Aku Rela Terluka, Asalkan Ia Senang - Cerpen Sedih

AKU RELA TERLUKA , ASALKAN DIA BAHAGIA
Karya Elfrida DR

Ardi yaitu sahabat baik Ria. Tapi sesungguhnya Ardi sangat menyayangi Ria. Ardi ingin mengungkapkan perasaan itu tapi ia selalu mengurungkan niatnya,dia tidak ingin merusak persahabatanya dengan Ria hanya alasannya yaitu persoalan ini.

Ardi selalu berdiri pagi-pagi, kemudian ia selalu menelefon Ria untuk membangunkannya. Ini di lakukan Ardi setiap pagi. Dan Ria mengangkatnya dengan masih menahan kantuk. Ria yaitu cewek manis,tinggi dan suka banget shopping.Dia juga cewek yang baik, temen-temennya suka banget berteman sama Ria.
“Hallo...” Sapa Ria di seberang dengan masih menahan kantuk.
“Hoee..ayo berdiri udah pagi ni.” Teriak Ardi di telefon.
“Wah biasa aja donk teriaknya, kuping gue budek nich.” Jawab Ria kaget.
“Makannya cepetan berdiri sana terus mandi..udah siang nich!” Tambah Ardi
“Iya,iya...bawel banget sih..” Jawab Ria.

Aku Rela Terluka, Asalkan Dia Bahagia
Walaupun Ria masih mengantuk balasannya ia berdiri juga.Ria pribadi menuju kamar mandi, sesudah ia mandi dan sudah berpakaian ia turun dari kamarnya menuju dapur, ia kelaparan.
“Bik nggak ada makanan?” Tanya Ria kepada pembantu kesayangannya Bik Minah.
“Ada non,non tunggu aja di meja makan, sebentar lagi siap non.” Jawab Bik Minah.
Setelah menunggu beberapa saat,akhirnya kuliner Ria tiba juga.
“Ini non makanannya,makan yang banyak ya? Biar gemuk? Hehe.” Canda Bik Minah.
“Bibik sanggup aja,nanti bila saya gemuk,jadi nggak bagus lagi donk hehehe.” Jawab Ria dengan tersenyum.
Selesai makan Ria menuju kamarnya,dia resah mau ngapain hari libur gini. Ria memutar musik supaya pikirannya tidak jenuh,tapi ia masih aja jenuh. Lalu ia kepikiran buat ngajak teman-temannya untuk pergi ke mall,buat sekedar makan,supaya ia nggak jenuh. Ria pribadi mengambil Hpnya yang ada di atas meja dan pribadi menelepon Ardi,Syifa, Clara dan Aji.

Setengah jam kemudian Ria hingga di Mall naik mobilnya yang gres di belikan ayahnya. Teman-temannya sudah hingga duluan dan menunggu Ria. Ria bergegas masuk ke dalam Mall, Ria clingukan mencari temanya, alasannya yaitu sibuk mencari teman-temannya,Ria tidak melihat bila di depannya ada seorang pemuda yang membawa minuman. Bruckkkk..........................
“Aduh mbak maaf, saya tidak melihat ada mbak di situ..maaf ya mbak? Kata pemuda itu dengan rasa bersalah.
“Hemzz...nggak apa-apa maz,saya yang salah alasannya yaitu sibuk mencari sahabat saya,sampai saya nggak tau bila ada mas di depan saya, maaf mas.”Jawab Ria sambil sibuk membersihkan bajunya yang terkena tumpahan minuman yang di bawa pemuda tadi.
“Bukan mbak yang salah tapi saya,Saya benar-benar minta maaf mbak, sini mbak saya bersihkan.” Kata pemuda itu lagi.
“Enggak mas terima kasih,nggak apa-apa saya yang salah.” Kali ini Ria menatap pemuda yang di tabraknya.Dan... Degg.....“Gila tampan banget ni pemuda makan apaan sih kok sanggup tampan gini?” pikir Ria dalam hati. “Hemzz saya ganti ya mas minumannya?” Tambah Ria.
“Hemzz...nggak apa mbak saya sanggup beli lagi nanti, ya udah mbak saya duluan. Sekali lagi maaf.”Kata pemuda itu,dan berlalu. Tinggal Ria yang masih terdiam melihat pemuda itu.. sesudah sadar dari lamunannya Ria bergabung dengan teman-temannya.
“Kemana aja sih Ya usang banget? Terus kenapa baju loe berair gitu?” Tanya Ardi dengan cemas,dan di tambah dengan teman-temannya.
“Sorry teman-teman tadi saya lagi da persoalan dikit, tadi saya sibuk cari kalian ech saya nabrak pemuda minumannya tumpah ke bajuku.” Jawab Ria.
“Ya syukur dech loe nggak apa-apa.” Tambah Clara.
“Hemzz tau nggak? Cowok yang saya langgar tadi tampan banget. Gila tampan banget.” Kata Ria histeris.
“Memangnya siapa? kau dah kenalan?” Tanya Ardi,dengan menahan rasa cemburu.
“Belum sih nggak sempat,ya supaya aja saya sanggup ketemu lagi sama dia.”Jawab Ria.
***

Bel tanda usai pelajaran berbunyi. Ria masih sibuk membereskan buku-bukunya,sedangkan Ardi,Clara,Syifa dan Aji menunggu Ria di depan pintu.
“Cepetan donk Ya,katanya mau beli novel terbaru,keburu habis di sikat pembeli ni.” Teriak Syifa.
“Iya...bawel banget sih.” Jawab Ria dengan berteriak juga.

Selesai membereskan buku-bukunya,Ria pribadi di tarik Ardi untuk buru-buru ketoko buku. Sesampainya di toko buku, Ria and friend pribadi memasuki toko buku itu dan pribadi menuju rak dimana buku yang mereka cari di pajangkan. Syifa,Clara dan Ria sibuk mencari novel-novel yang mereka suka,sedangkan Aji dan Ardi sibuk mencari komik.Ria menemukan novel yang ia suka dan ingin membelinya. Karena tidak menyadari bila ada pemuda di belakangnya yang juga ingin membelikan novel untuk sang adik. Saat Ria berbalik ingin menuju kasir untuk membayar novel yang di sukainya tiba-tiba......brakkk....Ria dan pemuda itu bertabrakan lagi. Dan anehnya Ria malah seneng nabrak pemuda itu, alasannya yaitu pemuda yang di tabraknya kini yaitu pemuda yang di tabraknya waktu di malll,cowok yang menciptakan Ria nggak sanggup tidur semalaman, dan pemuda yang menciptakan Ria penasaran. Spontan temen-temen Ria menoleh semua,termasuk Ardi yang mulai mencicipi hal yang tidak nyaman di hatinya.
“Aduh maaf-maaf.....” Kata Ria dengan membantu pemuda itu mengambil bukunya yang jatuh alasannya yaitu di langgar Ria.
“Ia nggak apa-apa kok. Santai aja.” Jawab pemuda itu.
“Wah..kamu?? kita bertemu lagi.maaf ya udah nabrak kau hingga dua kali?” Kata Ria.
“Och..iya kita bertemu lagi. Hemzz..gak apa-apa kok mungkin saya juga yang salah tadi. Ngomong-ngomong sama sapa kau kesini?” Kata pemuda itu.
“Sama teman-teman. Tu mereka lagi nglihatin kita. Oh iya nama kau siapa kita belum sempat kenalan kan? Kenalin saya Ria.” Kata Ria memulai perkenalannya.
“Aku Revan. Oh iya sorry ya saya harus buru-buru soalnya di tungguin adhik saya di rumah, boleh minta no Hp kamu? Nanti saya hubungi kamu.” Jawab pemuda itu.
Spontan Ria pribadi shock sekaligus seneng pemuda yang menciptakan ia nggak sanggup tidur semalaman minta no Hpnya. Tanpa basa-basi lagi Ria pribadi memberi tahunya. Cowok itu yang ternyata berjulukan Revan berterima kasih dan pergi sebelum pergi ia sudah berjanji akan menghubungi Ria nanti malam.

Di sisi lain Ardi merasa sangat cemburu melihat Ria dan Revan,tapi Ardi berusaha menyembunyikan perasaannya ini walau sebetulnya ingin sekali ia bertanya pada Ria,siapa pemuda itu dan apa hubungannya dengan Ria. Ardi ingin bertanya sekarang,tapi ia rasa belum waktu yang tepat,karena suasana hatinya kini sedang kalut. Dia tidak ingin amarahnya meledak nanti di depan Ria. Ardi tidak mau itu terjadi. Dia tidak ingin menyakiti Ria.

Ardi,Syifa,Clara dan Aji pulang nebeng kendaraan beroda empat Ria alasannya yaitu mereka tadi tiba naik taksi kendaraan beroda empat mereka di pakek nyokap-nyokap mereka semua. Di sepanjang perjalanan pulang Ardi sedikit beda,dia lebih banyak membisu daripada bergurau dengan teman-temannya. Ria dan teman-temannya binggung melihat perubahan perilaku Ardi yang tiba-tiba.
“Ar loe kenapa sih kok jadi pendiam gitu,aneh deh?” Tanya Syifa.
“Iya loe kenapa sih?Apa loe tadi lihat Ria kenalan ama pemuda tadi loe jadi murung gini? Hahaha.” Ejek Aji.
“Jangan-jangan loe cemburu lihat Ria tadi?” Tambah Clara.
“Apa-apaan sih kalian, ya nggak lah Ria kan sahabat aku,aku seneng ia deket ama cowok.Kenapa harus cemburu?” Kata Ardi bohong.
“Iya bener kata Ardi,nggak mungkin lah Ardi cemburu.” Tambah Ria. Sedangkan Aji,Syifa dan Clara tersenyum dan saling berpandangan.
Malam harinya, di kamar,Ria menunggu telvon dari Revan. Setelah beberapa ketika menunggu,akhirnya Revan telvon juga. Mereka berbasa-basi sesaat, dan mereka akirnya tetapkan untuk ketemuan keesokan harinya. Dan televon pun putus.
Hari ini Ria dan Revan bertemu di cafe ceria, mereka ngobrol dengan santai,dan beberapa ketika saja mereka berdua sudah sangat bersahabat dan makin dekat.

Malam ini Ardi tiba kerumah Ria Ardi nekat ingin mengungkapkan perasaanya kepada Ria,walaupun ia harus mengorbankan persahabatanya. Tok,tok.....terdengar pintu di ketok dan Ria pribadi membukanya.
“Ardi....tumben kesini? Wah bawa apa nie? Masuk..!!” Kata Ria.
“Bawa kuliner buat kau niscaya laper kan? Lagi bete di rumah jadi kesini aja” Jawab Ardi
“Hemzz donat coklat..enak nich kayaknya..aku makan ya?” Kata Ria senang mendapat donat coklat kesukaannya.
“Silahkan..!! Ya saya mau ngomong.. sesuatu.” Ardi memulai berbicara.
“Ngomong aja” Jawab Ria sambil mengunyah donatnya.
“Sebenernyaa........sebenernya aku......
“sebenernya apa Di?”
“Sebenernya aku....aku sa...sa...” Belum sempat Ardi ngomong HP Ria berbunyi dan itu dari Revan. Ardi hanya sanggup pasrah..dan alasannya yaitu Ardi udah nggak tahan lagi mendengar Ria dan Revan telvon-telvonnan balasannya Ardi pamit pulang.
***

Berkali-kali Ria dan Revan jalan bareng, dan suatu hari Revan menyatakan perasaannya kepada Ria di sebuah taman yang sudah di persiapkan Revan semenjak awal.
“Ria...aku boleh ngomong sesuatu?” Kata Revan serius.
“Ya boleh lah,ngomong apa?” Jawab Ria serius juga.
“Sbenarnya aku...........aku......aku sayang kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku?” Kata Revan.
“Apa.....? Kamu sayang aku? Beneran?” Jawab Ria dengan tidak percaya tapi di dalam hati ia seneng juga alasannya yaitu sebetulnya inilah yang di tunggu-tunggu Ria.
“Iya saya sayang sama kau saya cinta kamu. Kamu mau kan jadi pacarku Ria,aku mohon.” Kata Revan dengan berlutut di depan Ria.
Tanpa basa-basi lagi Ria pribadi mengangguk. Dan Revan pribadi memeluk Ria.

Dirumah Ria pribadi menelevon Ardi dan sobat-sobatnya. Dan yang pertama di televonya yaitu Ardi.
“Hallo.” Sapa Ardi di seberang.
“Haloo Ardi sahabatku tersayang. Lagi ngapain nich?” Tanya Ria dengan sangat senang.
“Wah tumben kenapa nich? Kayaknya lagi seneng banget, habis sanggup undian ya?” Tanya Ardi.
“Hahahaha....hemzzzz Ardi loe harus tau kenapa gue seneng banget hari ini. Langsung aja ya? Hemzz....Gue jadian sama Revan, gila gue seneng banget.” Kata Ria riang.

Degggg.........spontan jantung Ardi berdetak kenyang,dia shock mendengar perkataan Ria tadi. “Ria jadian sama Revan?” Nggak mungkin. Pikir Ardi.
“Hallo Ardi,loe masih di situ kan?” Tanya Ria yang mulai absurd alasannya yaitu Ardi membisu saja.
“Ia Ya saya masih di sini kok. Hm selamat ya Ya moga langgeng aja. Aku ikut seneng.”Kata Ardi
“Makasih Ardi kau emang sahabat saya yang paling baik. Bye Ardi hingga ketemu besok di sekolah ya?” Ria pribadi menutup telvon. Tinggal Ardi yang shock mendengar Ria dan Revan jadian.
Ardi termenung dikamarnya di depan jendela ia bersedih alasannya yaitu cintanya kepada Ria bertepuk sebelah tangan. “Ria kenapa kau nggak lihat saya di sini? Aku sangat mencintaimu, sangat, sangat mencintaimu kenapa kau pilih Revan? Apa kurangnya saya Ya?” omel Ardi sendiri. Tak terasa air mata Ardi menetes, air mata kesedihan Ardi.

Setahun sudah berlalu Ria dan Ardi sudah lulus Sekolah Menengan Atas dan mereka usang tidak bertemu alasannya yaitu mereka kuliah di fakultas yang berbeda. Ria masih dengan Revan dan Ardi masih sangat menyayangi Ria.

5 tahun kemudian Ardi mendapat ajakan pernikahan, dan di dalamnya tertulis nama Andria Karine dan Revan Andika betapa kagetnya Ardi membaca nama yang terpampang di ajakan itu, Ria sahabatnya yang dicintainya menikah. Ardi resah apakah ia harus senang ataupun bersedih. Ardi mendatangi ijab kabul Ria dan Revan di lihatnya Ria sangat bagus dengan gaun pengantinnya, disampingnya Revan yang sangat tampan dengan jasnya.”Betapa sangat serasinya mereka.” Kata Ardi dalam hati. “Ria,semoga kau senang selamanya. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu alasannya yaitu saya menyayangimu. Aku rela terluka asalkan kau bahagia, selamat menempuh hidup gres sahabatku.”
...TAMAT...

PROFIL PENULIS
Nama : Elfrida DR
Email : Princesslolipop51@yahoo.com
FB : Uchee LollyNyisz MaNiiesz
Twitter: @CheilaUchee

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel