Dia Malaikat Tanpa Sayap Untukku - Cerpen Persahabatan

DIA MALAIKAT TANPA SAYAP UNTUKKU
Karya Fransisca Yunita

Hari ini genap 5 tahun sahabatku Momo meninggal alasannya penyakit ganas itu dan kebodohanku, hingga ketika ini perasaan bersalah itu masih menghiasi pikiranku, akankah saya dapat mengulang insiden itu ? tetapi sayangnya itu tidak akan mungkin terjadi. Pagi ini ditanggal yang sama dimana tanggal yang selalu membuatku gila, yah tanggal 18 Oktober 2007 kemudian 2 hari sebelum ulang tahunku. Angel kau kenapa ? (seketika bunyi mama menyadarkan lamunanku) oh gak kok ma, Angel lagi gak kenapa-kenapa.
***

Momo : Hei malaikat tanpa sayap ( begitulah Momo memanggilku mungkin alasannya nama saya Angel).
Angel : Ih apa sich Mo, gak banget dech dipanggil begitu.
Momo : Iyalah Ngel, lo kan sahabat terbaaiiiiiiiik gue dan lo itu malaikat tanpa sayap buat gue jadi gue gak salah dong panggil itu ke lo ( sambil merangkul pundakku ).
saya dan Momo bersahabat dari kecil, Momo orangnya lebih masbodoh dan agak tomboy juga andal bela diri alasannya sich agar dapat lindungi saya dari cowok-cowok sementara saya anaknya susah bergaul sama orang lain maka dari itu yang benar-benar mengerti saya yah Momo. Di sekolah saya mulai menyukai seorang perjaka yang berjulukan Rian dan Momo mengetahui itu tanpa sepengetahuanku Momo berusaha menjadi mak comblang antara Angel dan Rian.
***

Dia Malaikat Tanpa Sayap Untukku
Pagi itu disekolah saya melihat Momo dan Rian dekat sekali mereka jalan berdua dan tertawa bersama entah apa yang mereka bicarakan, mulai ketika itu saya merasa Momo menusuk ku dari belakang dan saya mulai menjaga jarak dengan Momo.
Momo : Ngel, lo kenapa sich ? di sms gak di bales, gue telpon juga gak diangkat terus gue kerumah lo eh lo nya udah tidur. Lo ada problem Ngel ? ceritalah ke gue, gak biasanya lo kayak gini.
Angel : Aku gak kenapa-kenapa kok Mo, kau damai aja.
Momo : Bohong banget sich, gue itu kenal sama lo bukan gres 1 ahad tapi udah 18 tahun masa kayak gini lo bilang gak kenapa-kenapa.
Angel : Hmmm.. kayaknya kau deket banget Mo sama Rian, emang ada relasi apa ?
Momo : Oh Rian, ialah pokoknya nanti ada moment special dech buat gue ataupun Rian.
Angel : Maksud kau Mo ? (aku disitu semakin curiga kedekatan antara Momo dan Rian, apa benar mereka pacaran ? (Oh Tuhan kenapa harus sahabatku sendiri yang menyakitiku ? )
Momo : Pokoknya lo tunggu aja dech Ngel dan jikalau ada apa-apa dongeng sama gue. ok, yaudah gue mau ke toilet dulu (sambil melambaikan tangan menuju toilet ).

Setelah pulang sekolah Momo pamit kepada saya alasannya ia ingin pulang bareng dengan Rian dan saya mengiyakan walaupun kenyataan sangat sakit ternyata benar sahabatku sendiri yang menyakitiku secara langsung.

Di sebuah café tempat Jakarta Selatan Momo dan Rian jalan untuk membantu Rian mengutarakan persaannya padaku dan suatu diam-diam yang Momo sembunyikan dariku diceritakan ke Rian.

Momo : Yan, lo kapan mau ngutarain perasaan lo ke sahabat gue Angel ? kayaknya ia udah mulai curiga dech yan sama kedekatan kita ini.
Rian : Gue pengen nembak ia pas ulang tahunnya Mo, kan jatohnya special banget tuch.
Momo : Serius ? wah niscaya special banget Yan, tapi sayang gue gak dapat dateng ke ultah nya tahun ini.
Rian : Lo gak dapat dateng Mo ? jangan bercanda dech masa lo gak dateng ke pesta ulang tahun sahabat lo sendiri sich ?
Momo : Iya Yan, lo harus akad sama gue buat jagain Angel, akad ya ? Angel itu sahabat gue banget yan, gue gak mau ada yang nyakitin ia dan mungkin gak dapat jagain ia lagi maka nya pas gue tahu ia suka sama lo pribadi gue baiklah alasannya lo anaknya baik dan gue percaya niscaya dapat jagain sahabat gue.
Rian : Tenang Mo, niscaya gue jagain Angel lah. Lo ngomong kayak tinggalin pesan-pesan terakhir, menyerupai orang-orang yang mau mati tau gak. (sambil meledek Momo )
Momo : Iya Yan, emang gue mau mati.
Rian : Apaan sich Mo, gak lucu bercanda lo !
Momo : Yan, udah usang gue sembunyiin ini dari Angel tapi mungkin kini gue gak dapat nahan rasa sakit gue, gue udah keluar dari bela diri gue alasannya penyakit gue ini maka nya tiap kali ada eskul gue selalu bohong sama Angel dan nyuruh ia pulang duluan alasannya gue harus kemoterapi Yan dan rasa nya sakit banget. ( Muka Angel pucat )
Rian : Ke-mo-terapi Mo ? (sambil bunyi lirih), lo sakit apa Mo?
Momo : Dari 2 tahun ini gue di vonis dokter Yan mengidap penyakit kanker otak stadium 4 mungkin gue gak kayak pasien kanker lainnya yang terbaring ditempat tidur sementara gue masih dapat sekolah dan tetap keliatan sehat, gue masih bertahan alasannya orang-orang sekeliling gue terutama Angel. Nyokap gue dulu meninggal alasannya penyakit ini mungkin kini giliran gue Yan. Tapi please jangan kasih tau ke Angel kalo gue sakit, Yan kepala gue sakit banget (jatuh pingsan).

Momo masuk rumah sakit dan koma
***

Pagi itu disekolah Angel memberanikan diri menghampiri Rian untuk menayakan kedekatan antara ia dan Momo. (tanpa Angel tahu bahwa Momo sedang terbaring dirumah sakit)

Angel : Hai, sorry ganggu.
Rian : Hai Ngel, gak kok gak ganggu.
Angel : Muka kau keliatan pucet Yan, lagi sakit ya ?
Rian : Iya mungkin alasannya hari ini gak liat Momo.
Angel : (Momo ? kenapa harus nama itu yang di ucapkan Rian) Momo ? (nada suarAngel agak meninggi ), kenapa kalian jahat sama saya ? terlebih Momo, padahal ia tahu jikalau saya suka sama kamu, jikalau saya ada rasa sama kau tapi malah ia yang ngerebut kau dari aku. Aku benci kalian terlebih Momo! Kamu harus tahu Yan, saya suka sama kau tapi saya gak tahu gimana tunjukin ke kamu.
Rian : Kenapa kau ngomong kaya gitu Ngel ?
Angel : Aku udah tahu jikalau kalian itu pacaran dan gak kasih tahu Angel, sakit Yan rasa nya dan mungkin hidup saya akan jauh lebih baik jikalau gak ngeliat kalian berdua lagi terlebih Momo yang menganggap dirinya sahabat aku.
Rian : Kita pacaran? Siapa yang bilang ? Kamu gak pantes ngomong hal itu wacana Momo, Momo itu sahabat yang paling seharusnya kau beruntung Ngel punya sahabat kayak Momo.
Angel : Aku gak buta Yan, penglihatan ku masih anggun dari kedekatan kalian tanpa kalian bilang, saya juga tahu jikalau kalian pacaran! Momo sahabat baik kata kau ? jikalau ia sahabat aku, ia gak mungkin nyakitin saya dan ngerebut kau dari saya walaupun saya tahu saya sama kau juga tidak ada relasi apa-apa, terlebih kini ia ngilang gitu aja dari. Itu yang kau bilang sahabat baik ? ( emosi ku mulai meluap)
Rian : Kamu ngomong kayak gitu alasannya kau gak tahu kondisi Momo yang bahu-membahu Ngel, kau gak tahu jikalau sahabat kau itu lagi bertahan untuk tetap hidup (air mata Rian pun jatuh)
Angel : Kamu ngomong apa sich ? bertahan hidup ? ada apa dengan Momo ?
Rian : Ngel, Momo gak sekuat yang kau liat mungkin setiap hari ia dapat keliatan ceria disamping kau padahal ia berusaha bertarung sama penyakitnya itu Ngel, bahu-membahu Momo gak ijinin saya untuk bilang hal ini ke kamu.
Angel : Sakit katamu? Kenapa Momo tidak pernah bilang ke saya ? (jantung ku mulai berdegup kencang, berharap apa yang di katakan Rian semua hanya omong kosong)
Rian : Momo sakit kanker otak Ngel dan kini ia lagi koma di rumah sakit makanya ia gak keliatan hari ini.
Angel : Apa ? Kanker otak ? kau bercanda kan Yan, gak mungkin Momo sakit itu, kenapa harus Momo ? dan kenapa harus penyakit itu lagi ? (tanpa sadar air mataku pun mulai menetes). Aku mau ketemu Momo, kau dapat anterin saya kan ?
Rian : Iya, kita sama-sama kesana ya.

