Dongeng: Kisah Keong Emas

 Raja Kertamarta yaitu raja dari Kerajaan Daha Dongeng: Kisah Keong Emas
Raja Kertamarta yaitu raja dari Kerajaan Daha. Raja memiliki 2 orang putri, namanya Dewi Galuh dan Candra Kirana yang anggun dan baik. Candra kirana sudah ditunangkan oleh putra mahkota Kerajaan Kahuripan yaitu Raden Inu Kertapati yang baik dan bijaksana.
Tapi saudara kandung Candra Kirana yaitu Galuh Ajeng sangat iri pada Candra kirana, alasannya yaitu Galuh Ajeng menaruh hati pada Raden Inu lalu Galuh Ajeng menemui nenek sihir untuk mengutuk candra kirana. Dia juga memfitnahnya sehingga candra kirana diusir dari Istana ketika candra kirana berjalan menyusuri pantai, nenek sihirpun muncul dan menyihirnya menjadi keong emas dan membuangnya kelaut. Tapi sihirnya akan hilang jika keong emas berjumpa dengan tunangannya.
Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala, dan keong emas terangkut. Keong Emas dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan. Besoknya nenek itu mencari ikan lagi dilaut tetapi tak seekorpun didapat. Tapi ketika ia hingga digubuknya ia kaget alasannya yaitu sudah tersedia kuliner yang enak-enak. Sinenek bertanya-tanya siapa yang memgirim kuliner ini.
Begitu pula hari-hari berikutnya sinenek menjalani bencana serupa, keesokan paginya nenek akal-akalan kelaut ia mengintip apa yang terjadi, ternyata keong emas bermetamorfosis gadis anggun pribadi memasak, lalu nenek menegurnya " siapa gerangan kau putri yang anggun ? " Aku yaitu putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh saudaraku alasannya yaitu ia iri kepadaku " kata keong emas, lalu candra kirana berubah kembali menjadi keong emas. Nenek itu tertegun melihatnya.
Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau membisu saja ketika tahu candra kirana menghilang. Iapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun alhasil tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati Kaget sekali melihat burung gagak yang sanggup berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan menurutinya padahal raden Inu diberikan arah yang salah. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek yaitu orang sakti yang baik Ia menolong Raden Inu dari burung gagak itu.
Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan burung itu menjadi asap. Akhirnya Raden Inu diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya raden itu pergi kedesa dadapan. Setelah berjalan berhari-hari sampailah ia kedesa Dadapan Ia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air alasannya yaitu perbekalannya sudah habis. Tapi ternyata ia sangat terkejut, alasannya yaitu dari balik jendela ia melihatnya tunangannya sedang memasak. Akhirnya sihirnya pun hilang alasannya yaitu perjumpaan dengan Raden Inu. Tetapi pada dikala itu muncul nenek pemilik gubuk itu dan putri Candra Kirana memperkenalkan Raden Inu pada nenek. Akhirnya Raden Inu memboyong tunangannya keistana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda Kertamarta.
Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Galuh Ajeng menerima eksekusi yang setimpal. Karena takut Galuh Ajeng melarikan diri kehutan, lalu ia terperosok dan jatuh kedalam jurang. Akhirnya ijab kabul Candra kirana dan Raden Inu Kertapatipun berlangsung. Mereka memboyong nenek dadapan yang baik hati itu keistana dan mereka hidup bahagia.
TAMAT.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel