Kertas Putih - Cerpen Romantis

KERTAS PUTIH
Karya Myetha Aurum Zayn

Semalam sudah saya menantikan kehadiran sesosok pangeran yang saya dambakan dimalam spesialku ini, saya berharap dia hadir dalam program sweet seventeenku, Davit itu nama yang tak pernah asing di sekolah ini, siapa sich yang nggak suka dengan dia? Tegas, bijaksana, smart, dengan menguasai english yang cukup mendukung, dia tak pernah bermain dengan hal yang cukup ilvil di mata waanita, selalu tetap teguh pendirian i mint konsisten guys he >_<! Itulah yang membuat dia menarik perhatin banyak perempuan di sekolahku ini.

Aku berjalan menusurui koridor sekolah dengan bola mata yang berputar sibuk mencari sosok lelaki tampan yang ingin saya temukan, tapi itu semua nihil,” kemana kak Davit, apa dia nggak masuk hari ini? Tumben banget orang serajin dia tak masuk sekolah di hari biasa ini? Apa dia sakit? Lalu kemana dia? Apa yang sudah terjadi dengannya? “ gumamku dalam hati yang mengkhawaatirkannya. Tapi tampaknya itu kak Beni saya melihatnya dari jarak kejauhan, Beni , dia ialah sahabat kak Davit yang gokil dan nggak terang abis, tapi dia ahli basket lho, nggak rugi juga kalau ngegebet dia hehehe, “Kak! ! ! !” teriakku memanggilnya, “ iya Cha? Kebetulan nich! “ jawabnya menyapaku dengan raut wajah yang begitu tegas dan menyambutku dengan senyuman yang cukup membuat para cewek di sekalah jadi klepek klepek “Lho kok kebetulan sich kak?” tanyaku dengan nada yang sedikit ingin tau dengan tanggapan kak beni tadi “ hening Cha, saya tahu kau mau tanya Davit khan? udah hening aja dia nggak apa-apa kok, maafin dia yach semalam dia nggak bisa tiba di acaranya kamu, dia harus keluar kota dadakan Cha , dan dia hanya nitippin ini buat kamu, maafin dia yach!” jelasnya menenangkanku, seolah dia tahu apa yang ingin saya tanyakan padanya “lalu , kak Davit tak berpesan apa-apa sama kakak?” “ hemh!!!!! Enggak Cha soalnya dia tadi malem udach keburu banget, waktunya mepet katanya” “ owh!! Ya udach kak makasih banyak yach udach buat Lucha tenang” “wahhh!!! Sayang banget nich yach sama Davit?” cletuknya mengejekku , saya hanya bis atersenyum dan tersipu malu.

Kertas Putih
Hari-hari yang telah saya jalani dalam ahad ini dan kemarin begitu aneh, saya sendiri entah tak mengerti apa maksud dari semua ini, setiap pagi mama selalu menemukan surat kaleng yang tak pernah tertera nama dan alamat di amplop itu, kertas putih itupun tak pernah penuh dengan tulisan, entah siapa pengirimnya saya juga gundah dengan itu, sudah satu ahad terakhir ini mama menemukan itu
For: Lucha kecilQw
Ceriyamu tak pernah hilang dari pandangan mataku, senyummu menyejukan hatiku menyerupai embun pagi yang tersebar di bumi ini, dingin , sejuk dan indah, kabut putihmu yang selalu menenangkan hati kusamku
By: >_< impian senyumu
Puitis sich, tapi kalau usang kelamaan menyerupai ini, buat saya jadi jengkel aja ni orang nggak da kerjaan banget sich gangguin saya mulu, dari tulisannya sich saya nggak pernah kenal, bahkan nggak pernah liat. Siapa sich orang ini? Hatiku gelisah ingin tau dengan pengirim kertas putih yang tak penuh itu. Ihh mikirin dia keburu gila sendiri aku, biarlah nanti juga capek sendiri tuch orang >, !

Kriiiiiiiiiinnnnngggggggggggggggggg waktu memperlihatkan jam 03:00
WIB, “ tumben Cha bangkit pagi-pagi bener, lha wong biasanya kayak bagong tidur nggak bangun-bangun” cletuk mama padaku “ hehehe emang sengaja ma Lucha bangkit pagi, ingin tau ma orang yang sering ngasih Lucha surat kaleng itu, kira-kira orangnya tampan nggak yach ma?” “kamu itu Cha yang di pikiri pemuda melulu, sekolah masih nggak bener gitu” “ hehehe biasa ma khan udah sampaumur masak mau datar-datar aja, nggak asyik donk!” saya lari meninggalkan mama untuk menuju pintu rumah penggalan depan Krrreeeeekkkkkk. . . . . pintu ku buka dengan perlahan-lahan
“ya ampun, , , ,” kejutku melihat itu “ sepagi ini udah ada lagi, siapa sich orang itu? Kaprikornus tambah curiga dech!” ku ambil amplop itu dan ku buka dengan rasa ingin tau yang tinggi, seolah seseorang yang mengharapkanku tau ketika saya akan melaksanakan sesuatu hal yang bekerjasama dengannya, apakah ada orang rumah yang tau tetang ini? Aku juga cukup gundah dengan semua ini, saya sering bertanya pada mama, apakah dia tahu wacana semua ini? Tapi mama hanya menjawab tidak tahu dan tidaak mengerti, apa yang ia inginkan dariku? Hemh!

For: Lucha kecilku
Bulat matamu mengingatkanku pada peri kecil yang ku temui di dalam mimpiku, kau yang selalu ku buat resah dengan kehadiranku, maafkan saya peri kecil, jikalau saya selalu membuatmu gelisah , alasannya ialah saya sangat menyayangimu
Peri kecikQw yang selalu hadir dalam mimpiQw
By :>_< impian senyumu

Ya yang kuasa , , , siapa seseorang ini? “mama, , , , ,, ,” teriakku memanggil mama “apa sich Cha pagi-pagi udah triak-triak “ “ ma, ini siapa sich ma sepagi ini kok udach da orang yang nggak terang kayak gini?” “fenstermu mungking Cha, udach lah nggak usah di fikiran nanti juga bakalan ketemu ma orangnya kok” jawab mama padaku “lho emangnya mama tau orangnya?” “ya enggak sich, tapi mungkin ajja nanti dia bakalan ngaku sendiri” hemh ya juga sich, mama bener juga ngapain saya susah-susah mikiri orang yang nggak terang kayak gini, tapi, , , tunggu dulu tadi mama bilang “udach lah nggak usah di fikiran nanti juga bakalan ketemu ma orangnya kok” kok mama bilang kayak gitu yach? Masak sich mama nggak tau orang itu? Toh mama setiap hari ada di rumah nggak kemana-mana , kalau mama bener-bener nggak tau orang itu ngapain mama bilang menyerupai itu? Aaarrrkkkggggg udahlah kok jadi su’udzon sama mama sich. Terangku menyadarkan lamunan itu
“woy! Kok nglamun terus sich Cha? Mang apa sich yang di lamunin? “ sapa poppy mengagetkan ku “ hemh saya gundah nich pop” “emangnya gundah kenapa sich cha?” “ surat kaleng itu masih ada hingga kini pop” “HAH! Yang bener kau Cha, gila banget tuch orang ma kamu!” poppy kaget mendngarnya , siapa yang nggak kaget sich udah dua ahad ini di timbun terus sama surat kaleng yang nggak terang banget, sebel juga khan? “ kenapa sich pop tuch orang nggak eksklusif bilang ajja sama saya gitu?” tanyaku pada poppy “ hemh mungkin dia nerves Cha, kau khan orangnya hambar banget” hemh bener juga yach kata poppy, emang ada yang menyeramkan pada diriku? Ahh biar lah saya harus tetap bersama kak Davit, bey the way kini kak Davit kok nggak pernah nongol yach? Apa dia masih belum pulang dari luar kota? Kok usang banget sich, emang ngapain ajja disna? Jangan jangan? ? ? ihhh nggak boleh mikir yang macem-macem Lucha, kau harus semangat mendapatkannya OK! Spirit Lucha!!!

Kriiiiiiinnggggggggg!!!!! Bel berdering kencang, waktunya pulang sekolah!
Hemh! Kira-kira mama masak apa hari ini yach? Kaprikornus nggak sabar nich, laper banget udach nggak ketulungan, hehehe
Menempuh perjalan selama 15 menit itu cukup menguras tenaga juga yach, hemh tapi nggak apalah yang penting saya sudah hingga di rumah sekarang, KRIIIEEEEKKKKKK, , , , , ku buka pintu rumahku , lho kok ada surat kaleng ini lagi?
? ?
For : Lucha kecilQw
:: Duduk
Termenung manis menunggu seorang peri kecil yang hadir dalam hidupQw, untuk mencurahkan rasa rinduku pada seorang peri kecil yang lugu.
Lagi-lagi Lucha kecilQw, peri kecilQw? Siapa sich ini? ? ? saya takpernah mempunyai inisiatif untuk membalas surat-surat itu semua , tapi kenapa ketika ini saya berkeinginan untuk membalas meskipun itu hanya sekali? Tak apalah, mungkin dengan saya membalas itu semua saya bisa tau siapa orang itu, Ok saya akan mencoba!
For : someone who i don’t know
:: Berjalan & Berlari
Langkah demi langkah kau berjalan, lebih cepat kau mengejar, begitu dengan perasaan, takpernah bisa terlihat dengan mata dan rabahan tangan yang memegang, begitu juga dengan mu yang tak pernah kulihat dan tak pernah hadir di dalam hidupku, jikalau kau ijinkan saya bertanya Siapakah dirimu? Apakah kau bisa hadir untuk menemuiku? Dan apa maksudmu dengan permainan mu ini?
Itu yang saya ingin katakan kepadanya, apakah dia bisa membaca itu? Hemh! Terus saya kasihkan pada siapa? Oowwhh saya tahu, mungkin nanti malam saya taruh ini di daerah biasanya dia meletaktan surat-surat itu. Sipp ! ternyata saya pinter juga ya? Hahahaha GR sedikit nggak apa-apa khan?

“mau kemana Cha? “ triak mama bertanya “ mau ke halaman depan ma” sahutku keras “ emangnya ngapain malem-malem gini kau ke halaman? Mau bersih-bersih? Tumben Cha bersih-bersih? “ “yeeee mama , masak malem-malem begini Lucha mau bersih-bersih ya nggak mungkin banget lah ma” bela Lucha “terus kau mw ngapain jongkok disana?” tanya mama sewot pada ku “lagi nyari surat kaleng ma” “hemh! Ternyata kau kangen juga ya Cha klo nggak ada surat sehari?” “yeeeee mama ya nggak lah ngapain Lucha kangen ma orang yang nggak terang kayak gituan?” di fikir-fikir iya juga yach ngapain saya masih nyari surat yang nggak penting kayak gitu, hemh tapi saya ingin tau dengan pengirim yang nggak pernah terang dan nggak pernah nunjukin wajahnya di depanku, mungkin aja saya bisa tertarik dengan orang itu, bukan berarti saya suka dengan kak Davit terus saya nggak bakalan ada rasa dengan pemuda lainnya gitu? Hemh mungkin aja suatu hari saya sudah nggak ada rasa lagi , ya khan? betul nggak? Sepertinya untuk malam ini nggak ada coretan lagi dech? “Udach lah lagian ngapain sich Cha kau masih nyari-nyari hal yang nggak penting itu” gumamku dalam hati.

KRIIIIIIINNNNGGGGGGGG’’’’’’’’’’’’’’’ bunyi bekerku berdering keras pagi ini, mataku mulai terbuka secara perlahan untuk menyambut awal hari ahad ini, “Good morning weekend” senyuman keceriyaan selamat pagi dunia, hemh!!! Melihat embun dan kabut pekat rasanya kaki ingin berjalan menelusuri rumput yang basah. Menghirup udara segar lembab dingin dan basah.
Aku memasang sepatu untuk memulai pagi ku dengan joging bersama kak zeta tetangga samping rumah yang slalu siap kapan saja buat nemenin aku.
“mama............ Lucha mau joging dulu ya” teriakku pada mama , akupun mulai berjalan menuju rumah kak Zeta. 

Tiba-tiba dari arah yang berlawanan terdengar bunyi triakan “Luchaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” saya menoleh untuk melihat orang itu, “ hemh ! kak Zeta., kok ada di sini, khan Lucha yang mau jemput kakak?” tanyaku padanya “ hemh nggak baek cewek kayak kau sendirian” “ hemh , iya juga sich kak.”
saya mulai berlari-lari kecil bersama kak Zeta, tapi,,,,,,, tiba-tiba “Cha!!!!” panggil kak Zeta kepadaku “ hemhhhh” sahutku singkat “Cha abang boleh ngomong sesuatu nggak?” tanyanya “ hemh boleh aja, eksklusif ngomong ajja kale kak, lagian kita udah biasa khan setiap ahad kayak gini, lagian abang udah Lucha anggep menyerupai abang Lucha sendiri.” Aku mulai merasa abnormal dengan tinngkah kak Zeta ketika ini, nggak biasanya dia merasa canggung dengan aku, memang sich akhir-akhir ini saya jarang menemuinya, tapi apa mungkin Cuma gara-gara nggak ketemu denganku beberapa hari jadi canggung menyerupai ini? Hemh! Kaprikornus abnormal mikirin dia, udachlah yang penting saya biasa aja dengannya ya khan? gumamku dalam hati.
“Cha kita main ke bukit sana aja yuk!” ajaknya padaku “ OK! Kak , mumpung masih pagi juga sich, tapi khan lebih dingin khan kak?” “ hemh! Nggak mungkin dingin Cha khan ada abang yang nglindungin kamu.” “hemh bener juga sich kak hehehe.” Hemh saya mulai tercengan dengan tingkahnya kak Zeta, rasanya abnormal banget tak menyerupai biasanya, biasanya khan kita bincang-bincang tak ada kecanggungan sedikitpun, tapi kalau kini ini sungguh saya tak menduga, memang dunia sering jungkir balik yach!.

Setelah menaiki bukit yang tidak mengecewakan tinggi, dan cukup lelah untuk menaiki, tapi tak terasa kita sudah hingga di puncak bukit itu, ketika saya melihat ke bawah Waw!!!!!!! Menabjupkan mata, embun, kabut , udara dingin dan pemandangan yang hijau alami dan sangat mempesona it is nature , semua yang masih alamai.
“Waw !!! kak kenapa abang nggak pernah ngasih tau Lucha kalau disini ada daerah yang sangat indah dan sangat alami? Kenapa abang nggak pernah ngajak Lucha ke daerah ini?” tanyaku pada kak Zeta “ Cha. . . . . . .” pangilnya dengan lembut “ kok jadi deg degan kayak gini yach? “ batinku dalam hati “Ea kak???” “Maafin abang ya Cha?” tiba-tiba kak Zeta memelukku dengan sangat erat. Knpa menyerupai ini? Ada apa ini? “ iya kak kenapa? Kenapa abang harus minta maaf? Khan abang nggak punya salah sama Lucha?” tanyaku pada kak Zeta “ Lucha, apakah kau tau wacana ini?” kak Zeta menawarkan sepucuk kertas kecil pada ku, dan saya membukanya dan isinya, , , , , ,
For : Lucha kecilQw 
Saat ini saya bersamamu, menemanimu, dan menjagamu, dan saya ingin selamanya tuk mendekapmu. Apakah kau juga mencicipi itu? Apakah saya sempurna jikalau ingin menempati hatimu? Aku menyayangimu peri kecilku.
Aku terkejut ketika saya membaca itu semua, apa maksud dari ini? Apakah selama ini kak Zeta yang mengirimkan surat-surat kaleng itu, kemudian mengapa dia melaksanakan itu padaku? Aku sudah menganggapnya menyerupai abang kadungku sendiri, kemudian apa yang harus saya lakukan? Benar-bernat jungkir balik dunia ini. “ kak Zeta , apa maksud abang memberi Lucha menyerupai ini? Apakah memang benar yang selam aini mengerimkan surat kaleng itu ialah kakak? Kenapa abang tak berani mengambarkan wajah abang langsung? Apakah memang ini permainan abang untuk membuat Lucha risih dan sebel?” tanyaku sedikit murka pada kak Zeta “ maafkan abang Lucha , tapi abang memendam ini sudah teralalu lama, abang tak cukum mempunyai keberanian untuk itu. 

Dan abang tau jikalau Lucha memendam rasa pada Davit khan?, kemudian harus apa kakak? Agar Lucha bisa maafin kakak?” saya meraih dan mendekap badan kak Zeta “ kak kenapa kak Zeta beru bilang kini ini? Apakah abang tau apa yang terpendam dalam hatinya Lucha? Kenapa kak Zeta tak pernah menanyakan hal ini?” kak Zeta melepas pelukanku, dan menatap mataku “ Cha tatap mata kakak” perintahnya padaku “ lihat mata abang Cha , apakah dimata abang ada keraguan? Apakah dimata abang ada kebohongan, abang hanya takut untuk kehilangan kau peri kecilku, abang takut jikalau kita bersatu kak Zeta kehilangan kamu, peri kecilku dengar abang dengan baik, abang menyayangimu, abang tak ingin memilikimu hanya untuk sementara, abang ingin memilikimu untyk selamanya peri kecilku, kini Lucha ngerti kenapa abang takut untuk mengungkapkan ini?” “iya kak Lucha ngerti, tapi bagaimna lagi jikalau kenyataan bilang kita akan bersatu?” “maksudnya?” kejutnya mendengarku “ Lucha juga sayang kak Zeta” dengan mataku yang berkaca-kaca saya mengungkapkan itu, mungkin kalian berfikir jikalau saya hanya mencintai kak Davit, tapi itu semua salah , saya menyayanginya hanya;lah untuk pelarian saja , alasannya ialah saya telah memendam rasa ini pada kak Zeta sudah lama, saya yang menunggunya untuk mengungkapkan itu semua, tapi mungkin tuhanlah yang tahu wacana semua isi hatiku, saya mencintai seseorang dan saya memendam sedalam mungkin dia hatiku semoga saya bisa tetap mengingat siapa yang saya sayang dan siapa yang saya tunggu, “Cha, , , apakah kau yakin dengan hatimu? Lalu bagaimana denga Davit? Apakah kau tak ingin berusaha untuk mendapatkannya?” dia ragu denganku , itulah saya yang slalu membuat ragu kenyataan , saya tak niscaya dan saya selalu menyembunyikan semua yang seharusnya saya tampakkan mungkin inilah saatnya saya untuk jujur wacana ini semua “ kak Zeta, kini Lucha yang meminta abang untuk menatap mataLucha dengan tajam, Lucha ingin jujur dengan kakak, Lucha ingin meyakinkan kakak, kak Zeta, abang tau kenapa Lucha bilang jikalau Lucha sayang denga kak Davit? Apakah abang tau apa yang bergotong-royong terjadi pada hatinya Lucha? Selama ini Lucha hanya bisa melampiaskan itu semua pada kak Davit kak, alasannya ialah Lucha tak bisa untuk mengungkapkan ini semua pada kenyataan, Lucha salah telah mencintai kakak, salah kak salah besar, tak seharusnya Lucha menyerupai ini, Lucha hanya bisa menunggu kakak” “maafkan abang yach peri kecilku, sudah membuatmu menunggu selama ini, maafkan abang yang tak mempunyai keberanian sedikitpun untuk itu, maafkan abang yach peri kecilku?” pintanya padaku “ iya kak, itulah yang seharusnya Lucha lakukan, tetap menunggumu hingga final hayatku, saya menyayangimu tanpa setitik bataspun” “Trimakasih Peri kecilku saya sangat menyayangimu I LOVE YOU.”

Akupun senang atas apa yang selama ini saya jalani ,di awal saya menjalani dengan banya rintangan yang tiba pada ku, tapi saya tak pernah menyesal apa yang telah saya jalani , bahkan saya sangat bersyukur atas semua ini, hasilnya yang kuasa laha yang bertindak atas apa yang selama ini saya rasakan , terimakasih ya Rabb Engkaulah sahabat sejatiku Engakaulah yang slalu mengerti aku, saya menminta dan memohon padaMU dan Engkau telah mewujudkan itu, sungguh saya bersyukur atas apa yang Engkau berikan kepadaku.
Setelah tangis, sehabis sedih, sehabis sakit, senyuman, keindahan, kecerahan dan kebahagiaan, itulah yang dinamakan harapan.
Memeluknya, mendekapnya, dan bersamanya itulah yang saya inginkan selama saya hidup dan menginjak dunia.

:: Selamat tiba cinta
Cinta saya milikmu, saya telah berguru bersamamu, berjalan dan menuntunku di ketika saya tertatih dan terbelenggu, terkadang kau menyakitkan hatiku, tapi saya tak pernah ingin melupakan dan menghapus jejak pelukmu.
Yang slalu saya harapkan dari cintaku ialah kau yang slalu bersamaku di setiap gerak kaki dan langkahku, mengikatmu dan membuat rumah kecil untuk hidup ,itulah harapanku ketika saya bersamamu. Untukmu yang menyayangiku.

PROFIL PENULIS
Nama : Miftahaul Jannah , tapi temen-temen biasa manggil saya dengan Myetha
TTL : Jember,  Puger
Hobby : saya suka baca, imagination , and reading
Alamat : Jl. Walidu No. 90 Puger Jember
Sekolah: Sekolah Menengan Atas NURUL JADID Paiton Probolinggo JATIM
Email: titi.tatha@gmail.com
myetha.aurum@yahoo.com
Add facebook: myetha chemistry-x einstein / admannation@yahoo.co.id
Follow twitter : @Queenofparad


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel