Bagaimana Seharusnya Melayani Pekerjaan Dewa Oleh Sandes Hutagalung

A. Apa yang terjadi dengan kondisi pelayanan pekerjaan Tuhan dikala ini

Makara begini, kurang lebih 15 tahun saya terjun di pelayanan pekerjaan Tuhan, dari awal memulai masih pembentukan karakter, hati dan spirit (walupun hingga kini masih) hingga kebagian dimana saya harus meningkatkan skill untuk melayani.

Dari kurun waktu yang cukup usang ini, saya melihat satu keadaan yang luar biasa membingungkan, pastinya saya tidak tau, apakah memang ini rencana Tuhan dalam artian mungkin alasannya ialah kiamat atau ini hanya “KELAKUAN” anak anak Tuhan saja.

Oke Fokus saya kebidang Musik Pujian alasannya ialah saya terjun dari awal di bidang ini, pada bidang ini sangat membingungkan sekali, bingungnya menyerupai ini.

1. Bagi yang sudah banyak di proses kehidupan dan mempunyai kerinduan yang mendalam untuk melayani pekerjaan Tuhan khusunya di bidang Musik, Makin hari orang yang bertalenta untuk melayani pekerjaan Tuhan makin gundah apakah TUHAN akan terus menyertai dan mencukupkan kehidupannya ? pertanyaanya, dimana tugas organisasi/komunitas untuk menjawab pertanyaanini ?

Pasti akan timbul pertanyaan dan pernyataan..

Loh koq organisasi ? Loh Koq ragu ga dicukupkan melayani pekerjaan Tuhan ? loh koq itung itungan sama Tuhan ?

Salah ga ? Buat saya itu satu kesalahan

Karena pertanyaan itu berapa banyak kini MUSISInya TUHAN yang ber skill ada di panggung panggung yang gabenar ? berapa banyak MUSISI nya TUHAN kesannya ambil jalur yang ada duitnya dan kesannya lupa ibadah bersama, tapi tau ga dari banyak musisi yang ga balik ke music gereja itu… dari 10 orang yang saya Tanya 8 yang menjawab “SAYA RINDU SAYA BISA MELAYANI TUHAN DI MUSIK PUJIAN” ini kesalahanya kalo ga percaya coba aja survey sendiri, ke MUSISI nya TUHAN.

Kalau berdasarkan saya, bila ada MUSISI nya TUHAN ingin menyerupai itu… alangkah baiknya, dirangkul, di terima dahulu maksud danTujuannya, tangkap dulu keluh kesahnya, alasannya ialah musisi itu penuh dengan Perasaan (baper), berikans edikit jalan keluar, berikan sedikit pekerjaan sampingan jikabelum sanggup membayar “PK”nya.. Mohon maaf kalau salah "ga sedikit Musisi itu mending jadi ojek daripada harus tertekan jadi karyawan”, artinya apa mereka mementingkan kenyamanan fikiran, alasannya ialah fikiran itu damai keluarlah karya mereka…

Dengarkan saja dongeng seluruh penulis lagu gospel, semua berawal dari 1 keadaan yaitu “tentang hati dan fikiran”

2. Ini lebih kepada MUSISInya TUHAN, Banggaya? kalo sudah main KKR sana sini ? Ngiringin Public Figur sana sini ? besar hati ya kalo sudah sanggup manggil MUSISI lain yang udah sukses terus Busung dada “AKU LOH KENAL INI, ITU, DIA, MEREKA DLL”.. mestinya besar hati kalau gara-gara kita itu organisasi sanggup bersatu, mestinya besar hati kalau ke BISAan kita bias menciptakan orang lain juga BISA, alasannya ialah kita sanggup bertahan di SUSAHNYA dunia bermusik.. Sahabat sahabatku .. kalau organisasi ga sanggup Nyatu alasannya ialah banyaknya pengajaran.. ayo dari kita yang gerak untuk bersatu, alasannya ialah music itu UNIVERSAL

Inilah keadaanya kini di kota kita samarinda yang sedang berkembang , ya mungkin ini dilema klasik, yang sudah ada dari zaman dahulu pendahulu pendahulu kita.

B. Eventnya musik itu mahal, banyak keluar dana dan Jauh dari kata “MENJANGKAU JIWA”

Yaa tidak usah bikin event yang ada musiknya, murahkan ? ibadah ga usah pakai musik alasannya ialah alat musik itu mahal, PKnya pemain musik lagi, DLL hahahahaha

Kita mesti ingat ada beberapa ayat Firman TUHAN yang mengajarkan kita lewat tumbuhan, binatang , alam bahkanTubuh kita.. Contoh :
  1. Hai pemalas belajarlah kepada semut
  2. Lihat bunga bakung dan burung di udara ia pelihara

Kemudian TUHAN juga menganalogikan kita semua anak TUHAN sebagai TUBUH , Tubuh itu banyak, ga cuman Kepala, pundak, lutut, kaki, menyerupai lagu anak2.. tapi ada namanya, sel, urat saraf, tai lalat, kuku, kumis, rambut.. artinya melihat TUBUH ini harus spesifik juga, disni saya bukan pengkhotbah tetapi mengingatkan kembali, bahwa setiap orang ada bagiannya masing-masing.. mungkin buat saudara yang selalu “mengucilkan” event ada yang musiknya (KKR, WORKSHOP, IBADAH2, DLL)bisa saja TUHAN taruh untuk bab MISI. Nah … disni fungsi sebagai MUSISI sesudah sanggup jiwa, suguh ini musik gospel yang mentramkan hati, menyemangatkan yang lemah dan lain2, lewat ibadah2 yang ada.. Puji Tuhan loh kalo kayak gini sanggup berjalan..

Intinya sama sama kita menghargain..

Saya punya dongeng gini, Asli ga bohong.. Saya punya teman, ia gabisa pelayanan mimbar, music cuman penikmat, tapi ia sanggup elektronik, bisan yolder.. kesannya saya punya inspirasi kasih ia pelayanan pekerjaan Tuhan sebagai Tukang solder-solder jack pemain music gospel yang rusak.. berfungsi gak ? fungsi banget.. menjangkau jiwa ga ? balik lagi ke fungsinya apa ?

Intinya Fungsinya apa, saya ga berani bicara banyak, alasannya ialah ???? yaaa susah untuk dijelaskan, nanti ujung2nya debat kusir.. mending saya ngojek aja.. hehehehe

C. Anatara skill dan hati

Masalah ini paling banyak menjadi kontroversial.. saya juga masih suka ribut, pengen berhenti ngebahas ini tapi apalah daya manusiawi, masih juga sanggup emosi kalau ngebahas ini..

Kali ini cuman jawab.. Pake hati kalo memang harus pakai hati, pakai skill kalau memang harus pakai skill.. alasannya ialah buat TUHAN itu 100% hati, 100% skill…

Musisi butuh workhop supaya ga pilas waktu main music, pengkhotbah perlu mencar ilmu theology untuk sanggup berkhotbah dengan baik, bahkaaaan bab penginjilan PUN perlu skill apa skill nya ? skill berbicara, skill melewati topan hidup, skill mengenal TUHAN yang hidup.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel