Kado Terakhir Dari Sahabatku - Cerpen Persahabatan

KADO TERAKHIR DARI SAHABATKU
Karya Siti Fatmah

Matahari yang menyinari kamar tidurku membuatku bangkit dari daerah tidur, burung-burung yang hinggap di jendela kamar tidurku ikut mencicipi kebahagiaanku, “ Hari ini saya sangat senang sekali alasannya hari ini ialah ulang tahunku yang ke 13, semoga saja keluarga dan teman-temanku ingat kalau hari ini ialah ulang tahun ku” kataku . Aku sudah siap-siap untuk berangkat sekolah, ku kira ketika ku membuka pintu kamar ,ada yang mengucapkanku selamat, tapi dari tadi tidak ada satupun orang yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku, disekolahpun ibarat itu malah sahabatku juga ibarat tidak tahu kalau hari ini ialah ulang tahunku.
“Sebenarnya pada kenapa si ,kok dari tadi gk ada satu orangpun yang memberi ucapan selamat ulang tahun”. Kataku sambil memasang muka cemberut. Tiba – tiba ada seseorang yang menepuk pundak ku.
“Hai Ghin, kenapa kok kau muka kau kok cemberut gitu" tanya gadis itu.
“gk saya gak kenapa- napa” jawabku.
“kamu yakin, apa kau sakit” kata gadis itu.
“Gk kok la saya gk sakit, lala kau tau gk kalo hari ini hari apa” Tanyaku.
“hari kamislah Ghin emangnya hari ini hari ahad apa” ujar Lala.
“Bukan itu maksudku La, yasudahlah saya mau ke toilet dulu” Kataku .

Kado Terakhir Dari Sahabatku
Sepulang sekolah, di rumah Ghina…
“kenapa si, tidak ada satu orangpun yang mengucapkan selamat ualng tahun untukku,jangankan orang tuaku sahabatkupun gk inget sama ulang tahunku ,kenapa si semuanya jadi nyebelin” kataku yang hampir mengeluar air mata.

Saat ku membuka Rumahku tiba-tiba. “Suprize” saya eksklusif tekejud dan menangis bahagia.
“ jadi ,mereka ingat ulang tahunku tapi mereka ingin memberi kejutan untukku” kataku dalam hati.
“Kalian ,ku kira kalian lupa sama ulang tahunku” kataku.
“ya gk mungkinlah sayang, kami semua selalu ingat ulang tahun kamu, tapi ulang tahun kau yang ini dirayainya berbeda, yaitu memberi kejutan untuk kamu” kata mamaku.
“kejutan si kejutan tapi kalian sudah hampir menciptakan saya menangis” kataku.
“iya-iya kita minta maaf lagian yang ngerencanain ini semuakan sahabat kau Lala” kata papaku
“Lala dimana dia” tanyaku
“Aku disini”ujar seorang gadis, “Lala kau ni ya bikin saya tekejud aja"kataku
“Happy Birtday my best friend”Katanya, “Thank you La” kataku.
“Selamat ulang tahun ya sayang , semoga Tuhan selalu menjaga kamu,” kata mamaku
“Terima kasih mah pah” ujarku, “ini kado Istimewa buat kau my princess” kata papaku “makasih pah” ujarku
“kado kau mana La”tanyaku sambil tersenyum, “yah ketinggalan”jawab Lala “jangan bohong” kataku.
“iya-iya ni” kata Lala sambil menunjukkan kadonya, “aku buka ya” kataku , ketika ku buka ternyata kadonya itu ialah sebuah kalung . “wah kalungnya bagus La, terus gantulanya burung merpati, kenapa burung merpati La"tanyaku
“karena burung merpati ialah Lambang dari pasangan yang tidak akan terpisahkan walaupun janjkematian yang memisahkan mereka , jadi mereka akan selalu bersama dimanapun dan kapanpun,” terperinci Lala.
“oooh, kau niscaya punya kalung yang samakan” tanyaku lagi.
“ya jelaslah kitakan sahabat, makanya itu saya kasih kekamu semoga kau selalu ingat sama aku, ya walaupun kau akan
pergi jauh”katanya , “pergi siapa yang mau pergi” tanyaku. “kamu Ghina, kata orang bau tanah kamu, kau akan pindah ke Bandung”ujar Lala. “Apa, gk La saya gk mau pergi, saya gk mau pisah sama kamu”kataku yang sudah meneteskan air mata.

Akupun eksklusif bertanya kepada orang tuaku, ternyata keluargaku akan pindah ke Bandung dan saya akan meniggalkan Lala disini, “aku gk dapat pisah sama Lala mah pah"kataku
“tapi sayang papa kau harus pindah ,dia ada pekerjaan di Bandung”kata mamaku
“tapi mah” ujarku sambil meneteskan air mata
“iya ,mama tahu tapi mama mohon sama kau tolong ngertiin papa kau nak”ujar mamaku.
Akhirnya mau gk mau saya harus pindah, dan saya harus meniggalkan Lala

2 hari kemudian
Hari itupun tiba, saya dan keluargaku akan pindah ke Bandung,sebelum berangkat saya dan keluargaku berpamitan sama keluarga Lala. Akupun juga berpamitan sama sahabat baikku itu.
“Lala jangan lupain saya ya” kataku sambil memeluknya dan menangis dipundaknya.
“iya Ghin saya gk akan pernah lupain kamu, kau hati-hati ya dijalan” katanya yang juga meneteskan air mata
“iya La” jawabku. Mama dan papa ku berpamitan sama mama dan papanya Lala, “Mba Luna saya dan keluarga pamit dulu ya, maafkan saya dan keluargaku bila pernah berbuat salah sama kalian ”kata mamaku
“iya mama Ghina,semoga kalian dan keluarga selamat hingga tujuan”ujar mama Lala.
“Ghina ayo kita berangkat” kata papaku, “iya pa”kataku.
“Dahh La” kataku yang mulai masuk kemobil, “dada Ghina” katanya yang sambil melambaikan tangan.
“dada Ghinaa” teriak Lala

5 Tahun Kemudian………
Hari ini saya akan balik lagi ke Jakarta, saya senang sekali hasilnya saya dapat ketemu lagi sama sahabat baikku yaitu Lala ,semenjak perpisahan itu saya tidak pernah mendengar kabarnya lagi dia juga tidak pernah menghubungiku, saya juga sudah berusaha menghubunginya tapi nomernya sudah tidak aktif , saya telepon ke rumahnya tidak nyambung “ gotong royong ada apa dengan Lala saya merasa dia menghindariku” kataku dalam hati yang sambil memandangi jalan dijendela mobil.
Sampai di Jakarta, saya eksklusif pergi menuju rumahku .Sesampai di rumah saya eksklusif masuk dan eksklusif menaruh tas, “ saya kangen sekali sama rumah ini, tidak ada yang berubah dari rumah ini, untung aja mamaku sudah menyuruh orang untuk membersihkan rumah ini, jadi saya gk perlu repot-repot untuk membersihkan rumah ini” kataku yang sambil memandang seluruh isi rumah, tiba –tiba saya teringat sesuatu.
“oh iya Lala” kataku yang eksklusif keluar rumah menuju rumah Lala.

Sampai di rumah Lala saya eksklusif mengetuk pintu rumahnya “Lala, Lala” teriakku yang berada di depan rumah Lala,
kemudian ada seorang wanita yang membukakan pintu yang tak lain ialah mamahnya Lala, akupun eksklusif mencium
tangan beliau, “ini Ghina ya” Tanya tante Luna, “iya ini Ghina tante”kataku.
“kamu sudah berakal balig cukup akal ya,cantik lagi. Gimana kabar mama kamu”tanyanya lagi
“kabar mamaku baik tante, gimana kabar tante sehat”tanyaku “iya, tante sehat yaudah yuk masuk”ujarnya.
“Tante Lala kemana, kok dari tadi saya gk liat dia, dia lagi kuliah ya tante”kataku

Tante Luna hanya diam, “tante kenapa, dimana Lala tante”tanyaku yang hampir panik
“oh Lala, iya dia lagi kuliah”jawabnya, “oh kapan pulangnya tante”tanyaku lagi .
“tante juga gk tau kadang dia suka pulang malam, mungkin dia main dulu atau sibuk” ujar tante Luna.
“oh yaudah tante saya pulang dulu aja, saya capek mau istirahat dulu, oh ya tante ni buah tangan dari mama” kataku yang sudah mulai lelah.
“oh yaudah , bilang sama mama kau terima kasih”ujarnya
“iya tante sama-sama saya pulang dulu ya tante.” kataku yang sambil keluar dari rumah Lala.

Keesokan Harinya,
Siangnya saya balik lagi ke rumah Lala, hingga dirumah Lala saya bertemu dia , tentunya saya eksklusif memeluk dia dan ingin melepas kerinduaanku padanya.
“Lala saya kangen sekali, sama kamu”kataku yang sambil memeluknya. Tiba-tiba dengan bergairah dia melepas pelukanku.
“apaan si gk usah peluk-peluk segala kali”katanya dengan nada bunyi yang keras.
“kamu kenapa La, kok kau jadi bergairah sama aku”tanyaku.
“kasar apaan si kamunya aja yang lebay”ujarnya.“Lala kau udah berubah, saya gk melihat Lala yang kukenal
dulu”kataku yang mulai menangis.
“udaah saya capek saya mau istirahat”katanya yang eksklusif masuk kerumahnya.
“ada apa sama Lala kenapa dia jadi bergairah sama aku” kataku dalam hati yang mulai meneteskan air mata.

Akhirnya akupun pulang kerumah dengan menjatuhkan air mata ,atas kata-kata bergairah yang Lala ucapkan padaku. Dirumah saya hanya memikirkan sifat Lala yang berubah. “mungkin Lala lelah makanya dia sedikit emosi, sebaiknya
besok saya kerumah dia lagi”kataku.

Keesokkannya akupun pergi kerumah Lala, tanpa kuduga Lala mengusirku malah dia mengucapkan kata-kata yang tidak pernah kuinginkan.
“kamu kenapa kesini lagi sebaiknya kau pergi saja untuk apa kau kesini” katanya dengan nada bunyi yang keras.
“Lala kau ngusir aku, kau kok murka sama saya si La ,memangnya saya salah apa”tanyaku yang lagi- lagi mengeluarkan tetesan air mata.
“untuk apa kau kesini, kau mending pergi, saya gk mau lihat kau lagi, saya juga gk mau jadi sahabat kau lagi” katanya yang menyakitkan hatiku, “Lala, kau kenapa si La, kenapa kau tidak mau jadi sahabat saya lagi La apa salah aku”ujarku yang terus menjatuhkan air mata.
“udah sana kau pergi” katanya yang sambil mendorongku keluar dengan kasar, dan diapun eksklusif menutup pintu.

Aku eksklusif pergi dari rumah Lala dan menuju kerumah, dirumah saya eksklusif merenungkan diri dikamar
“kenapa ya, Lala jadi menjauhiku, malah dia bilang tidak mau menjadi sahabatku lagi” kataku yang temenung di kamar.
“aku harus bagaimana lagi, apa saya pulang ke Bandung aja, untuk apa saya berada disini, Lalapun tidak menginginkanku berada disini” kataku
“sebaiknya saya telepon mamaku aja, siapa tau dia dapat memberikanku solusi” kataku yang eksklusif mengambil handphone”

Tutt….tutt….tutt….
“Halo ,sayang ada apa”sahut mamaku. “Mama” ujarku yang terisak tangisan.
“kamu kenapa nak, kau baik-baik sajakan” Tanya mamaku.
“aku baik-baik saja kok ma, Tapi…” saya menghentikan ucapanku. “Tapi kenapa sayang” Tanya mamaku

Aku eksklusif menceritakan semuanya ke mamaku perihal Lala.
“Jadi gitu ceritanya” ucap mamaku,
“iya mah, saya resah saya harus bagaimana, apa saya pulang saja ke Bandung” tanyaku
“jangan sayang sebaiknya kau tetap di Jakarta”ujar mamaku
“tapi ma, Lala udah gk mau jadi sahabatku lagi,jadi untuk apa saya berada disini” kataku
“Ghina, kau harus meyakinkan Lala bahwa kau ialah sahabat yang baik” ujar mamaku
“Gimana caranya ma” tanyaku. “Ghina sayang, tiga hari lagikan kau ulang tahu, gimana ulang tahun kau dirayakan
disana bersama papa,mama dan keluarga Lala”kata mamaku
“apa mungkin ini berhasil, masalahnya Lala udah benci sama aku”tanyaku
“ya coba aja sayang, besok mama dan papa akan ke Jakarta ingin menemui kau dan merayakan ulang tahun kamu” jelas
mamaku. “Iya mah makasih ya mah” kataku, “iya sayang”
“I love you mom” ucapku, “I love you to” jawab mamaku . Aku eksklusif menutup hand phoneku.

Keesokannya, saya pergi lagi ke rumah Lala, lagi-lagi dia mengusirku dari rumahnya. “Untuk apa kau kesini lagi” ucap Lala
“Lala saya mohon sama kamu, tolong dengerin aku” kataku
“kamu mau ngomong apa lagi, apa kurang terperinci kemarin” katanya dengan nada bunyi yang keras
“La, lusa saya ulang tahun kau masih ingetkan ulang tahun aku, saya mengundang kau dan keluarga kau untuk datang
ke program ulang tahun aku, papa dan mama ku juga akan tiba ke Jakarta, saya harap kau tiba ya”
kataku yang kemudian eksklusif pergi meninggalkan Lala yang berdiam diri di depan rumahnya.
“aku harap Lala tiba ke program ulang tahunku” kataku dalam hati.

Hari ulang tahunku
Hari ini ialah hari ulang tahunku, papa dan mamaku sudah tiba semenjak kemarin, kini saya tinggal merayakan dan menunggu Lala dan keluarganya datang. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku, saatku buka ternyata yang tiba mamanya Lala , anehnya hanya mamanya Lala yang datang, papanya Lalapun tidak ada, Lalanyapun juga tidak datang, “apa mungkin Lala tidak mau datang” Tanya ku dalam hati
“Ghina” ucap mama Lala memanggil namaku, “iya tante, Lalanya gk dateng ya apa Lala masih murka sama aku” Tanyaku,
“tidak sayang, Lala tidak tiba alasannya dia masuk rumah sakit” ucap mama Lala

Aku eksklusif terkejut mendengar Lala masuk rumah sakit.
“Ghina, gotong royong Lala tidak membenci kamu, dia masih menganggap kau sahabat, dia melaksanakan itu semua karena
umurnya tidak usang lagi” jelasnya yang mulai meneteskan air mata“Maksud tante apa” tanyaku .
“Ghina, gotong royong Lala mengidap penyakit kanker darah” ucapnya
“Jadi, kemarin Lala cuman akal-akalan membenci aku”kataku
“iya nak, semua dia lakukan semoga kau membencinya, alasannya dia tidak mau pada ketika dia menghembuskan nafas terakhir, dia melihat kau menangis disampingnya” terperinci tante Luna
“Tante anterin saya kerumah sakit” kataku yang mulai meminta untuk diantarka ke rumah sakit. Aku, papa, mama dan tante Luna eksklusif menuju rumah sakit daerah Lala dirawat.

Di rumah sakit, saya melihat Lala terbaring lemah tidak berdaya, dia masih tidak sadarkan diri
“Lala” kataku yang memanggil namanya . Akupun eksklusif menjatuhkan air mata melihat keadaan Lala, tiba-tiba Lala membuka matanya dan memangil namaku “Ghina” ucap Lala dengan nada yang pelan.
“Lala, kau memang sahabat yang jahat, kenapa kau tidak kasih tau aku, malah kau menghindari aku” tanyaku yang sambil meneteskan air mata, kemudian dia hanya tertawa kecil
“kalau saya berterus terang sama kau ,pasti kau akan terus meneteskan air mata untukku” ujarnya
“Tapi Lala, cara kau itu hampir menciptakan saya membenci kamu” kataku yang terus meneteskan air mata
“aku tau saya salah, saya minta maaf ya Ghina, maafin saya alasannya sempat mengucapkan kata, yang seharusnya saya tidak ucapkan” ujar Lala.
“Gk apa-apa La, kau gk perlu minta maaf sama aku, saya mengerti kenapa kau melaksanakan ini semua” ujarku
“Oh ya Ghina, selamat ulang tahun ya, saya tidak pernah lupa sama ulang tahun kamu, saya selalu ingat ini kado dariku, ini

Mungkin kado terakhirku yang dapat kuberiakan kepadamu” ucapnya yang sambil menunjukkan kado untukku.
“kamu jangan ngomong gitu La, saya buka ya kadonya” kataku yang eksklusif membuka kado dari Lala “Gantulan merpati” kataku, “iya Ghina, itu ialah pasangan dari gantulan kau yang pernah kukasih pada ketika ulang tahun kamu” ujar Lala, “iya saya ingat” Kataku “kamu masih menyimpan gatulan satunya lagikan Ghin” Tanya Lala “Pasti Lala, saya masih menyimpannya, itu ialah kado terindah yang pernah kau kasih ke aku, kemudian kenapa kau kasih pasangan gantulan ini ke aku”tanyaku “karena umurku sudah tidak usang lagi, jadi saya kasih kau semoga kau dapat kasih ke orang yang kau sayangi dan kau cintai” terperinci Lala
“Gk ini kalung kau saya gk mau kasih orang lain”kataku
“tidak Ghina, saya tidak bisa, tolong kau terima kado aku,hanya itu kado terakhir yang dapat saya kasih ke kamu” Lala
“Lala” kataku yang terus menjatuhka air mata.
“Jangan menangis Ghina,walaupun saya tidak ada disisimu tapi saya akan selalu berada di hatimu, kita menjalin

Persahabatan sudah usang asal kau tau persahabatan itu bukan hanya sekedar kata-kata tapi persahabatan ialah sebuah ikatan, jadi kau kamu akan selalu menjadi sahabata aku, walaupun saya sudah tidak berada didunia ini” katanya yang sudah begitu lemah.
“Lala” kataku yang memanggil namanya,
“ terima kasih alasannya kau sudah menjadi sahabatku” ucap Lala yang hasilnya menghembuskan nafas terakhir
“Lala….” teriakku, sambil menangis.

Sahabat baikku Lala sudah meninggalkan dunia ini ,dia juga sudah meninggalkan orang-orang yang menyayanginya dan dia sudah pergi ke daerah yang lebih indah dari dunia ini, semua yang berada diruangan itu ikut menangis alasannya kepergian Lala termasuk orang tuanya. Aku akan selalu ingat kata-katanya bahwa persahabatan itu bukan hanya sekedar kata-kata saja ,tapi persahabatan itu ialah suatu ikatan batin, ibarat sepasang burung merpati ialah lambang dari pasangan yang tidak akan terpisahkan walaupun janjkematian yang memisahkan mereka, jadi mereka akan selalu bersama dimanapun mereka berada.

oooOOooo


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel