Selalu Dikenang - Cerpen Cinta Remaja

SELALU DIKENANG
Karya Feby Rizqy
Sudah 6 bulan ini Reza menjauhiku. Entah alasannya yakni apa. Semenjak Valen pindah di komplek perumahan ini, Reza menjauhiku. Valen yakni sahabatku, ia sahabat SD ku dulu. Valen itu bukan hanya sahabatku, tapi ia juga sahabat curhatku, setiap ada duduk masalah saya slalu bercerita kepadanya. Termasuk duduk masalah ihwal Reza.
"Apakah mungkin Reza suka sama Valen?"tebakku.
"Lagi nglamunin Reza ya?"tebak kak Rizqy yang mengagetkanku.
"Iiiiiiih .. Kak Rizqy, ngagetin aja!"
"Lagi nglamunin Reza ya?"
"Apaan sih lo itu! Aneh-aneh aja."
"Gue tau kok lo itu di jauhi Reza karna Valen kan."
"A....."kak Rizqy memotong pembicaraanku.
"Secara ya, lo itu kalah anggun sama Valen, makanya Reza ngeauhin lo."
"Biarin donk kalo Reza suka sama Valen, itu kan juga hak- haknya!"
"Hmbb, terserah deh!"kata kak Rizqy sambil berlalu meninggalkanku.
(***)
Selalu Dikenang
"Reza, ngapain ia sms gue? Kok tumben."gumamku dalam hati.
__________________________________________________
Reza
24.01.2013 14.35
Hy liv, lgi apa?
___________________________________________________
Reza
24.01.2013 14.37
Tumben lo smz,
___________________________________________________
Reza
24.01.2013 14.40
Jutek amat sich,
Lo sibuk ngg'
___________________________________________________
Reza
24.01.2013 14.42
Emank npa,
___________________________________________________
Reza
24.01.2013 14.45
Temuin gue d tman
___________________________________________________
Reza
24.01.2013 14.48
Ngapaendt?
___________________________________________________

Setelah itu Reza tidak membalas smsku. "Ngapain ia nyuruh gue ke taman? Penasaran, ke sana aja deh!"kataku.
"Mau kemana?"tanya Mama yang sedang duduk di teras rumah.
"Mau jalan-jalan. Oh iya, Ma, abang mana?"jawabku.
"Nggak tau tuh, katanya keluar sama temannya."
"Teman sekolah, Ma?"
"Kayaknya sih sahabat sekomplek!"
"Pasti Reza. Pasti mereka berdua mau ngerjain gue, karna mereka berdua tau kalo gue ulang tahun."gumamku dalam hati. Aku membatalkan niatku pergi ke taman alasannya yakni takut di kerjain.
"Kok masuk lagi. Katanya mau jalan-jalan?"tanya Mama.
"Ehm .. Anu, Ma, ehm .. Kepalaku tiba- datang pusing nih! Aku masuk dulu ya, Mam, mau istirahat."jawabku sambil berlalu meninggalkan Mama.

__________________________________________________
Reseek
24.01.2013 15.05
Dek, gw tunggu d tman ea skrang
__________________________________________________

Tiba- datang kak Rizqy meng-sms ku,
__________________________________________________
Reseek
24.01.2013 15.08
Ngapaendt
__________________________________________________
Reseek
24.01.2013 15.13
Udah sni aja
__________________________________________________

Aku semakin penasaran. Aku putuskan untuk pergi ke taman.
"Mau kemana lagi?"tanya Mama yang sedang duduk di teras rumah.
"Ehm .. Anu, ehm .. Mau ke .. ke .. ke minimarket."jawabku terbata-bata.
"Katanya tadi kepalanya pusing?"tanya Mama.
"Udah agak enakan, Ma. Yaudah saya berangkat dulu. Assalamu'alaikum."jawabku sambil menjabat tangan Mama.

Aku berjalan menuju taman. Dan dikala hingga di taman tidak ada siapapun disana. Termasuk Reza dan kak Rizqy.
"Kok nggak ada siapa- siapa sih! Huh .. uh! Capek- capek gue ke sini! Ahh, pulang aja deh!"

Ketika saya berjalan menuju jalan pulang, tiba- tiba,
"Selamat ulang tahun adekku yang paling unyu. Happy birthday ya!"kata kak Rizqy sambil membawa sebuaah makanan ringan manis ulang tahun yang bertuliskan ''Livi 17 th''
"Happy birthday, Liv. Semoga di umur kau yang ke-17 ini kau nggak jailin saya lagi dan juga tambah dewasa."kata Valen sambil memberikanku sebuah kado.
"Selamat ulang tahun ya!"kata Reza sambil tersenyum manis dan memberikanku sebuah kado.
"Selamat ulang tahun, Liv. Maaf ya kalo kado kita ini jelek."kata Bastian dan Iqbal sambil memberikanku kado.
"Makasih ya semua! Maaf ya kalo saya suka ngejailin kalian!"kataku.
"Nah kini gantian lo yang kita kerjain."kata Iqbal.

Valen, Reza, Bastian, dan Iqbal mengejarku dan melempari saya dengan tepung dan telor busuk. Aku berlari menghindar dari mereka biar telor dan tepung yang mereka bawa tidak mengenai badanku. Tepung dan telor kedaluwarsa yang mereka bawa hampir semua mengenai badanku.
"Iiiiiih .. Apaan sih kalian. Nggak lucu tau. Kalo mau ngerjain ya ngerjain, nggak usah kayak gini. Iiiiiih, amis tau!"kataku marah.
"Iiiiiih, Livi kalo murka makin anggun ya!"canda Valen.
"Apaan sih elo, Val. Udah ah, gue mau pulang."jawabku sambil berlalu meninggalkan mereka.

Tiba- datang kak Rizqy melempariku dengan makanan ringan manis ulang tahun tadi yang di bawanya.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaah .. Kak Rizqy!!!!"teriakku alasannya yakni kesal sambil mengejar kak Rizqy.
"Waaaw, ternyata Livi kalo murka ganas juga yah!"bisik Bastian ke Reza.
"Ah .. Udah .. Ah .. Males gue ngurusin kalian. Capek, mending gue pulang aja!"kataku.
(***)

"Ehm, buka kado ah!"gumamku.
Pertama saya membuka kado dari Bastian dan Iqbal. Di dalam kado itu ada sebuah surat yang bertuliskan,

.Maaf ya, Liv. Kalo kado dari kita berdua jelek. Iqbal Bastian.

Isi kado dari mereka yakni sebuah boneka Dolphin warna biru.
Kedua, saya membuka kado dari Valen, isinya sebuah album yang ternyata isinya fotonya One Direction dan foto masa kecilku dengannya dan sebuah surat.
"Liv, selamat ulang tahun ya! Maaf saya nggak dapat ngasih kado apa- apa. Cuman itu yang dapat ku berikan untukmu. Liv, maaf, jika saya udah ingkarin kesepakatan kamu. Aku kisah ke Reza dan kak Rizqy jika bergotong-royong kau suka dengannya. Kamu jangan salah sangka, Liv! Selama 6 bulan ini, Reza menjauhimu bukan alasannya yakni ia suka denganku, tetapi ia berguru melupakan masa lalunya dengan Feby dan berguru mencintaimu. Perlahan- lahan ia mulai mencintaimu, Liv. Dia menjauhimu alasannya yakni ia ingin tau reaksi kau terhadapnya. Aku dan kak Rizqy mencoba mendekatkanmu dengan Reza. Kata kak Rizqy mungkin hari ulang tahunmu lah waktu yang sempurna untuk Reza menyatakan cintanya kepadamu. Makara jangan mengira ya jika Reza suka sama aku."isi surat itu.

Di bawah surat itu ada sebuah goresan pena yang bertuliskan,
"Buka kado Reza, ada sebuah kejutan yang akan ia berikan kepadamu!"

Dengan cepat kuraih kado Reza dan kubuka, ternyata isinya hanyalah sebuah surat.
"Liv, jujur. Semenjak Valen berbicara kepadaku bahwa engkau suka kepadaku, hatiku entah gimana rasanya. Ada rasa kaget, senang, dan sedih. Kaget alasannya yakni tidak percaya bahwa kau suka kepadaku. Senang alasannya yakni cintaku terbalaskan kepadamu, dan murung alasannya yakni saya tidak usang lagi akan tinggal di sini. Besok jam 9 pagi, saya akan pindah ke Surabaya. Kalau kau benar- benar cinta padaku buktikan. Dan bilang kepada kedua orang tuaku bahwa kau lah orang yang slama ini ku cari. Ku tunggu kau di Bandara. Dan mungkin, kado ini yakni kenangan untukmu."isi surat tersebut.

Aku resah harus menentukan yang mana, besok saya sekolah. Kalau nggak mbolos niscaya di marahin Mama dan Papa. Sedangkan jika saya nggak ke Bandara, saya akan kehilangan Reza.
"Ya Allah, tolonglah hamba-Mu ini."do'aku sambil menangis.

Tiba-tiba kak Rizqy masuk ke kamarku.
"Lo nangis ya?"kata kak Rizqy.
"Ngapain lo di sini. Kok nggak ngetok pintu dulu."jawabku sambil mengusap air mataku.
"Lo nangis kan alasannya yakni Reza akan pindah dan ninggalin lo?"tebaknya.
"Apaan sih lo, denger ya gue itu nggak nangis. Ngerti nggak sih lo?"bentakku.
"Jujur aja deh dek! Gue tau kok, gue mau bantu lo supaya lo nggak kehilangan Reza."
"Beneran kak?"
"Iiiya .. Yaudah tidur sana! Nanti saya jemput kau di sekolahan jam 8 pagi. Okke!"
"Okke. Makasih ya kak!"jawabku sambil memeluk kak Rizqy.
(***)

Ketika jam pelajaran berlangsung, Pak Arif, wali kelasku memanggilku dan menyuruhku pergi ke ruang guru.
"Jam 8 tepat, niscaya kak Rizqy."tebakku.
"Udah siap dek?"tanya kak Rizqy.
"Udah. Pak saya pamit dulu ya. Assalamu'alaikum"pamitku ke Pak Arif.
"Wa'alaikumsalam."jawabnya.
"Kok tumben boleh bawa mobil?"tanyaku.
"Iya, soalnya Mama ngijinin buat nganterin lo ke Bandara. Jam berapa?"
"Masih jam 08.20"

Ketika perjalananku dan kak Rizqy sudah agak jauh, tiba-tiba jalanan macet.
"Kak macet nih. Gimana? Udah jam 08.40 nih! Kurang 20 menit lagi Reza berangkat."kataku.
"Iya tabah dek."

Tiba-tiba kendaraan beroda empat yang di kendarai kak Rizqy mogok.
"Yah, pakek program mogok segala."kata kak Rizqy.
"Apa? Mogok? Gimana donk? Tinggal 10 menit lagi."jawabku panik.
"Ehm .. Gimana ya? Nah, tuh! Ada bengkel. Kita ke bengkel itu aja! Ntar mobilnya kita tinggal sebentar di situ! Ntar kita ke Bandara naik taksi aja!"kata kak Rizqy.

Kak Rizqy meminta tolong penjaga bengkel itu untuk memperbaiki mobilnya. Sedangkan saya mencari taksi.
"Kak, itu ada taksi! Ayo cepat!"jawabku sambil berlari dan menggandeng tangan kak Rizqy.
"Kak tinggal 5 menit lagi. Gimana?"kataku.
"Pak dapat cepat dikit nggak?"kata kak Rizqy kepada sopir taksi itu.

Ketika sudah hingga di Bandara, saya melihat jam, dan ternyata, sudah pukul 8 tepat. Aku lihat pesawat meluncur ke angkasa.
"Pasti itu Reza kak! Aku terlambat! Aku bukanlah wanita yang di cari Reza slama ini!"kataku sambil terisak.
"Sabar dek. Lo yang tabah ya! Pasti besok akan ada yang lebih baik dari Reza."jawab kak Rizqy sambil menenangkanku dan memelukku.

"Za, nama lo akan slalu ada di hati gue. Meskipun lo jauh di sana, gue nggak akan lupain lo. Makasih atas kado lo ini. Kado ini yakni kado yang sangat berarti buat gue. Makasih, Za. Lo akan slalu gue kenang di hati."gumamku dalam hati.
PROFIL PENULIS
Nama : Feby Rizqy Rahma Faiz(Feby Rizqy)
T.L : 18 Februari 2001
Sekolah : SMPN1 Sidayu
Alamat fb : soniqsejaty@yahoo.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel