Kutuang Perjalanan Hidupku Dalam Sebuah Lukisan - Cerpen Sedih
Jumat, 12 Desember 2014
KUTUANG PERJALANAN HIDUPKU DALAM SEBUAH LUKISAN
Meskipun keadaan Felicia menyerupai itu namun, prestasi-prestasi yang pernah diraihnya sangat luar biasa terutama di bidang seni lukis. Ia pernah meraih Juara 1 dalam perlombaan melukis tingkat internasional disekolahnya, Juara 2 lomba lukis award record dunia, ia pernah juga mewakilkan negara indonesia dalam perlombaan tingkat go internasional dan masih banyak lainnya. Saat inipun ia masih aktif dibidang seni lukis dalam keadaannya menyerupai itu. Ia bercita-cita menjadi seniman lukis profesional yang bisa dikenali sedunia dan bisa dibanggakan kedua orang tuanya maupun Negara Indonesia yaitu tanah kelahirannya.
Bunda felicia sering berdoa kepada ilahi untuk putrinya, bundanya tidak ingin melihat Felicia hidup hanya sebentar saja karna perjalanan hidupnya masih sangat panjang.. berdasarkan dokter Felicia hanya bisa bertahan hidup selama 12 tahun namun kini umur Felicia sudah 16 tahun berarti sisa kehidupannya tinggal 1 tahun lagi.. Bunda Felicia sudah mengeluarkan aneka macam cara semoga masa hidup putrinya panjang namun apa daya kata dokter kanker otak yang di idamkannya sudah terlalu parah dan tidak bisa disembuhkan kita hanya bisa menunggu keajaiban datang.
Pada ahad sore menyerupai biasanya Felicia mengikuti acara melukis disebuah komunitas seni, diantara semua pelukis Felicia lah yang terbaik hasil lukisan nya selalu bisa menciptakan orang orang yang melihatnya merasa terkagum dan kadang orang merasa duka karna selesai akibat ini semenjak mengalami kecelakaan tersebut Felicia selalu melukiskan dongeng hidupnya dalam sebuah lukisannya.Dirumahnya Felicia juga melukis, ia juga melukiskan dongeng hidupnya Bunda Felicia mengetahui hal itu Bundanya slalu duka karna pada ketika Felicia melukis dongeng hidupnya itu slalu disertai tetesan air mata. Namun tetesan air mata itu tidak akan bisa menciptakan kakinya kembali utuh. Bunda Felicia sering sekali mengingatkan sebuah kata kata yang penting kepada Felicia yaitu...
“kita hidup didunia ini hanya bersifat sementara, cobaan apapun yang tertimpa kekita harus kita hadapi dengan iklash ... jadi selagi kita masih hidup didunia ini lakukan lah hal hal yang berbuat baik dan bermanfaat..dan nikmatilah hidup ini selagi ilahi memperlihatkan kesempatan hidup kepada kita....”.
Hari demi hari bulan demi bulan telah terlewati... kini Felicia telah berumur 17 tahun, sebentar lagi Felicia lulus Sekolah Menengan Atas .. namun bundanya sangat khawatir ihwal penyakitnya kanker otak keajaiban yang dimaksud dokter belum terjadi...namun selesai akibat ini Felicia sering mencicipi pusing kepala, sering pingsan dan mimisan... Felicia sering menanyakan hal tersebut kepada bundanya namun bundanya hanya berkata “aahhh... mungkin kau kurang istirahat.”, padahal bundanya tidak ingin Felicia tahu penyakit apa sebetulnya yang diidamnya selama ini. Bunda Felicia sangat duka karna Felicia slalu mendapat penderitaan yang ia rasakan selama hidup didunia ini, namun bundanya hanya bisa pasrah kepada ilahi nasib putrinya ini. Seminggu kemudian sehabis Felicia selesai ujian nasional SMA.
Felicia sempat melukiskan dongeng hidupnya kedalam sebuah lukisan yang telah banyak ia buat, Bundanya berkata “Sebelum Felicia meninggal ia banyak menghabiskan sisa sisa hidupnya untuk melukis ihwal hidupnya.. dan hal terakhir yang ia katakan kepada bundanya yaitu untuk slalu menjaga hasil karya lukisan lukisan yang ia buat sebelum ia meninggal “ ....
Demikianlah hasil karyaku... Rezky Aprilliantini.
“ingatlah mitra kita hidup didunia ini hanya bersifat sementara.. maka gunakanlah waktu hidupmu itu untuk hal yang baik dan lebih bermanfaat”...........
Karya Rezky Aprilliantini
Siang itu, Seorang gadis sedang duduk dikursi rodanya sambil menatap langit. Gadis itu berjulukan Felicia. Ia mengalami kecelakaan 3 tahun yang kemudian pada ketika usianya 13 tahun kini usianya sudah 16 tahun, Felicia sering berpikir mengapa harus ia yang tertimpa kecelakaan tersebut sampai harus kehilangan kedua kakinya. Ia ,mulai meneteskan air matanya , Bunda Felicia sering duka melihat keadaan putrinya menyerupai itu namun, itu sudah menjadi takdir putrinya.Bunda Felicia sering menasehati putrinya semoga jangan terlalu sedih, memang hidup itu bagaikan sebuah perjalanan yang harus kita jalani dan apapun cobaan yang tiba kepada kita harus kita hadapi.
Siang itu, Seorang gadis sedang duduk dikursi rodanya sambil menatap langit. Gadis itu berjulukan Felicia. Ia mengalami kecelakaan 3 tahun yang kemudian pada ketika usianya 13 tahun kini usianya sudah 16 tahun, Felicia sering berpikir mengapa harus ia yang tertimpa kecelakaan tersebut sampai harus kehilangan kedua kakinya. Ia ,mulai meneteskan air matanya , Bunda Felicia sering duka melihat keadaan putrinya menyerupai itu namun, itu sudah menjadi takdir putrinya.Bunda Felicia sering menasehati putrinya semoga jangan terlalu sedih, memang hidup itu bagaikan sebuah perjalanan yang harus kita jalani dan apapun cobaan yang tiba kepada kita harus kita hadapi.
Meskipun keadaan Felicia menyerupai itu namun, prestasi-prestasi yang pernah diraihnya sangat luar biasa terutama di bidang seni lukis. Ia pernah meraih Juara 1 dalam perlombaan melukis tingkat internasional disekolahnya, Juara 2 lomba lukis award record dunia, ia pernah juga mewakilkan negara indonesia dalam perlombaan tingkat go internasional dan masih banyak lainnya. Saat inipun ia masih aktif dibidang seni lukis dalam keadaannya menyerupai itu. Ia bercita-cita menjadi seniman lukis profesional yang bisa dikenali sedunia dan bisa dibanggakan kedua orang tuanya maupun Negara Indonesia yaitu tanah kelahirannya.
Kutuang Perjalanan Hidupku Dalam Sebuah Lukisan |
Felicia tidak pernah mengalah untuk meraih cita-citanya, ia tetap berjuang dalam keadaan apapun itu merupakan 1 hal yang menciptakan semangat hidupnya masih ada. Namun, Felicia tidak pernah tahu bahwa ia mengidam penyakit kanker otak semenjak usianya 5 tahun hal itu disembunyikan oleh bundanya. Bundanya tidak ingin putrinya tahu hal itu, karna semoga tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Pada pagi hari menyerupai biasanya Felicia berangkat sekolah. Saat ini Felicia duduk dikelas 2 SMA, dengan semangatnya dan kerdasannya ia sering meraih Juara 1 dikelasnya. Felicia pernah diejek sama sahabat sekelasnya karna tidak memiliki kaki namun, hal itu tidak menciptakan Felicia menjadi lemah dan duka malah itu dijadikannya sebuah motivasi arti sebuah kehidupan sebenarnya.
Bunda felicia sering berdoa kepada ilahi untuk putrinya, bundanya tidak ingin melihat Felicia hidup hanya sebentar saja karna perjalanan hidupnya masih sangat panjang.. berdasarkan dokter Felicia hanya bisa bertahan hidup selama 12 tahun namun kini umur Felicia sudah 16 tahun berarti sisa kehidupannya tinggal 1 tahun lagi.. Bunda Felicia sudah mengeluarkan aneka macam cara semoga masa hidup putrinya panjang namun apa daya kata dokter kanker otak yang di idamkannya sudah terlalu parah dan tidak bisa disembuhkan kita hanya bisa menunggu keajaiban datang.
Pada ahad sore menyerupai biasanya Felicia mengikuti acara melukis disebuah komunitas seni, diantara semua pelukis Felicia lah yang terbaik hasil lukisan nya selalu bisa menciptakan orang orang yang melihatnya merasa terkagum dan kadang orang merasa duka karna selesai akibat ini semenjak mengalami kecelakaan tersebut Felicia selalu melukiskan dongeng hidupnya dalam sebuah lukisannya.Dirumahnya Felicia juga melukis, ia juga melukiskan dongeng hidupnya Bunda Felicia mengetahui hal itu Bundanya slalu duka karna pada ketika Felicia melukis dongeng hidupnya itu slalu disertai tetesan air mata. Namun tetesan air mata itu tidak akan bisa menciptakan kakinya kembali utuh. Bunda Felicia sering sekali mengingatkan sebuah kata kata yang penting kepada Felicia yaitu...
“kita hidup didunia ini hanya bersifat sementara, cobaan apapun yang tertimpa kekita harus kita hadapi dengan iklash ... jadi selagi kita masih hidup didunia ini lakukan lah hal hal yang berbuat baik dan bermanfaat..dan nikmatilah hidup ini selagi ilahi memperlihatkan kesempatan hidup kepada kita....”.
Hari demi hari bulan demi bulan telah terlewati... kini Felicia telah berumur 17 tahun, sebentar lagi Felicia lulus Sekolah Menengan Atas .. namun bundanya sangat khawatir ihwal penyakitnya kanker otak keajaiban yang dimaksud dokter belum terjadi...namun selesai akibat ini Felicia sering mencicipi pusing kepala, sering pingsan dan mimisan... Felicia sering menanyakan hal tersebut kepada bundanya namun bundanya hanya berkata “aahhh... mungkin kau kurang istirahat.”, padahal bundanya tidak ingin Felicia tahu penyakit apa sebetulnya yang diidamnya selama ini. Bunda Felicia sangat duka karna Felicia slalu mendapat penderitaan yang ia rasakan selama hidup didunia ini, namun bundanya hanya bisa pasrah kepada ilahi nasib putrinya ini. Seminggu kemudian sehabis Felicia selesai ujian nasional SMA.
Ia masuk kerumah sakit alasannya yaitu penyakitnya kambuh dan sanagat parah... bundanya sangat duka memikirkan hal itu setiap hari bundanya menemani Felicia di rumah sakit, Bundanya tak henti hentinya berdoa kepada ilahi semoga memperlihatkan donasi hidup kepada putrinya untuk kali ini saja. Namun sehabis selesai pengumuman kelulusan Sekolah Menengan Atas ternyata Felicia menjadi salah satu putri berprestasi tinggi disekolahnya mendengar hal itu bunda Felicia sangat gembira sekaligus terharu, Namun apa daya kebahagiaan itu tiba tiba menjadi sebuah gumpalan tetes air mata karna pada tanggal 12-12-2012 Felicia dinyatakan telah meninggal dunia.. Bundanya sangat terpukul akan hal itu bundanya berkata “mengapa harus Felicia yang meninggalkan dunia???!!!! Seharus saya saja yang meninggalkan dunia demi kebahagiaan putri ku!!!!” ...... semua sahabat dan sahabat sahabat Felicia sangat terpukul juga mendengar hal itu..karna dimata mereka Felicia yaitu sesosok insan yang tepat karna masudnya meskipun keadaan fisik Felicia tidak tepat namun, hati nya itu tepat menyerupai hasil karya lukisan yang ia lukis ihwal hidupnya sebelum ia meninggal kan bundanya dan sahabat sahabat maupun sahabat nya.
Felicia sempat melukiskan dongeng hidupnya kedalam sebuah lukisan yang telah banyak ia buat, Bundanya berkata “Sebelum Felicia meninggal ia banyak menghabiskan sisa sisa hidupnya untuk melukis ihwal hidupnya.. dan hal terakhir yang ia katakan kepada bundanya yaitu untuk slalu menjaga hasil karya lukisan lukisan yang ia buat sebelum ia meninggal “ ....
Demikianlah hasil karyaku... Rezky Aprilliantini.
“ingatlah mitra kita hidup didunia ini hanya bersifat sementara.. maka gunakanlah waktu hidupmu itu untuk hal yang baik dan lebih bermanfaat”...........
PROFIL PENULIS
Nama ku Rezky Aprilliantini saya lahir 15 April Tahun 2000 cita cita ku ingin menjadi seorang pelukis profesional alamat facebook ku email nya rezkyaprillifanis@yahoo.com nama facebooknya Rezky aprill
Aku minta respon nya yahh dari kalian..!
Add saya juga..
Aku minta respon nya yahh dari kalian..!
Add saya juga..