Aku dan Rian pun segera bergegas kerumah sakit
*****

Sesampainya dirumah sakit saya melihat Momo dengan kondisi yang lemah dan banyak selang oksigen disekitar tubuhnya. Di rumah sakit Momo hanya sendiri alasannya ayahnya sedang dinas di luar negeri, dan dokter mempersilahkan saya untuk bertemu dan saya berharap itu bukan pertemuan terakhir ku dengan Momo.

Momo terbaring ditempat tidur dengan alat medis disekitar tubuhnya, saya yang ditemani Rian berdiri disamping Momo, Rian merangkul tubuhku alasannya saya tidak berpengaruh melihat kondisi Momo yang terbaring lemah menyerupai itu.
Angel : Mo, kenapa kau gak pernah kasih tahu hal ini ke saya ? kenapa kau gak pernah menyebarkan penderitaan kau ke saya ? kau pernah bilang jikalau persahabatan itu harus menyebarkan dalam kondisi apapun kan ? saya cuma ingin kau bangun, kau tahu kan sebentar lagi hari ulang tahunku ? saya harap kau dapat datang. Mo (sambil memegang erat tangan Momo) maafkan saya ya, gak seharusnya saya bilang jikalau kau bukan sahabat baik aku, kalaupun kau sama Rian pacaran saya lapang dada kok Mo alasannya saya gak mau kehilangan sahabat menyerupai kamu. (air mataku mengalir deras di samping tempat tidur Momo).
Rian : Ngel, kau harus tahu jikalau saya sama Momo gak pernah pacaran. Aku suka sama kamu, saya sayang sama kau dan Momo bantuin saya buat persiapin hadiah special buat kau dihari ulang tahun kau nanti, kita berdoa ya buat kesembuhan Momo agar ia dapat kembali sehat lagi.
Angel : (mendengar pernyataan dari Rian, seakan tubuhku lemas tak berdaya. Apa yang saya lakukan selama ini ? saya kira Momo menusukku dari belakang ternyata….. Mo, saya benar-benar minta maaf)

Seharian saya menemani Momo, saya berharap Momo berdiri dan tidak meninggalkan saya sendiri. Pada malam hari nya Momo sadar dari koma dan ia hanya tersenyum untuk bilang “lo sahabat terbaik gue, Ngel” (beberapa ketika kemudian Momo menghembuskan nafas terakhir).
Aku hanya dapat bengong melihat kepergian Momo, dalam batinku berdoa “terimakasih Tuhan, telah mengirimkan sosok sahabat menyerupai dia. Seorang malaikat tanpa sayap untukku”\

PROFIL PENULIS
Follow twitter @franciskayunita
Add facebook @fransiscayunitaa@yahoo.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel