Pengalaman Pilu Menjadi Tkw Harus Bayar 30 Juta Dari Perbuatan Bejat Majikanya
Jumat, 03 Januari 2020
.com| Kisah pilu seorang TKW asal indramayu, perjuanagan seorang janda anak satu ini ingin berupaya mecari nafkah untuk kehidupan sehari-hari dan untuk masa depan anaknya. tentunya dengan kondisi dikala ini untuk mempunyai pekerjaan terbilang sulit juga sanggup dibilang cukup mudah, namun hingga sekarang pengangguran terbilang sangat banyak, dengan kondisi tidak mempunyai suami lagi beliau harus berupaya sendiri.
hingga pada kesannya beliau memutuskan berngkat untuk bekerja menjadi TKW di hongkong pada bulan oktober 2019. namun bekerja mejadi TKW memang tidak seindah apa yang orang-orang bayangkan, memang ada orang yang menjadi TKW hingga sukses namun hal ini memang perlu dipertimbangkan kembali untuk memutuskan menjadi TKW.
Seperti pengalaman pertma TKW janda dengan anak satu ini sebut saja neli, yang menjadi TKW di hongkong, perjalanan karirnya ini tidak semulus dengan para TKW lainya, memang banyak juga TKW yang memane hasil yang cukup bahkan lebih untuk mencukupi kehidupan di indonesai.
namun nestapa ia alamim pada dikala pertama kali datang dihongkong, waktu pertama kali bertemu dengan majikanya ia sangat sok melihat majikanya melepas semua pakainyanya dan dengan berbahasa mandarin untuk mengajaknya bekerjasama layaknya suami istri.
namun neli sanggup berbasa mandarin ia menjawab majikanya dan meminta memakai pakainya, namun hal pilu dikala ia pertama datang dirumah majikanya terus berulang selama ia berada di rumah majikanya tersebut.
majikanya terus memaksa neli untuk melayani nafsu bejatnya. dan tidak hingga disitu saja majikanya juga tidak segan - segan untuk memukul neli dengan lidi yang besar.
memar bekas pukulan majikanya ini masih membekas hingga ia berhasl lolos. demi menghindari undangan bejat dan sikasaan yang bertubi -tubi tersebut ia rela untuk tidur di kamar mandi "karena hanya kamar mandi yang ada kuncinya" tutur dia.
hingga pada kesannya neli berusaha untuk menghubungi pihak perusahaan yang menyalurkan ia bekerja di hokong tersebut.
namun keluhan neli tidak mendapat respon yang baik dari pihak perusahaan. pasalnya ia harus membayar uang sejumlah Rp.30 juta kalau ingin kembali ke indonesia.
dengan kondisi tersebut neli tetap berupaya menghunugi pihak keluarganya untuk membawakan uang manajemen semoga kembali keindonesia.
neli pada kesannya sanggup pulang ke indonesia dengan selamat dengan membayar uang sejumlah Rp.20 juta.
sesampainya di indonesia neli tidak tinggal membisu untuk menuntut perusahaan yang menyalurkan beliau sebagai TKW. alasannya ia merasa dirugikana, pada waktu perjanjan di awal sebagai Take Care Off disable atau orang yang memang mengindap disabilis.
namun pada kenyataan dilapangan beliau dipekerjaan kepada seorang kake yang masih bugar sehingga diaharus mendapat perlakuan bejat selama ia di sana yang membuatnya trauma.
Namun dikala ini tuntutan neli sudah dalam penanganan oleh Direktorat Penempatan dan Perlindungna Tenaga Kerja Luar Negri (PPTKLN). kalau perusahaan yang merekrut neli ( PT CKS) terbukti melanggar kontrak perjanjian kerja maka akan ada tindakan tegas.bahkan berdampatk pada penutupan perusahaan tersebut.
seharusnya Perusahaan perekrut memperlihatkan perlilndungan terhadap TKW, bukan mlah mengabaikan kewajiba tersebut, dan ini sudah menyalahi SOP penyalur tenaga kerja.
alasannya pengalaman tersebut neli menjadi stress berat dan enggan untuk kembali lagi menjadi TKW, mungkin pengalaman yang ia dapatkan sudah cukup menjadi pelajaran, " saya juga punya harga diri meskipun saya seorang janda anak satu saya ingin mencari rezeki secara khalal" tutur beliau yang di kutip dari Grid.id
meskipun tidak semua TKW itu menyenangkan namun bukan berarti untuk menjadi TKW mustahil alasannya memang hingga dikala ini juga banyak TKW yang terbilang sukses, hanya saja alangkah lebih baiknya kalau mencari tumpuan sebanyak-banyaknya dan sevalid mungkin sehingga sanggup terhindar dari pengalaman menyerupai neli.
hingga pada kesannya beliau memutuskan berngkat untuk bekerja menjadi TKW di hongkong pada bulan oktober 2019. namun bekerja mejadi TKW memang tidak seindah apa yang orang-orang bayangkan, memang ada orang yang menjadi TKW hingga sukses namun hal ini memang perlu dipertimbangkan kembali untuk memutuskan menjadi TKW.
Seperti pengalaman pertma TKW janda dengan anak satu ini sebut saja neli, yang menjadi TKW di hongkong, perjalanan karirnya ini tidak semulus dengan para TKW lainya, memang banyak juga TKW yang memane hasil yang cukup bahkan lebih untuk mencukupi kehidupan di indonesai.
namun nestapa ia alamim pada dikala pertama kali datang dihongkong, waktu pertama kali bertemu dengan majikanya ia sangat sok melihat majikanya melepas semua pakainyanya dan dengan berbahasa mandarin untuk mengajaknya bekerjasama layaknya suami istri.
namun neli sanggup berbasa mandarin ia menjawab majikanya dan meminta memakai pakainya, namun hal pilu dikala ia pertama datang dirumah majikanya terus berulang selama ia berada di rumah majikanya tersebut.
majikanya terus memaksa neli untuk melayani nafsu bejatnya. dan tidak hingga disitu saja majikanya juga tidak segan - segan untuk memukul neli dengan lidi yang besar.
memar bekas pukulan majikanya ini masih membekas hingga ia berhasl lolos. demi menghindari undangan bejat dan sikasaan yang bertubi -tubi tersebut ia rela untuk tidur di kamar mandi "karena hanya kamar mandi yang ada kuncinya" tutur dia.
hingga pada kesannya neli berusaha untuk menghubungi pihak perusahaan yang menyalurkan ia bekerja di hokong tersebut.
namun keluhan neli tidak mendapat respon yang baik dari pihak perusahaan. pasalnya ia harus membayar uang sejumlah Rp.30 juta kalau ingin kembali ke indonesia.
dengan kondisi tersebut neli tetap berupaya menghunugi pihak keluarganya untuk membawakan uang manajemen semoga kembali keindonesia.
neli pada kesannya sanggup pulang ke indonesia dengan selamat dengan membayar uang sejumlah Rp.20 juta.
sesampainya di indonesia neli tidak tinggal membisu untuk menuntut perusahaan yang menyalurkan beliau sebagai TKW. alasannya ia merasa dirugikana, pada waktu perjanjan di awal sebagai Take Care Off disable atau orang yang memang mengindap disabilis.
namun pada kenyataan dilapangan beliau dipekerjaan kepada seorang kake yang masih bugar sehingga diaharus mendapat perlakuan bejat selama ia di sana yang membuatnya trauma.
Namun dikala ini tuntutan neli sudah dalam penanganan oleh Direktorat Penempatan dan Perlindungna Tenaga Kerja Luar Negri (PPTKLN). kalau perusahaan yang merekrut neli ( PT CKS) terbukti melanggar kontrak perjanjian kerja maka akan ada tindakan tegas.bahkan berdampatk pada penutupan perusahaan tersebut.
seharusnya Perusahaan perekrut memperlihatkan perlilndungan terhadap TKW, bukan mlah mengabaikan kewajiba tersebut, dan ini sudah menyalahi SOP penyalur tenaga kerja.
alasannya pengalaman tersebut neli menjadi stress berat dan enggan untuk kembali lagi menjadi TKW, mungkin pengalaman yang ia dapatkan sudah cukup menjadi pelajaran, " saya juga punya harga diri meskipun saya seorang janda anak satu saya ingin mencari rezeki secara khalal" tutur beliau yang di kutip dari Grid.id
meskipun tidak semua TKW itu menyenangkan namun bukan berarti untuk menjadi TKW mustahil alasannya memang hingga dikala ini juga banyak TKW yang terbilang sukses, hanya saja alangkah lebih baiknya kalau mencari tumpuan sebanyak-banyaknya dan sevalid mungkin sehingga sanggup terhindar dari pengalaman menyerupai neli.