Ketika Si Kancil Makan Singa

 P ada suatu hari si kancil sedang berjalan melewati padang rumput yang luas KETIKA si KANCIL MAKAN SINGA
P ada suatu hari si kancil sedang berjalan melewati padang rumput yang luas.
Dia bosan dengan suasana hutan dan ingin mencari udara segar.
Suasana padang rumput yang luas dan terbuka memberi suasana gres bagi
fikiran kancil yang sedang penat.
Di sana kancil banyak bertemu kawan-kawan gres yang selama ini jarang
ia temui di dalam hutan.
Ada banteng,kudanil,jerapah,rusa,dan masih banyak hewan-hewan lainya
yang hidupnya di alam terbuka.


Tak terasa hari sudah mulai sore,si kancil pun berniat pulang ke
rumahnya di dalam hutan.
Di sepanjang jalan kancil bernyanyi riang untuk mengisi waktu dan
mengusir jenuhnya perjalanan,karena perjalanan ke rumah bukanlah jarak
yang dekat.
Hari itu si kancil menerima banyak pengalaman gres dan teman-teman
baru,hingga menciptakan kancil merasa bangga akan kunjunganya kali ini.
Tapi sungguh sial bagi si kancil,ketika ia hingga di pinggir hutan
ia bertemu dengan singa.
Tanpa menunggu aba-aba,dengan reflek si kancil berlari untuk menjauh
dan menyelamatkan diri masuk ke dalam hutan.
Tentu saja singa tak tinggal diam,dia pun mengejar kancil dan
mengikutinya masuk ke dalam hutan.
Tapi alasannya singa biasa hidup dan berburu di area padang rumput,dia
sedikit kualahan mengejar kancil di dalam hutan.
Banyaknya semak dan akar menciptakan singa sedikit terhambat,tapi
sebaliknya bagi kancil.Karena biasa hidup dalam hutan,dia tahu benar
seluk beluk hutan itu.
Hingga si kancil tak kesulitan untuk berlari dengan bebas.


Ahirnya tibalah si kancil pada sebuah bak yang sangat jernih,hingga
ia sanggup bercermin di atasnya.
Karena rasa lelah sesudah berlari,si kancil pun beristirahat di situ.

''Ah..istirahat dulu.Mungkin singa itu sudah tak mengejar ku lagi.Dia
tak terbiasa masuk hutan,mungkin ia sudah mengalah kemudian kembali ke
padang rumput''.Gumam kancil dengan nafas ngos-ngosan.

Tapi gres beberapa ketika kancil beristirahat,tiba-tiba singa itu datang.

"Hai mahluk kecil,mau lari kemana lagi kau.Kau ini masakan jenis
apa?Banteng bukan,karena kamu tak punya tanduk.Rusa juga bukan,karena
ukuran badan mu
terlalu kecil untuk ukuran rusa.Tapi tak apa lah..aku sedang
lapar,paling tidak kamu sanggup sedikit mengganjal perut
ku.Hahaha..ggrrrrrr''.Kata singa sambil menggeram.

Tentu saja si kancil terkejut dengan kedatangan singa yang
tiba-tiba,kancil sama sekali tidak siap.
Tapi kancil teringat dengan air bak tadi,dan sekarang ia punya wangsit
untuk mengusir singa itu.

''Hai singa..kau tak kenal aku?Sungguh nyali mu besar sekali berani
mengikuti ku hingga kawasan ku ini,sudah bosan hidup kau?''.Kata si
kancil menggertak.

Mendengar ucapan kancil,singa pun terkejut.Rasa ingin tau muncul di
benaknya,karena gres kali ini ada mahluk sekecil si kancil berani
menggertaknya.

''Kurang ajar..!!Berani sekali mahluk kecil ibarat mu mengancam
aku.Kau tak kenal siapa aku?Aku ialah raja hutan penguasa padang
rumput..''.Kata singa geram.
''Hah..aku kasihan kepada mu.Kau sangat kurang cerdik sekali.Aku tadi lari
bukan alasannya saya takut pada mu,tapi saya memang sengaja memancing mu ke
sini...tempat makan favorit ku''.Kata si kancil dengan tenang.
''Kasihan?Bodoh?Tempat makan?Apa maksud mu?''.Tanya singa
penasaran,mulai timbul rasa takut di hatinya.
''Maksud ku..kau tertipu dengan penampilan ku.Banyak sudah singa-singa
ibarat mu mati ku makan.Mereka tertipu dengan badan kecil ku,dan
mengejar ku hingga kawasan ini.Tapi sial bagi mereka..bukanya saya yang
mereka makan,malah sebaliknya mereka yang ku makan''.Kata kancil
meyakinkan.
''Hah..kau bohong..!! Binatang kecil ibarat mu niscaya hanya bersiasat
untuk menipu ku,agar kamu tak jadi ku makan.. ''.kata singa.
''Aku tak bohong,aku hanya kasihan saja pada mu.Tapi alasannya saya sedang
baik hati,aku beri kamu kesempatan.Aku memakan singa-singa yang lain
dan mengumpulkan kepala mereka di dalam lubang itu''.Kata kancil
menunjuk ke arah kolam.
''kau ku beri satu kesempatan untuk menandakan sendiri,tengoklah ke
dalam lubang itu.Maka kamu akan melihat kepala singa di dalamnya..tapi
jangan lama-lama,keburu kesabaran ku hilang''.Kata si kancil lagi.

Karena penasaran,singa pun menengok ke arah kolam.
Dan ketika singa itu melihat ke dalam kolam,dia melihat pantulan dari
dirinya sendiri.
Tapi alasannya ia hanya menjulurkan kepalanya saja untuk melihat ke
dalam kolam,maka ia hanya melihat kepalanya saja.
Sehingga ia menduga bahwa kepala singa yang ada di dalam bak itu
ialah korban-Korban si kancil ibarat kata si kancil.
Kontan saja singa itu berlari ketakutan menuju ke arah padang
rumput,meninggalkan si kancil yang hanya sanggup tertawa geli melihat
singa yang ternyata sanggup juga tergoda tipu dayanya.
Nah adek-adek yang manis,hikmah yang sanggup kita petik adalah..

Tak selamanya yang berpengaruh itu selalu menang,karena banyak insiden yang
membuktikan...kekuatan selalu kalah melawan akal.
Jadi..belajarlah memakai kecerdasan dan logika dari pada otot,karena
dengan akal...kalian sanggup menemukan solusi tanpa harus memakai
kekerasan..oke? hehehe.. ''^_^''

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel