Kisah Nabi: Nabi Adam As Dan Siti Hawa Bab 3


Sebelumnya...
Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25

Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum sanggup dicapai oelh otak insan bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan membuat insan - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seolah-olah berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah membuat jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya insan walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap memiliki beberapa kelemahan pada dirinya ibarat sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi insan yang tepat dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat insan yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya perihal pohon terlarang dan perihal Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam budi bulus dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh insan terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melaksanakan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt meliputi segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan legalisasi kesalahan. Sifat sombong dan congkak selalu membawa jawaban kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan menempel kepada dirinya sampai hari Kiamat alasannya yaitu kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Kisah Kematian Nabi Adam as Dari Uttiy bin Dhamurah As-Sa’di berkata, "Aku melihat seorang Syaikh di Madinah sedang berbicara. Lalu saya bertanya tentangnya." Mereka menjawab, "Itu yaitu Ubay bin Ka’ab." Ubay berkata, "Ketika janjkematian tiba menjemput Adam, ia berkata kepada anak-anaknya, ’Wahai anak-anakku, saya ingin makan buah surga.’ Lalu anak-anaknya pergi mencari untuknya. Mereka disambut oleh para malaikat yang telah membawa kafan Adam dan wewangiannya. Mereka juga membawa kapak, sekop, dan cangkul.

Para Malaikat bertanya, ’Wahai belum dewasa Adam, apa yang kalian cari? Atau apa yang kalian mau? Dan ke mana kalian pergi?’ Mereka menjawab, ’Bapak kami sakit, ia ingin makan buah dari surga.’ Para malaikat menjawab, ’Pulanglah, alasannya yaitu ketetapan untuk bapak kalian telah tiba.’ Lalu para malaikat datang. Hawa melihat dan mengenali mereka, maka ia berlindung kepada Adam. Adam berkata kepada Hawa, ’Menjauhlah dariku. Aku pernah melaksanakan kesalahan karenamu. Biarkan saya dengan Malaikat Tuhanku Tabaraka wa Taala.’ Lalu para malaikat mencabut nyawanya, memandikannya, mengkafaninya, memberinya wewangian, menyiapkan kuburnya dengan membuat liang lahat di kuburnya, menshalatinya. Mereka masuk ke kuburnya dan meletakkan Adam di dalamnya, kemudian mereka meletakkan bata di atasnya. Kemudian mereka keluar dari kubur, mereka menimbunnya dengan batu. Lalu mereka berkata, ’Wahai Bani Adam, ini yaitu sunnah kalian.’"

Takhrij Hadis Hadis ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawaidul Musnad, 5/ 136. Ibnu Katsir sehabis menyebutkan hadis ini berkata, "Sanadnya shahih kepadanya." (Yakni kepada Ubay bin Ka’ab). (Al-Bidayah wan Nihayah, 1/98).

Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad. Rawi-rawinya yaitu rawi-rawi Hadis shahih, kecuali Uttiy bin Dhamurah. Dia yaitu rawi tsiqah." (Majmauz Zawaid, 8/199).

Postur Tubuh Nabi Adam Menurut Ilmu Pengetahuan Nabi Adam tubuhnya sangat kekar dengan tinggi 60 hasta ibarat di jelaskan oleh Rasullulah.kata rassullulah “Allah membuat adam dengan tinggi enam puluh hasta. Kemudian sehabis Adam, makhluk itu semakin berkurang tingginya ibarat kini ini“ (HR.Bukhari), hadis ini juga ditemukan dalam riwayat imam Muslim dan imam Ahmad, namun dalam sanad yg berbeda.

1 hasta = 45,72 cm. maka dengan begitu tinggi nabi adam yaitu 27,432 meter.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel