Kalau Gue Single Problem Buat Lo ? - Cerpen Remaja

KALAU GUE SINGLE MASALAH BUAT LO?
Karya Tyas Yolanda

Seperti biasanya setiap ahad pagi Nanda menghabiskan weekend dgn menonton dvd dirumah sambil mencomot donat-donat kecil rasa coklat dikamar tercintanya. Nanda lebih suka menghabiskan weekend dirumah ketimbang jalan-jalan ke mall bersama teman-temannya, nonton bioskop atau kencan sana-sini. Bagi Nanda kiprah seorang pelajar ialah belajar, bukan cari pacar.

Mungkin Nanda bukan gadis yang famous disekolahnya. Nanda lebih suka mengahbiskan waktu istirahat di perpustakaan atau TIK room untuk bermain game online atau sekedar update sosial media. Walaupun jarang hangout ibarat teman-temannya, Nanda termasuk orang yg tidak dapat dikatakan ketinggalan jaman karena, wawasan super luas.
" Lo nggak dateng Nan di pestanya Rama? ," Tina duduk disebelah Nanda yg sedang asyik membaca novel terbaru karya Esti kinasih. Tina sahabat terbaik Nanda semenjak SMP, anaknya manis, lucu, baik, berakal dan satu lagi super banyaomong tapi, Nanda tetap nyaman berteman dgn Tina hingga detik ini.
" Males ah, mending bobo dirumah. " Jawab Nanda ringan sambil menutup novelnya.
" What? gue nggak habis pikir kenapa sih lo nggak dapat nyenengin hati bentar aja. Ngandang mulu ! "Plis deh nggak usah banyaomong Tintin, suka-suka gue kenapa. Kalau elo mau dateng ya dateng aja, beres kan. " Nanda meninggalkan Tina yang masih dongkol.
" Tuh anak diciptain didunia ini buat apa sih? buat ngandang dirumah doang kali ya, aneh. " Tina pun berlari mengejar Nanda yg sudah hilang entah kemana.

Kalau GUE SINGLE duduk kasus buat LO ?
Panas nya benar-benar stadium akhir. Kalau bukan sebab alasan yang logis Nanda tdk akan mungkin mau menunggu Tina. Padahal niatnya sesudah pulang sekolah ini Nanda mau neraktir Tina makan mie ayam tapi Tina katanya sedang ada kesepakatan dgn Joni, pacar Tina.
Nanda mendengar bunyi aneh, ibarat langkah kaki seseorg. Belum sempat Nanda membalik badan untuk melihat siapa orang itu, tangan seseorg sudah membekap mulutnya dan menciptakan Nanda pingsan.

" Elo apa-apaan sih Tintin, nggak lucu tahu! "
Ternyata Tina dan Joni sengaja menyandra Nanda dikamar Tina sore ini. Tina dan Joni ingin membawa Nanda ke Pesta ulang tahun Rama.
" Udah ya nanda sayang, gue sama Joni lagi ngidam nih mau bawa elo ke pestanya Rama. Stand by aja disitu, gue yang bakal dandanin elo. "
Nanda hanya pasrah ketika Tina memoleskan sedikit foundation, bedak, eyes shadow, dan segala tetek bnengek make up ke wajahnya. Sumpah demi apapun Nanda sangat tersiksa dengan make up di wajahnya. Kalau saja Tian dan Joni tidak membekap verbal dan mengikat tangannya mungkin Nanda sudah memberontak, menampar Tina dan Joni kemudian lari sekencang-kencangnya.
" Hai Nan, elo anggun banget tapi kenapa dibekap gitu? " Darma yang sedang bangkit didepan pintu masuk kagum dgn penampilan Nanda.
" Iya nih Darma, Nanda bandel jikalau enggak dibekap sama diikat dapat lari. " Tina dan Joni tersenyum sambil berlalu meninggalkan Darma.
" Ini Nanda permata? " Rama menghampiri Nanda yang sedang asyik dengan salad buahnya.
" Iya, emang kenapa? "
" Tumben elo mau dateng ke program beginian, so makasih ya Nan elo dateng ke pesta gue, " Rama tersenyum manis ke arah Nanda. Nanda hanya mangut-mangut kemudian pergi meninggalkan Rama tanpa sepatah katapun.

Semenjak kedatangan Nanda ke pesta Rama banyak perjaka yang belakang layar sering mengamati Nanda. Mereka seolah-olah terkena magnet Nanda yang ternyata gres disadari para cowok-cowok itu.
" Mereka ngapain sih ngeliatin gue kayak gitu Tin? " Nanda sedikit risih dgn pandangan anak kelas sebelahnya yang semenjak tadi memperhatikan Nanda.
" Nanda mereka itu kagum sama elo, maybe diantara mereka mungkin juga suka elo. "
" Eh gila ya, pada rabun gitu mata mereka. Apa coba yang disuka dari gue, ngaco deh elo tuh tin! " Nanda tertawa kemudian kembali fokus dengan komik Conannya.
" Wo elo itu dibilangin malah gue dibilang ngaco. Terserah elo deh Nan. "

Rama menurunkan beling mobilnya dan mengamati Nanda yang sedang asyik mengantre donat ditoko roti. Rama mengamati Nanda yang dgn santainya mengantre donat dikasir sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.
Rama segera menutup beling kendaraan beroda empat nya ketika Nanda keluar dari toko. Rama mengikuti laju motor Nanda yang mengarah ke taman pinggir kota. Rama semakin ingin tau ketika menguntit Nanda dari belakang. Nanda terus berjalan menyusuri jalan setapak menuju sbuah gubuk kecil yang indah dengan dihiasi mawar putih.
Rama memandang Nanda dibalik pohon Mangga yang tdk jauh dari gubuk itu.
Nanda membuka kantong yang berisi donat kemudian mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya.
" Itu anak ngapain disini coba? " Rama semakin penasaran. Rama kaget minta ampun ketika tiba-tiba Tina muncul dari belakang tubuhnya.
" Hayo! ngikutin Nanda ya, eciee suka Nanda ya Ram? " Rama membungkam verbal Tina rapat-rapat sebab bunyi Tina dapat membuyarkan semua mata-matanya.Rama tahu semua wacana Nanda. Salah satunya wacana prinsip Nanda yang tidak memiliki pacar sebelum kuliah. Rama sangat menghargai prinsip Nanda, Nanda memang berbeda dari gadis-gadis lainnya. Dia remaja namun ternyata Nanda juga sangat manja terhadap mamanya. Nanda tak punya waktu untuk memikirkan perjaka mana yg pantas untuknya, sebab Nanda lebih syka dgn dunianya tanpa perjaka manapun.
Baginya " Single itu prinsip. Bukan berarti gue gak dapat punya cowok. "

Nanda mondar-mandir didepan ruang sekretariat kampusnya. Keringat hambar membasahi tubuhnya, semenjak satu jam yg kemudian Nanda menunggu dosen pembimbingnya keluar sambil membawa kertas berisi " Beasiswa " untuk dirinya.
" Tuhan-tuhan bantu aku, saya ingin sekali beasiswa itu. " Nanda terus mondar mandir tanpa sengaja beliau menbrak seorang pria yg sedang membawa setumpukkan buku.
" Aduh! lain kali jikalau jalan lihat-lihat dong! "
Nanda terkejut ketika tahu bahwa pria itu ialah Rama.
" Rama? "
" Nanda? " Rama meletakkan buku-bukunya dikursi. Rama dan Nanda pun duduk dikursi tunggu sambil bicara panjang lebar.Rama tiba ke rumah Nanda malam ini. Rama sengaja tiba tanpa memberitahu Nanda sebab beliau ingin memberi surprise di hari ulang tahun Nanda hari ini.
" Oh nak Rama silahkan duduk, tante panggilkan Nanda ya, " Rama menunggu diruang tamu sambil mengeluarkan sekotak donat favorit Nanda.
" Elo kesini nggak bilang gue dulu, ada apa Ram? " Nanda duduk disebalah Rama dan tanpa babibu segera membuka kotak donat yg dibawa Rama.
" Elo ya, bilang makasih dulu kek, apa kek. " Nanda tersenyum lebar sambil mencomot donatnya
" Gue mau bilang sesuatu Nan, tapi elo jangan murka ya? " Nanda mangut-mangut.
" Gue sayang sama lo, gue nggak tahu ini perasaan udah berapa usang nginep dihati gue semenjak SMA. Gue tahu elo lebih suka single tapi .. " belum selesai Rama bicara Nanda sudah menyuapkan paksa donat ke verbal Rama.
" Elo telen deh itu donat, gue mau bikin minum dulu. "
Nanda pergi meninggalkan Rama yg masih melamun tak mengerti.
Lalu beberapa langkah kemudian Nanda berbalik kearah Rama lagi dan mengigit sebagian donat dimulut Rama dgn mulutnya, sambil mencium pipi Rama.

Rama hanya tertawa menyaksikan kelakuan aneh Nanda. Namun beliau begitu senang dan begitu bahagia.

END

PROFIL PENULIS
Grade IX-H in Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Waru/Sby/Sda . Info lebih lajut @tyasyoalnda1

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel