Sejarah Valentine Day Tanggal 14 Februari Yang Bekerjsama Menyerupai Apa !!!

Hari Kasih Sayang atau Valentine Day yang jatuh pada tanggal 14 Februari 2017 dan tahun tahun lainnya masih menjadi Pro dan Kontra. Dimana masih dilakukan sekian juta orang di dunia merayakannya. Rata rata dari mereka tidak mengetahui sejarah terbentuknya hari Kasih Sayang tersebut. Dalam kehidupan kita dikala ini berdasarkan saya apakah hari Kasih Sayang hanya di tentukan pada satu tanggal saja ?? Tidak menyerupai itu bukan, Kasih Sayang harus tetap muncul setiap hari, bagaimana jadinya dunia ini tanpa kasih sayang antar insan !!!

Menurut beberapa sumber yang saya sanggup Hari Valentine merupakan salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala yaitu agama mereka sejak lebih dari 17 kurun silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.

Perayaan Hari Kasih Sayang mempunyai akar sejarah berupa beberapa kisah yang bebuyutan pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur wacana asal-muasalnya yaitu bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati kejadian ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya yaitu menyembelih seekor anjing dan kambing betina, kemudian dilumurkan darahnya kepada dua cowok yang berpengaruh fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua cowok tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para perempuan Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan bahagia hati, lantaran meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.

1. Sejarah Hari Kasih Sayang versi Ensiklopedi Katolik

Ensiklopedi Kristen beropini bahwa nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
  • Pastur di Roma
  • Uskup Interamna (modern Terni)
  • Martir di provinsi Romawi Afrika
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya Valentine (kasih sayang) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa tolong-menolong tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang menyampaikan bahwa Paus Gelasius I sengaja memutuskan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai mayat St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan kini yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin korelasi cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bab dari sebuah perjuangan yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, mewaspadai dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

2. Sejarah Valentine Day menurut Kisah St. Valentine

Hari Kasih Sayang atau Valentine yaitu seorang pendeta yang hidup di Roma pada kurun ke-III. Ia hidup di kerajaan yang dikala itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang populer kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi mempunyai pasukan militer yang besar, ia ingin semua laki-laki di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun lantaran sayangnya harapan ini tidak didukung. Para laki-laki enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, beliau segera memerintahkan pejabatnya untuk melaksanakan sebuah pandangan gres gila.

Claudius berfikir bahwa jikalau laki-laki tidak menikah, mereka akan bahagia hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda dikala itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini kesannya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati kesepakatan nikah dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Akhirnya pada suatu malam, ia ketahuan memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis eksekusi mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi derma di jendela penjara dimana beliau ditahan.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu yaitu putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara usang sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia sepakat bahwa St. Valentine telah melaksanakan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari dikala ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.

Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di banyak sekali belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

3. Sejarah Valentine Day menurut Tarikh kalender Athena kuno

Tarikh kalender Athena kuno beropini bahwa periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari yaitu bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada kesepakatan nikah suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak tuhan Zeus? itu bokap-nye hercules.

Di Roma kuno, 15 Februari yaitu hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, tuhan kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada tuhan dan kemudian sehabis minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian mahir sejarah menyampaikan ini sebagai salah satu alasannya cikal bakal hari valentine.

4. Sejarah Valentine Day dihubungkannya hari raya Santo Valentinus

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis yaitu pada kurun ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari yaitu hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan berjulukan Geoffrey Chaucer. Ia menulis di dongeng Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung tiba ke sana untuk menentukan pasangannya)
Pada dikala itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari kurun ke-14 konon merupakan bab dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
  • Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
  • Ketika serdadu Romawi dihentikan menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda dongeng ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

5. Pandangan Valentine Day berdasarkan Kristen

Valentine’s Day telah menjadi satu momen yang membudaya di Indonesia, meskipun bukan merupakan budaya orisinil bangsa. Jadi, mari kita memeriksa sejarah dari valentine’s day ini.
Salah satu versi menyampaikan Valentine’s Day berasal dari nama seorang Santo beragama Kristen Roma, yaitu Santo Valentine. Romawi pernah diperintah oleh Kaisar Claudius II, yang dalam masa kepemimpinannya pernah terjadi perang besar (tidak ada klarifikasi mendetail wacana perang itu). Sementara itu, rakyatnya menentang terjadinya perang dan tidak secara sukarela mengikuti kebijakan pemerintah, yaitu wajib militer.

Alasan masyarakat yang paling logis pada dikala itu yaitu mereka sudah berkeluarga dan tidak mau hal jelek terjadi pada mereka di kemudian hari, sebagai jawaban dari mengikuti perang tersebut. Ada juga yang beralasan lantaran dalam waktu dekat, mereka akan segera bertunangan ataupun menikah. Mendengar hal itu, Kaisar Claudius II menjadi murka. Akhirnya, ia mengeluarkan peraturan bahwa di seluruh kerajaan Roma DILARANG ADANYA PERTUNANGAN DAN/ATAU PERNIKAHAN, dan semua rakyatnya yang berjenis kelamin laki-laki harus mengikuti wajib militer. Kebijakan Kaisar ini menjadikan banyak sekali kehancuran dan ketidaktenteraman bagi rakyatnya. Banyak keluarga yang kehilangan suami dan/atau anak laki-laki mereka lantaran kesewenang-wenangan Kaisar Claudius II pada dikala itu.

Seorang Pastor dari biara kecil di kawasan Roma, secara belakang layar menunjukkan pemberkatan kesepakatan nikah bagi pasangan-pasangan yang berniat untuk menikah dan menyembunyikan akta mereka dengan baik. Hal ini berlangsung terus, hingga kemudian rahasia kecil ini terbongkar dan pastor tersebut ditangkap, kemudian dijebloskan ke dalam penjara. Selama di penjara, pastor tersebut berkenalan dengan anak gadis dari kepala sipir penjara. Gadis itu secara rutin menemui pastor dan mereka saling bertukar dongeng kesukaan juga kesedihan dari balik pintu penjara. Karena kebaikan hati dan pertolongan yang telah diberikan oleh pastor tersebut, masyarakat pada dikala itu menuntut pembebasannya. Kaisar Claudius II kesannya menjatuhkan eksekusi mati, yaitu dipenggal kepalanya. Sehari sebelum hari kematiannya, pastor dengan nama Valentine itu membuat sebuah surat yang ditujukan kepada teman-temannya dan teristimewa untuk putri kepala sipir penjara yang dibubuhkan goresan pena "from your Valentine".Ironisnya, Kaisar Claudius memutuskan tanggal 14 Februari tahun 270 sebagai hari pelaksanaan eksekusi mati bagi Pastor Valentine. Semenjak itu, masyarakat menyebut hari itu sebagai Valentine’s Day dan keesokkannya merayakan Lupercalia.

Kurang lebih 800 tahun kemudian, golongan Gereja Kristen Roma yang menganut PAGANISM (tidak percaya pada hal-hal mistis) menolak adanya Perayaan Lupercalia untuk menunjukkan persembahan kepada Dewi Cinta ataupun Dewi Kesuburan Wanita. Mereka mengangkat Pastor Valentine menjadi seorang Santo dan mendeklarasikan bahwa setiap tanggal 14 Februari yaitu St. Valentine’s Day.

Secara garis besar, kita sanggup menyimpulkan bahwa perayaan-perayaan tersebut awalnya merupakan wujud ungkapan syukur suatu bangsa. Seorang pujangga berjulukan Eleanor Whitesides menulis: "To make a valentine God took two shafts of wood and on that wood in love and anguish placed His Son, who gave His Heart that mine might be made new." Secara bebas sanggup diartikan: "Untuk membuat suatu valentine, Allah telah mengambil dua potong kayu dan di atas kayu itu, dengan kasih dan derita, Ia menempatkan Anak-Nya yang telah menunjukkan hati-Nya supaya hatiku sanggup dijadikan baru."

Seharusnya, inilah yang menjadi makna dari Hari Kasih Sayang bagi umat kristiani di seluruh dunia. Bukan lantaran menghormati seorang Santo, yang yaitu seratus persen manusia, melainkan menunjukkan penghargaan tertinggi kepada Allah yang 100 persen insan dan 100 persen Allah. Bukti kasih Allah sangat positif bagi manusia, yang yaitu "pengantin-pengantin-Nya", menyerupai sudah tertulis dalam 2 Korintus 11:2. Rasul Paulus menunjukkan analogi, sehubungan dengan gencarnya perayaan Valentine’s Day, wacana korelasi kasih antara Kristus dengan jemaat-Nya (Efesus 5:25). Jemaat Tuhan yang berkumpul menjadi satu untuk beribadah kepada Tuhan akan disebut sebagai gereja. Gereja yaitu badan Kristus. Apabila korelasi suami istri dalam suatu keluarga retak, maka gereja akan retak dan badan Kristus akan retak.

Namun, ketika korelasi suami istri dalam membina keluarga berpengaruh dan didasari oleh firman Tuhan, gereja pun akan berpengaruh dan badan Kristus di dunia ini akan menjadi kuat. Makna Hari Kasih Sayang yaitu menunjukkan ungkapan kasih yang lapang dada dan mendalam kepada setiap orang sebagai ucapan syukur atas anugerah keselamatan yang telah diberikan Yesus kepada seluruh umat manusia, tanpa kecuali.

Geliat budaya Valentine’s Day ini mulai masuk ke Indonesia diperkirakan pada selesai kurun 19. Anak-anak muda di Indonesia, khusus yang beragama Kristen, umumnya membatasi makna Valentine’s Day pada penyataan kasih HANYA kepada orang yang dikala itu sedang bersahabat dengan dirinya. Biasanya, penyataan-penyataan ini diungkapkan dengan menunjukkan bunga mawar, bingkisan cokelat, boneka, dan pernak-pernik lucu lainnya.

Rasul Yohanes menulis dalam 1 Yohanes 4:7-11 yang pada dasarnya berbunyi: "Saudara-saudaraku yang kekasihMarilah kita saling mengasihi, alasannya KASIH ITU BERASAL DARI ALLAH; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari ALLAH dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, alasannya Allah yaitu kasih. Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, kita juga harus saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya tepat di dalam kita."

Firman Tuhan sangat tegas menyampaikan bahwa Kasih berasal dari Allah, dan mengasihi merupakan respons kita terhadap kasih yang sudah diberikan kepada kita. Dan, Tuhan tidak mengatakannya hanya pada satu momen atau hanya beberapa kali saja, tetapi selalu (saling) lantaran dikala kita mengasihi, sosok Kristus terpancar dalam diri kita. Selamat mengasihi saudara-saudara lantaran dari kehidupan kitalah setiap orang sanggup melihat teladan Kristus yang ajaib. remaja.sabda.org

6. Pandangan Valentine Day berdasarkan Islam

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang terperinci bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
Dan janglah kau megikuti apa yang kau tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Dalam Islam kata “tahu” berarti bisa mengindera (mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang hingga pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar sanggup melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan (bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.

Oleh lantaran itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng (mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Hadis Rasulullah s.a.w: “ Barang siapa yang menggandakan atau mengikuti suatu kaum (agama) maka beliau termasuk kaum (agama) itu”.

Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 : “Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan beliau di alam abadi termasuk orang-orang yang rugi”. duniabaca.com

Cukup terperinci dari sejarah atau asal permintaan hari Kasih Sayang atau Valentine Day berdasarkan dari beberapa sumber. Semua Agama mulai dari Agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu, Budha mengajarkan wacana kasih sayang terhadap sesama dan untuk tanggal 14 Februari bukan merupakan perayaan wajib dari ke lima agama di atas. Pada tanggal tersebut hanyalah sebuah potongan dongeng dan untuk mengingatkan kita untuk lebih mencintai sesama. Lupakan tgl 14 Februari mulai kini dan mulailah melaksanakan membuat hari Kasih Sayang setiap hari, Merdeka !!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel