingat komitmen yang pernah kita buat.”
kataku dengan perasaan yang lega dan mulai damai karna saya berhasil menciptakan Arya menarik kembali keputusannya.
“iya sayang, saya ingat terus kok. Hm, ini sudah jauh malam. Sebaiknya kau tidur sekarang, besok kan kau harus kuliah.”
“iya, kau juga tidur yah sayang? Nanti susah bangunnya. Aku bangunin kau besok jam 8 yah?”
“iya sayang. Mimpi yang indah yah? Selamat tidur.”
✽✽✽
Semenjak bencana itu , entah kenapa perilaku Arya lama-kelamaan serasa berubah ! menyerupai ada yang beda dari hari-hari sebelumnya. Dia jadi yang kurang perhatian, sudah jarang nanyain kabar aku, saya sedang apa, sms dan telpon dari ia pun sudah mulai jarang. Aku sih sempat berpikir yang aneh-aneh, mungkin gak yah Arya memang sudah benar-benar bosan denganku atau ia lagi dekat sama cewek lain?? Tapi saya tetap berpikir positif, mungkin saja ia lagi sibuk dengan tugas-tugas kampusnya. Yang kebetulan MID semester tidak usang lagi, niscaya ia menerima banyak kiprah dari dosen-dosennya.
“aku sudah di jalan Ra, beberapa menit lagi saya tiba. Kamu sudah siap kan?
sms dari Arya
“iya saya sudah siap dari tadi kok”
balasku dengan perasaan gugup.
15 menit kemudian ada message masuk
“aku sudah tiba di depan Ra, kau mana?”
Setelah membaca pesan tersebut, jantungku semakin berdegub kencang. Kaki ku pun serasa lemas sekali untuk melangkah ! ah, apa-apaan sih saya ini, biasanya juga kalau mau ketemuan sama cowok, saya biasa-biasa aja kok. Sekarang kenapa saya grogi begini sih?” dengan kesal saya berusaha menenangkan diriku dan menghilangkan rasa grogi itu.
Sesampai di depan jalan, saya menoleh kanan-kiri mencari orang yang akan ku temui.
“coba kau berbalik ke kanan”
kata Arya yang menelponku kemudian tersenyum dan melambaikan tangannya ketika saya berbalik.
Aku menghampirinya dan karna perasaanku yang masih grogi, membuatku jadi salah tingkah didepan Arya.
“Hey, hasilnya kita ketemu juga”
Arya menjabat tanganku sambil tersenyum manis.
Aku hanya tersenyum aib di tambah dengan tingkahku yang tidak karuan
“eh..ngghh, iya.. senang bertemu denganmu, Ya !”.
“sekarang kemana kita?” tanyaku
“gimana kalau kita cari daerah makan sambil ngobrol-ngobrol??” jawabnya
“okk, saya terserah kau saja”.
Sesampainya di daerah makan, kami asik mengobrol sambil bercanda dan tidak terasa waktu sudah kemalaman. Rasanya belum puas bersama ia tapi saya harus pulang secepatnya sebelum mama menelponku lebih dulu untuk menanyakan keberadaanku. Ah, sangat menyebalkan jikalau hal itu terjadi. Karna saya harus terburu-buru untuk pulang !!
*Pukul 00.32 saya masih belum bisa memejamkan mata, Arya membuatku sulit untuk tidur. Dia benar-benar telah mencuri hatiku dan saya sangat berharap ia menelponku malam ini kemudian menanyakan apakah saya mau menjadi pacarnya. Rasanya kayak mimpi, kata-kata ku barusan tampaknya terdengar hingga di langit ketujuh. Arya menelponku dan menyerupai yang ku harapkan tadi, ia mengungkapkan perasaannya untukku dan meminta ku untuk menjadi pacarnya.. ARRGGHHH , saya senangnya bukan kepalang karna malam ini saya resmi melepas predikat jomblo yang ada pada diriku.
✽✽✽
Hari semakin berlalu, dan perasaan suka ke Arya menjadi rasa yang sangat besar. Bagaimana tidak, hampir di setiap ketika saya menghabiskan hari bersama Arya. Kebersamaan yang di setiap ketika itu menciptakan rasaku semakin bertumbuh. Arya menciptakan hari-hariku menjadi lebih indah, sehari saja tak bertemu sudah membuatku rindu. Tanpa terasa waktu sudah berjalan 2 bulan dengan cepatnya dan sisa liburan Arya tinggal seminggu lagi.
Beberapa hari sebelum Arya akan balik, saya menerima undangan ijab kabul dari sahabat Sekolah Menengan Atas ku. Kebetulan Arya masih disini, saya ingin mengajaknya menemani ku ke pesta itu.
“halo sayang” kataku lewat telpon.
“iya sayang, ada apa?? Balasnya.
”kamu ada waktu gak ? sebentar saya ada undangan resepsi ijab kabul keluarganya temanku, kau mau gak temanin aku??”
“Aku sih mau sayang, tapi gimana? Semua pakaian ku gak ada yang kering, sudah di basuh semua buat di bawa nanti balik. Kamu pergi sama teman-teman kau saja yah ? nanti pulangnya saya jemput sayang” kata Arya.
“Hm, ok lah kalau begitu. Janji yah, kau jemput saya sebentar”
jawabku dengan perasaan yang loyo dan sedih.
“iya sayang, kau jaga mata yah?? Jangan lirik perjaka kiri-kanan, ntar km sms aja mau jemput dimana !!” kata Arya.
*Di sela lagi asik ngobrol sama teman-teman, saya teringat kesepakatan Arya mau menjemput kemudian saya mengirim sms ke ia “sayang, km dimana ? 15 menit lagi saya pulang, km jemput saya dirumah Fira yah?” kemudian beberapa menit kemudian temanku Fira dan Windy mengajak pulang, ku lihat handphoneku belum ada tanggapan sms dari Arya.
“ah, mungkin ia lagi mandi atau makan”
kata ku dalam hati sambil tetap berpikir positif. Jam sudah memperlihatkan pukul 20.29, saya mulai merasa lain karna Arya belum membalas smsku. Ku coba menelponnya tapi tidak ada jawaban dan ku ulangi terus berkali-kali. Aku pun menghubungi beberapa temannya tapi gak satu pun dari mereka yang sedang bersama Arya, saya pun semakin gelisah karna waktu sudah pukul 21.07 di tambah lagi dengan telpon dari mama yang berkali-kali memanggil. Antara marah, kesal, sedih, gelisah , dan pikiran negative bercampur jadi satu. Berkali-kali saya sms dan telpon, tapi tdk ada respon dari dia.
Akhirnya dengan perasaan yang kecewa saya meminta jemput dengan temanku.
*Saat hampir dekat rumah, Arya pun menelponku, dengan kesalnya saya pribadi mereject telponnya ! beberapa kali ia memanggil hasilnya ku angkat telponnya dengan nada jutek.
“sayang maaf ya, tadi saya temanin mama belanja terus hape.nya ketinggalan di kamar, makanya gres lihat sms kau sayang. Km dimana sekarang??” Tanya Arya.
“sudah, gak usah jemput. Aku sudah ada yang anterin pulang”
kataku sambil berusaha menahan murka dan air mataku karena kecewanya.
“sudah km berhenti sekarang, saya jemput disitu !!”
katanya dengan memaksa.
“sudah gak usah, saya sudah depan rumah. Aku kesal sama km, tadi janjinya mau jemput tapi mana?? Telpon sama sms aja gak di gubris. Kamu niscaya jalan sama cewek lain kan? Udah ngaku aja !?”
kataku sambil marah.
“bukan gitu sayang, km kok malah nuduh saya yang nggak-nggak ? kan sudah di bilang hape.ku ketinggalan, km kok gak ngerti-ngerti sih ?” jawabnya dengan kesal.
“km tuh, sudah tau mau jemput saya tapi pake program ketinggalan hape. Aku nungguin km usang sekali, makan hati saya sama kamu. Kamu gak benar-benar sayang sama saya kan?”
