Sang Juara - Cerpen Motivasi
Rabu, 05 Maret 2014
SANG JUARA
Karya Zuha Farhanani
Bu guru masuk kekelasku. Aku sedang mencoret-coret kertas yang tak terpakai di dalam laci mejaku. Pelajaran hari ini yakni Matematika. Yaps ! salah satu mata pelajaran yang tidak saya sukai.
“Anak-anak kini kita akan membahas perihal rumus phytagoras atau tripel phytagoras. Buka halaman 54.” Kata umi berjilbab hijau. Atau biasa dipanggil umi Dini.
“Umi,ada urusan sebentar. Kalian tunggu dan kerjakan latihan dulu ya.” Perintahnya
“Ya bu.” Kata murid 8.a serempak
Ah,males ngerjainnya. Ngerti juga nggak. Nyontek aja deh. Gumamku
“Rida kau nggak ngerjain,ta ?” tanya Eka
“Males. Aku nggak ngerti.” Jawabku
“Ih,kamu ini jangan males lah. Ntar kau turun nilainya.” Katanya sambil meninggalkanku
Bodo penting saya nggak kolot di pelajaaran ini.
“Anak-anak kini kita akan membahas perihal rumus phytagoras atau tripel phytagoras. Buka halaman 54.” Kata umi berjilbab hijau. Atau biasa dipanggil umi Dini.
“Umi,ada urusan sebentar. Kalian tunggu dan kerjakan latihan dulu ya.” Perintahnya
“Ya bu.” Kata murid 8.a serempak
Ah,males ngerjainnya. Ngerti juga nggak. Nyontek aja deh. Gumamku
“Rida kau nggak ngerjain,ta ?” tanya Eka
“Males. Aku nggak ngerti.” Jawabku
“Ih,kamu ini jangan males lah. Ntar kau turun nilainya.” Katanya sambil meninggalkanku
Bodo penting saya nggak kolot di pelajaaran ini.
Sang Juara |
Bu Dini masuk kembali kekelas.
“Anak-anak gimana sudah belum latihannya ? bila belum selesaikan di rumah. Waktu kita tak cukup bila hanya dipakai untuk latihan saja.” Terang beliau
Kami pun menyimpan buku dan dikerjakan di rumah. Umi Dini menandakan perihal phytagoras phytagoras sedangkan saya hanya melongo saja hingga pelajaran selesai...
۞
Sepulang sekolah saya diajak umi ke toko buku. Tak sengaja saya melihat sebuah buku novel terbitan DAR! Mizan saya tertarik pada buku itu. Q pinta umi untuk membelikannya. Umi pun menurutiku dia membelikannya.
Aku tak sabar ingin membaca buku itu. Aku masuk ke dalam kamar dan membacanya.
Oleh : Mia Al-marfa’i
Dalam hati saya berkata berilmu sekali orang itu sanggup menciptakan novel ini kataku.
Aku ingin sekali menjadi menyerupai dia. Namun,bagiku itu tak mungkin sebab prestasiku sangatlah rendah. Namun,aku akan berusaha semoga menjadi sang juara.
۞
Mulai kini dan seterusnya saya harus berguru lebih ulet lagi. Ku kerjakan pekerjaan rumah dengan tekun. Dan kucoba untuk menyukai guru-gurunya. Dan kukurangi smsan dengan teman-teman. Alhamdulillah nilaiku bertambah tinggi. Aku sangat bahagia dan saya bersyukur pada Allah.
Ulangan semester II pun telah didepan mata. Aku optimis insyaallah saya sanggup mengerjakannya.
Matpelnya hari ini Bahasa Indonesia dan Agama. Aku baca so’al dengan teliti an saya isi lembar balasan memakai pensil.
Selama seminggu ulangan semester telah selesai. Dan menunggu hasilnya.
Hari ini class meeting,banyak lomba yang diadakan. Aku salah satu panita lomba tari daerah.
“Hey,kira-kira siapa yang akan menduduki juara 1 lagi ya ?” kata Dinda
“Ehm,kukira tetap Nanda deh. So’alnya dia itu berilmu banget. Jagonya Fisika.” Ujar Fenti
“Yah,mereka emang berilmu coba saya jadi dia mungkin saya sanggup membanggakan ortuku.” Kata Mia sambil memakan ice cream.
“Ga,pasti Tian. So’alnya dia hebat matematika dan biologi.” Ujar Asep
“Ah,kalo saya mah dukung Oki. Dia berilmu dan juga sopan santunnya bagus.” Kata Wina nggak mau ngalah. So’alnya Oki yakni kejarannya dari kelas 7,wajar dukung Oki terus.
Aku membisu saja. Aku berdo’a semoga saya sanggup mengalahkan 3 pesaingku itu. Aku memang dulu mempunayi prestasi sewaktu kelas 7. namun,ntah tiba-tiba hilang kemana dia. (kayak benda aja sanggup ilang. Heheh)
۞
Waktu pembagian rapor telah tiba. Aku tak sabar ingin melihat hasilku yang selama ini saya lakukan dengan ikhlas. Semoga memuaskan “pkirku”.
Pak Handri memasuki lapangan dan membuka upacara kenaikan bendera. Hari itu sempurna bertepatan dengan hari senin. Kaprikornus sekalian pembagian rapor juga menaikan sang merah putih.
“Baiklah akan saya sebutkan juara-juara kelas. Saya mulai dari kelas 7.” Kata pak Handri
Semua murid terlihat tegang termasuk aku. Adik kelasku telah disebutkan siapa juara kelasnya. Sekarang giliran kelas 8.1 jantungku deg-degkan ketika mendengarnya.
“Juara 3 diraih oleh : Septian Praja Pradana dengan jumlah nilan 932. juara 2 di raih oleh : Malik riski anugerah. Juara pertama diraih oleh..........
Jantungku bertambah berpengaruh memompa dan ketika mendengar kata
Adalah ...... Faridha Aisyah Inabi... sorak sorai tepuk tangan berkumpul ditelingaku. Aku tak menyangka saya sanggup rangking 1. terima kasih Ya Allah...
Teman-temanku mengucapkan selamat padaku. Termasuk Oki yang sang juara juga mengucapkan selamat padaku.
“Terimakasih teman-teman.” Kataku
۞
Kulangkahkan kaki ku dengan riang. Aku tak sabar ingin memberitahukan ini kepada Umi dan Abi. Aku pun pribadi masuk kedalam rumah dan menyalami orangtuaku,
“Umi,abi Rida punya kejutan.” Kataku
“Apa itu,sayang ?” tanya Umi
“Umi,alhamdulillah Rida dapet ranking satu.” Kataku
Umi dan abi mengucapkan selamat dan memelukku. Aku bahagia sekali. Aku akan terus ulet belajar. Walaupun begitu saya tak boleh sombong. Aku harus berguru walaupun saya menjadi juara 1.
“Anak-anak gimana sudah belum latihannya ? bila belum selesaikan di rumah. Waktu kita tak cukup bila hanya dipakai untuk latihan saja.” Terang beliau
Kami pun menyimpan buku dan dikerjakan di rumah. Umi Dini menandakan perihal phytagoras phytagoras sedangkan saya hanya melongo saja hingga pelajaran selesai...
۞
Sepulang sekolah saya diajak umi ke toko buku. Tak sengaja saya melihat sebuah buku novel terbitan DAR! Mizan saya tertarik pada buku itu. Q pinta umi untuk membelikannya. Umi pun menurutiku dia membelikannya.
Aku tak sabar ingin membaca buku itu. Aku masuk ke dalam kamar dan membacanya.
Oleh : Mia Al-marfa’i
Dalam hati saya berkata berilmu sekali orang itu sanggup menciptakan novel ini kataku.
Aku ingin sekali menjadi menyerupai dia. Namun,bagiku itu tak mungkin sebab prestasiku sangatlah rendah. Namun,aku akan berusaha semoga menjadi sang juara.
۞
Mulai kini dan seterusnya saya harus berguru lebih ulet lagi. Ku kerjakan pekerjaan rumah dengan tekun. Dan kucoba untuk menyukai guru-gurunya. Dan kukurangi smsan dengan teman-teman. Alhamdulillah nilaiku bertambah tinggi. Aku sangat bahagia dan saya bersyukur pada Allah.
Ulangan semester II pun telah didepan mata. Aku optimis insyaallah saya sanggup mengerjakannya.
Matpelnya hari ini Bahasa Indonesia dan Agama. Aku baca so’al dengan teliti an saya isi lembar balasan memakai pensil.
Selama seminggu ulangan semester telah selesai. Dan menunggu hasilnya.
Hari ini class meeting,banyak lomba yang diadakan. Aku salah satu panita lomba tari daerah.
“Hey,kira-kira siapa yang akan menduduki juara 1 lagi ya ?” kata Dinda
“Ehm,kukira tetap Nanda deh. So’alnya dia itu berilmu banget. Jagonya Fisika.” Ujar Fenti
“Yah,mereka emang berilmu coba saya jadi dia mungkin saya sanggup membanggakan ortuku.” Kata Mia sambil memakan ice cream.
“Ga,pasti Tian. So’alnya dia hebat matematika dan biologi.” Ujar Asep
“Ah,kalo saya mah dukung Oki. Dia berilmu dan juga sopan santunnya bagus.” Kata Wina nggak mau ngalah. So’alnya Oki yakni kejarannya dari kelas 7,wajar dukung Oki terus.
Aku membisu saja. Aku berdo’a semoga saya sanggup mengalahkan 3 pesaingku itu. Aku memang dulu mempunayi prestasi sewaktu kelas 7. namun,ntah tiba-tiba hilang kemana dia. (kayak benda aja sanggup ilang. Heheh)
۞
Waktu pembagian rapor telah tiba. Aku tak sabar ingin melihat hasilku yang selama ini saya lakukan dengan ikhlas. Semoga memuaskan “pkirku”.
Pak Handri memasuki lapangan dan membuka upacara kenaikan bendera. Hari itu sempurna bertepatan dengan hari senin. Kaprikornus sekalian pembagian rapor juga menaikan sang merah putih.
“Baiklah akan saya sebutkan juara-juara kelas. Saya mulai dari kelas 7.” Kata pak Handri
Semua murid terlihat tegang termasuk aku. Adik kelasku telah disebutkan siapa juara kelasnya. Sekarang giliran kelas 8.1 jantungku deg-degkan ketika mendengarnya.
“Juara 3 diraih oleh : Septian Praja Pradana dengan jumlah nilan 932. juara 2 di raih oleh : Malik riski anugerah. Juara pertama diraih oleh..........
Jantungku bertambah berpengaruh memompa dan ketika mendengar kata
Adalah ...... Faridha Aisyah Inabi... sorak sorai tepuk tangan berkumpul ditelingaku. Aku tak menyangka saya sanggup rangking 1. terima kasih Ya Allah...
Teman-temanku mengucapkan selamat padaku. Termasuk Oki yang sang juara juga mengucapkan selamat padaku.
“Terimakasih teman-teman.” Kataku
۞
Kulangkahkan kaki ku dengan riang. Aku tak sabar ingin memberitahukan ini kepada Umi dan Abi. Aku pun pribadi masuk kedalam rumah dan menyalami orangtuaku,
“Umi,abi Rida punya kejutan.” Kataku
“Apa itu,sayang ?” tanya Umi
“Umi,alhamdulillah Rida dapet ranking satu.” Kataku
Umi dan abi mengucapkan selamat dan memelukku. Aku bahagia sekali. Aku akan terus ulet belajar. Walaupun begitu saya tak boleh sombong. Aku harus berguru walaupun saya menjadi juara 1.
PROFIL PENULIS
Nama : Zuha Farhanani
Tanggal Lahir : 10 Mei 1998
Tempat : Punggur, Lampung Tengah
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Hobi : melukis, kaligrafi dan menulis cerita
Nama Ayah : Bastomi
Nama Ibu : Umi Musanah
Alamat : Perumnas Sage blok b 12 a, Lahat, Sumsel
kini zuha kelas tiga Sekolah Menengah Pertama sedikit lagi akan Sekolah Menengan Atas
Facebook : Zuha Farhanani
Tanggal Lahir : 10 Mei 1998
Tempat : Punggur, Lampung Tengah
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Hobi : melukis, kaligrafi dan menulis cerita
Nama Ayah : Bastomi
Nama Ibu : Umi Musanah
Alamat : Perumnas Sage blok b 12 a, Lahat, Sumsel
kini zuha kelas tiga Sekolah Menengah Pertama sedikit lagi akan Sekolah Menengan Atas
Facebook : Zuha Farhanani
No. Urut : 770
Tanggal Kirim : 28/03/2013 10:33:59