“Makanya km bisa begitu” Arrghh !!”
dengan nadaku yang semakin tinggi.
“mama juga tadi buru-buru sayang, makanya saya jadi gak sempat ambil hape. Sudah, kau berhenti marahnya, km gak usah begini sama aku. Aku sayang bangeet sama kamu, saya gak suka kau bilang kalau saya gak benar-benar sayang sama kamu. Aku minta maaf karna tak menjemputmu !”
kata Arya sambil terus membujuk ku dan lagi-lagi saya luluh.
Aku bahwasanya kecewa bukan karna ia gak bisa menjemputku, tapi malam ini saya sudah dandan secantik mungkin, menggunakan gaun dan high-heels. Aku sengaja tampil feminim biar saya terlihat anggun dan manis di mata Arya. Aku hanya ingin Arya memuji penampilanku malam ini. Tapi saya berusaha untuk tetap sabar dan berpikir positif wacana Arya.
Aku pun memaafkannya !
✽✽✽
Kebersamaanku dengannya sudah hingga di ujung perpisahan, bukan final dari kekerabatan kami tapi perpisahan dengan jarak. Besok Arya akan kembali ke Jogja, alasannya yaitu masa liburannya sudah habis dan kembali mengikuti perkuliahannya disana.
Malam ini kami habiskan waktu berdua, menyerupai kebiasaan yang jikalau kami bersama. Makan, ngobrol, bercandaan, tapi malam ini serasa malam yang paling berharga bagi aku. Karena malam ini terkhir saya bisa senang-senang bersama Arya, saya murung dan takut jikalau ini benar-benar yang terakhir kalinya saya merasa senang bersama Arya.
Aku takut jikalau suatu ketika nanti Arya kembali, ia bukan lagi menjadi orang yang ku miliki. Ah, berpikir apa saya ini ?? jangan pesimis dong Ra, harus yakin bahwa kekerabatan ini akan terus terjaga hingga Arya kembali lagi.
*Ketika Arya mengantar ku pulang, saya semakin tidak bisa menahan kesedihanku dan tanpa disadari air mataku pun terjatuh.
“Hey sayang, kau kenapa? Kamu murung yah?”
“ Jangan murung ah, saya kan pergi cuma sementara. Lagian kita masih bisa telponan kan?”
“Sudah jangan murung sayang”
kata Arya yang berusaha menghiburku dengan senyumnya.
*Sesampai depan rumah, saya menyerupai berat keluar dari dalam mobil. Ku pandangi terus wajahnya dengan mata yang berkaca-kaca, ingin sekali saya memeluknya erat dan berkata jangan pergi jauh dariku.
✽✽✽
Waktu terus berputar, silih berganti hari demi hari yang bergulir tanpa terhenti. Seiring dengan berjalannya waktu membuatku mulai terbiasa tanpa Arya disini. Meski ia jauh tapi kasih sayang dan perhatiannya tak pernah hilang untuk ku, dan hal ini semakin menciptakan ku yakin kalau saya bisa bersabar menunggu ia kembali lagi. Aku bahkan menutup pintu hatiku untuk cinta yang lain, meski banyak cowok-cowok ganteng yang mendekatiku disini tapi saya tetap menjaga komitmenku bersama Arya. Saling percaya, jaga mata, jaga hati, jangan macam-macam dan jangan bosan ! hal ini selalu ku ingat setiap saat, bahkan saya menulisnya besar-besar di buku catatan kuliah ku.
Namun, disuatu malam yang tidak pernah ku duga ini bisa terjadi. Aku mendapatkan pesan singkat dari Arya yang menciptakan jantungku serasa mau berhenti.
“Aku minta maaf sebelumnya sama kamu, saya tidak mau waktumu terbuang percuma untukku. Mungkin kalau lebih baik kalau kita jalan sendiri-sendiri saja”.
*Dengan rasa tidak percaya, kucubit tangan ku dan berharap ini semua hanyalah mimpi. Jika ini benar-benar mimpi, saya ingin terbangunkan secepatnya. Otak ku menyerupai berhenti untuk berpikir, saya termenung beberapa ketika kemudian membalas sms dari Arya.
“Maksud dari sms kau ini apaan? Kamu bercanda kan sayang??
Balasku dengan rasa cemas dan takut.
“aku serius dan saya sedang tidak bercanda” balas Arya tegas.
“Dengan alasan apa kau mau mengakhiri kekerabatan kita ? apa kau sudah bosan denganku ? atau kau sudah sanggup cewek gres disana?”
“Gak ada sayang !! saya hanya gak lezat sama kamu, saya juga mau serius kuliah dulu.”
“Kamu kuliah yang baik yah? Aku bukan tipe peselingkuh sayang dan kini saya ingin sendiri dulu” terang Arya.
Kata-kata Arya sangat membuatku drop, dan penuh rasa tak percaya dengan apa yang terjadi malam ini. Sambil menangis saya membalas lagi sms Arya.
“kamu bohong kan? Gak mungkin kau menyebabkan kuliah sebagai alasan, apalagi ingin sendiri. Itu sangat tidak mungkin, !!”
kemarin-kemarin komunikasi kita baik-baik saja kan?? Kamu juga pernah bilang takut kehilangan saya dan kini kau bilang ingin sendiri ? itu tidak masuk di logika ku.”
“Aku yakin, ini niscaya karna ada cewek lain yang mendekatimu. Kamu mustahil begini” jelasku.
“Sayang, kau pacaran saja disana, tapi kau jangan lupain saya yah? Bukan karna cewek lain saya minta keputusan begini. Kita masih muda, masih bisa pacar-pacaran dulu. Aku tidak lezat melihat waktumu terbuang-buang untuk menungguku yang gak pasti”.
Aku semakin takut, tak bisa ku bayangkan bagaimana sedihnya saya jikalau kekerabatan ini benar-benar berakhir.
“Aku sayang sekali sama kau Ya !! bagaimana mungkin saya bisa mencari cinta yang lain sementara hatiku tlah ku berikan semua untukmu. Tidak gampang bagiku untuk menemukan pria lain, menyerupai yang kau katakan. Aku tidak mau kita putus, saya masih besar lengan berkuasa kok nunggu kamu, saya masih bisa sabar. Tolong jangan ragukan kesetiaanku sayang, percaya sama saya ! saya bisa nunggu kau meski itu seribu tahun lamanya.”
balasku dengan impian yang penuh supaya Arya bisa menarik kembali keputusannya dan tetap mempertahankan kekerabatan ini.
“ya sudah kalau itu mau kamu. Kita masih tetap berjalan bersama menyerupai biasanya. Mudah-mudahan kau masih kuat, sayang yang sabar yah?”
tanggapan dari Arya yang membuatku lega.
Untunglah Dewi Fortuna masih melindungiku malam ini.
“makasih Arya sayang, saya kesepakatan akan terus bersabar dengan jarak ini. Tapi kau juga janji, kau harus percaya sama saya dan jangan pernah raguin saya lagi. Ingat komitmen yang pernah kita buat.”
kataku dengan perasaan yang lega dan mulai damai karna saya berhasil menciptakan Arya menarik kembali keputusannya.
“iya sayang, saya ingat terus kok. Hm, ini sudah jauh malam. Sebaiknya kau tidur sekarang, besok kan kau harus kuliah.”
“iya, kau juga tidur yah sayang? Nanti susah bangunnya. Aku bangunin kau besok jam 8 yah?”
“iya sayang. Mimpi yang indah yah? Selamat tidur.”
✽✽✽
Semenjak bencana itu , entah kenapa perilaku Arya lama-kelamaan serasa berubah ! menyerupai ada yang beda dari hari-hari sebelumnya. Dia jadi yang kurang perhatian, sudah jarang nanyain kabar aku, saya sedang apa, sms dan telpon dari ia pun sudah mulai jarang. Aku sih sempat berpikir yang aneh-aneh, mungkin gak yah Arya memang sudah benar-benar bosan denganku atau ia lagi dekat sama cewek lain?? Tapi saya tetap berpikir positif, mungkin saja ia lagi sibuk dengan tugas-tugas kampusnya. Yang kebetulan MID semester tidak usang lagi, niscaya ia menerima banyak kiprah dari dosen-dosennya.
Ya Tuhan, Sebenarnya saya rindu sekali sama Arya, saya ingin ia menenangkan ku dan meringankan rinduku yang sudah terlalu berat, saya butuh hadirnya biar saya bisa menjadi kekasih yang lebih kuat. Tapi saya berusaha sabar menunggu kabar dari dia, saya akan membiarkan ia untuk sementara hingga ia benar-benar ada waktu untuk ku. Tapi lama-kelamaan saya merasa menyerupai ada yang aneh. Kok Arya bisa tahan beberapa hari ini gak menghubungi aku? Aku pun mencoba untuk menghubungi dia, tapi message dan telponku gak ada yang di respon olehnya.
*Malam ini saya lagi free dari kiprah kampus, ku ambil modem dan membuka akun facebook ku untuk mencari hiburan. Aku tiba-tiba teringat dengan akun milik Arya, saya iseng-iseng membukanya untuk melihat inboxnya dia.
Sekejap mataku kaget, ketika password Arya sudah diganti dan ia sama sekali tidak memberitahuku wacana hal ini.
Ku buka kembali akun FB ku dan melihat di kronologi, akun milikku ku sudah tidak berpacaran lagi dengan Arya. Rasa kaget ini lebih dari ketika Arya mengirimkan message kata putus, rasa menyerupai terkontak ketika mencuk colokan kulkas.
Tanpa ada pemberitahuan dari Arya, ia tiba-tiba saja mengubah statusnya menjadi lajang. Secepatnya ku ambil handphone ku dan menelpon Arya.
“halo sayang”
“iya, ada apa?” jawabnya dengan nada datar.
“2 mingu terakhir ini kau tidak menghubungiku. Sekedar sms menanyakan kabarku pun tidak ada.
Kamu sibuk sekali yah? Tanya ku pelan.
“iya, saya lagi sibuk dengan tugas-tugas kampus yang menyita waktu ku.”
“oh gitu. Aku lagi On FB nih, saya coba buka akun km tapi passwordnya udah diganti. Boleh saya tahu password kau yg baru?”
“ehm, kalau kau gak perlu tau, gak apa-apakan?”
“kok jawabnya gitu syg ? ada yang km sembunyiin dari saya yah? Makanya saya gak boleh tau.”
“gak sembunyiin apa-apa kok !”
“ok lah kalau km gak mau ngasih. Tapi boleh saya tau kenapa status kau jadi lajang tanpa memberitahuku sebelumnya ?” tanyaku sambil menahan air mataku.
“pacaran gak mesti harus terpajang di FB juga kan ? yang penting kan kita masih ada status pacaran, Fb itu hanya media hiburan aja.”
“baiklah, semoga saja gak ada apa-apa dengan kamu.”
Tanpa ada basa-basi lagi, telpon pun terputuskan. Aku sudah tidak tau mau berkata apa lagi. Sikap Arya sudah benar-benar berubah, saya semakin tak damai dibentuk olehnya. Pikiran-pikiran negative pun mulai bermunculan menyerupai tembok putih yang mulai di tumbuhi oleh lumut. Semakin usang saya merasa Arya semakin menjauh dari ku, saya merasa sudah menyerupai berjalan sendiri.
*Hingga suatu hari ada sahabat dekat Arya mengirim pesan di inbox.ku, namanya Randy !!
“hay, kau mantan pacarnya Arya kan.?”
Ah sial, kata-kata Randy bikin perasaanku gak enak.
“hah? Mantan? Aku sama Arya belum ada kata putus, emang Arya ngomong ke kau kalau kami sudah putus?”
“iya, katanya sih gitu.”
Aku galau dan benar-benar gak nyangka Arya bisa ngomong menyerupai itu. Dia anggap apa saya ini ? apa Arya sudah sejahat itu kini ?
Dia sudah tdk menganggap ku ada.
Karna kesal saya tak membalas chat itu lagi, tapi beberapa menit kemudian Randy mengirimkan ku pesan lagi.
“kamu mau saya bantuin gak ?”
ini kalau kau mau yah, saya gak maksa kok !
Cuma nawarin aja”.Kata Randy
“km mau bantuin apa ?”
* kami bertukaran nomor hape dan saling berkomunikasi. Randy membuatku terkejut sehabis menceritakan semua wacana Arya !!
Dia orang yang gres saya kenal, saya tak mungkin percaya sepenuhnya atas apa yang ia ceritakan wacana Arya disana. Aku tak mau terlalu menanggapi omongan Randy, tapi Randy gak pernah berhenti memberi informasi wacana apa kegiatan Arya disana. Sudah 2 bulan lebih hubunganku dengan Arya semakin merenggang, kami menyerupai mempunyai dunianya masing-masing ! Arya sudah menyerupai orang asing bagiku, saya pacarnya tapi saya merasa menyerupai bukan siapa-siapanya dia. Aku suka nangis kalau ingat ketika Arya masih ada di dekatku, saya juga suka nangis karna terlalu rindunya sama dia. Sedih hatiku disaat sendiri, ketika kau tak ada resah saya sendiri tanpa kamu. Aku sangat kesepian Ya !
Malam ini Randy lagi main di kost-an Arya, ia memberitahu ku lewat message kalau Arya sedang bersama cewek lain disana, namanya Putri. Aku gak percaya dengan kata Randy, hingga saya menyuruhnya untuk memfoto Arya dengan cewek itu kemudian mengirimkannya padaku untuk sebagai bukti atas omongan Randy selama ini. Bersamaan dengan itu, saya sms Arya menanyakan kabarnya dan Arya membalasnya.
Tiba-tiba foto dari Randy pun masuk di inbox FB.ku yang hanya selang berapa menit sehabis tanggapan message dari Arya. Dan benar, Arya sedang duduk mesra dengan cewek itu. Wajahnya menyerupai senang sekali bersama cewek itu dan terlihat dalam foto Arya mundur sedikit ke belakang yang tampaknya sedang bersms-an, dan saya yakin itu Arya sedang membalas message ku yang beberapa menit lalu. Dan di foto kedua terlihat cewek itu memeluk erat Arya !
Aku ingin murka melampiaskan rasa dihatiku tapi saya tak bisa, saya cemburu kenapa bukan saya yang ada di foto itu. Kenapa harus wanita lain? Hatiku hancur sayang. Aku menangis tanpa bunyi sambil mengepal besar lengan berkuasa kedua tanganku di dada ! sedih, kecewa dan sakit.
Rasanya sangat menusuk. ARYA.. pria yang sangat saya sayang, yang selalu kuingat di setiap langkahku, tak percaya ia seburuk itu. Kamu gak tau gimana sulitnya saya bertahan sendiri disini, saya tetap percaya sama km ketika orang lain bercerita gak baik wacana kmAku berusaha sekeras mungkin untuk bersabar, dengan air mata yang bercucuran saya menutup mata dan berdoa….
** “Tuhan, saya tau semua yang terjadi dalam hidupku yaitu rancangan-Mu. Jika Tuhan menghendaki untuk saya melihat semua ini, perlihatkanlah semuanya Tuhan. Namun beri saya kekuatan untuk bisa melihat semua itu, sangat sakit rasanya Tuhan ketika saya harus melihat orang yang sangat saya sayangi di dekapan wanita lain dan saya tidak tau harus berbuat apa. Tapi beri saya kesabaran atas apa yang telah ku ketahui. Beri saya hati yang sabar dan penuh kasih, saya sudah memaafkan Arya. Ubah dan bentuk ia menjadi orang yg baik. Amin.” **
Terlalu sakit semuanya ! ketika saya percaya sama kamu, saya rela menghabiskan waktu ku untuk menunggumu, saya berusaha menenangkan diriku ketika km mulai menghilang, saya meyakinkan diriku kalau km masih setia untukku, tapi ternyata km bersenang-senang sama cewek lain, ARGHH.. km tidak tau gimana rasanya ketika mereka mengucilkan ku, mengatai saya BODOH dengan LDR ini. Katamu saya harus bersabar karna semua akan indah pada waktunya. Tapi nyatanya? SEMUA SAKIT PADA WAKTUNYA..! Aku ndeso sudah menganggapmu yang terbaik untukku dan rasa pahitnya ku telan sendiri. Km sudah menghancurkan semuanya ! Kamu tidak sebaik yang saya kira, kau menghilang begitu saja dan saya tak tahu. Kamu berikan saya mimpi terburuk dalam hidupku, penantian yang sia-sia. Kamu sudah terlalu jahat ARYA ! KAMU JAHAT !
*Aku pun menangis sekuat-kuatnya hingga saya tertidur.
✽✽✽
Bayang-bayang wacana foto itu menyerupai berusaha ingin merusak pikiranku, tapi saya dihentikan lemah, saya sudah mengalah dengan semuanya dan saya mulai mencoba untuk melupakan Arya perlahan-lahan. Aku mencoba lari dengan menyibukkan diriku, kebetulan ini yaitu minggu-minggu final. Sangat membantuku sekali karna kiprah final dari dosen-dosen sudah mengantri. Hal ini membuatku benar-benar sibuk sekali. Jangankan untuk mengingat Arya, waktu untuk tidur pun hampir gak ada.
*Di sela sedang mengerjakan tugas, saya ON di FB. Dan tanpa disangka saya bertemu kembali dengan Allan di dunia maya itu.
Allan yaitu perjaka ganteng dan keren yang ku kenal di awal tahun ini, waktu itu saya pernah dekat dengannya. Namun tiba-tiba kami lose contact sehabis ia menembak ku, tapi saya tolak karna ketika itu saya sudah mempunyai pacar yang berjulukan Rivan. jadi bernostalgia dengan masa kemudian nih !
*Iseng-iseng saya koment status ia dan ia pun membalasnya hingga hasilnya berujung lewat inbox. Semenjak pertemuan kembali itu, saya dan Allan jadi sering berkomunikasi. Sehinggga saya menjadi benar-benar lupa akan Arya dan bertahap saya melupakan perasaanku untuknya.
Allan tiba disaat yang sempurna, diluar kesadaranku ia telah menyita semua pikiranku, mengalihkan duniaku untuknya. Dan ketika itu juga saya menyerupai menemukan dunia yang baru, saya menyerupai habis bebas dalam penjara yang kupikir takkan bisa untuk ku keluar.
✽✽✽
(2 bulan kemudian)
Setelah 2012 sudah berlalu, saya mulai membuka lembaran baru. Melupakan segala kenangan pahitku bersama Arya, meski tidak ada kata putus untuk mengakhiri kekerabatan kami tapi saya menganggap semua sudah selesai sejak Arya merubah statusnya secara tiba-tiba dan sejak saya melihat foto itu. Sungguh kesetian dan kesabaran yang sia-sia, Arya orang yang selalu ku banggakan di depan teman-temanku, ternyata seorang pendusta ! mungkin ia sudah lebih senang bersama pilihannya yang lain. Sekarang saya tlah menemukan dunia ku dan kisah yang gres bersama Allan, saya dan ia kini saling memiliki.
*Saat sedang tidur, handphone ku berdering dan terkejut melihat yang menelpon ku ARYA ! Dilema untuk mengangkatnya apa tidak, beberapa kali ia menelpon tapi saya mengabaikannya.
Karna merasa terganggu hasilnya saya mengangkatnya juga !
“halloo”. Sapa Arya lewat telpon
“hm, ada apa menelponku tengah malam begini ? mengganggu tidurku saja !” jawabku dengan jutek.
“Hmp, maaf sudah mengganggu tidurmu. Aku cuma pengen nelpon km saja, boleh kan?”
“Hmm, yaa..yaa”.
“km kini sudah punya pacar gres yah? Cepat banget?”
Tanya Arya tanpa basa-basi.
“oh iya dong !”
“ masa ? cepetan mana? saya atau kau sama putri “
* Arya hanya tertawa aib karna ternyata saya mengetahui perselingkuhan ia sama Putri dan selama itu saya hanya berpura-pura tidak tahu dengan apa yang sudah ia perbuat.
“Baguslah, kini km sudah bisa mendapatkan penggantiku. Kamu baik-baik yah pacaran sama dia, jangan kecewain dia. Aku minta maaf karna dulu sudah buat kau sakit.”
Kata Arya ketika suasana mulai hening.
“iya, saya selalu baik-baik kok dalam menjalani sebuah kekerabatan dan saya tidak pernah ngecewain orang yang menyayangiku menyerupai yang kau lakukan sama aku.”
“Kamu juga yah? Jangan suka kecewain orang, belajarlah menghargai perasaan wanita yang sayang sama kau dan jangan kau sia-siakan lagi.”
Aku sudah maafkan km dari dulu kok.”
*Kata ku sambil berusaha menahan murung karna mengingat kesakitan yang dibentuk Arya.
“iya Ra, makasih ya. Besok km ada waktu gak ? saya mau ngajak km jalan sebagai tanda permintaan maaf dan pertemanan gres kita.”
“hm, gimana ya? Ok deh ! bay the way, kayaknya ngantuk nih.”
Kata ku sambil menguap.
“hhhh.. thanks ya kau sdh nerima ajakanku. Ya sudah kalo gitu, selamat tidur Ra. Malam !”
kata Arya lagi kemudian menutup telpon.
*Setelah telpon tertutup air mata yang ku tahan tadi tiba-tiba menumpah menyerupai hujan turun.
Aku menangis mengapa Arya gres menyadari kesalahannya sehabis saya sudah bersama orang lain? Kenapa ia gres meminta maaf ketika saya sudah mengobati perihku sendiri. Tapi saya juga ingat satu hal, tidak ada insan yang tepat di dunia ini.
Apa yang saya rasakan memang teramat sakit, tapi saya berusaha untuk tidak memperlihatkan ruang untuk benci dihatiku. Karna menyimpan kebencian hanya akan membuatku buta untuk melihat orang yang benar-benar nrimo mencintaiku.
*Dari sini saya mencar ilmu melatih hatiku untuk lebih sabar, kuat, dan menjadi orang yang baik. Karna bahwasanya Arya telah mengajariku untuk tidak berprilaku menyerupai dia, membersihkan hati dan jiwa. Itu semua diharapkan biar kelak DIRIKU MENJADI INDAH.
Sekarang saya mempunyai dunia yang gres bersama Allan, orang saya sayangi ketika ini. Aku tidak mau bayang-bayang masa kemudian bersama Arya menciptakan cintaku yang kini menjadi tak bahagia. Biarlah masa kemudian itu saya jadikan pelajaran berharga biar saya bisamenjadi kekasih yang baik untuk Allan dan saya akan menciptakan ia senang karna bersamaku. SELAMAT TINGGAL ARYA !!
# Cerpen ini saya buat menurut pengalaman saya sendiri, Cuma mengubah nama-namanya saja. Semoga sanggup diterima dengan baik dan bermanfaat bagi yang sudah membaca.
Pesan : Cintai dan hargailah apa yang kau miliki, setia dan jangan sakiti dia. Karna hidup menyerupai roda yang berputar, kadang di atas dan di bawah. Jadilah yang terbaik dan buat dunia ini menjadi indah. Thanks
PROFIL PENULIS
Name : Rael Novhita, female 19th
Add facebook : Rael Novhitasari Siagian & Maafkan Saya
Follow twitter : @Elraquell
Add facebook : Rael Novhitasari Siagian & Maafkan Saya
Follow twitter : @Elraquell
No. Urut : 631
Tanggal Kirim : 23/02/2013 23:36:24