Sahabat Jadi Cinta - Cerpen Cinta Persahabatan
Minggu, 16 November 2014
SAHABAT JADI CINTA
Karya Hera Khaerani
Pagi itu saya berangkat ke sekolah bersama sahabatku yang berjulukan ardy, beliau sangat baik padaku, disekolahpun beliau berusaha menjagaku dengan baik, memang saya tidak satu kelas dengan ardy. Karna kebaikannya itu, menciptakan saya punya perasaan lebih dari seorang sahabat, saya sayang sama ardy lebih dari sahabat, tapi saya takut ungkapin semuanya, saya takut nantinya malah merusak hubungan persahabatanku sama ardy. Tiba-tiba bel istirahat berbunyi, kemudian ardy menghampiriku ke kelas.
“alya, ke kantin yuk” ajaknya
“oke, ayo” jawabku
Lalu kami berdua pun pergi ke kantin, sesampainya disana kami bertemu dengan miko, beliau sahabat sekelasku dan sahabat sahabat pun bilang bila beliau suka padaku tapi saya tidak terlalu menghiraukannya. Tiba-tiba miko menghampiriku dan ardy.
“hay al..” sapa miko padaku
“iya, mik” jawabku
“ayo al kita duduk disana” ajak ardy
“al, saya boleh ikut gabung” Tanya miko
“iya, boleh aja” kataku
Karya Hera Khaerani
Pagi itu saya berangkat ke sekolah bersama sahabatku yang berjulukan ardy, beliau sangat baik padaku, disekolahpun beliau berusaha menjagaku dengan baik, memang saya tidak satu kelas dengan ardy. Karna kebaikannya itu, menciptakan saya punya perasaan lebih dari seorang sahabat, saya sayang sama ardy lebih dari sahabat, tapi saya takut ungkapin semuanya, saya takut nantinya malah merusak hubungan persahabatanku sama ardy. Tiba-tiba bel istirahat berbunyi, kemudian ardy menghampiriku ke kelas.
“alya, ke kantin yuk” ajaknya
“oke, ayo” jawabku
Lalu kami berdua pun pergi ke kantin, sesampainya disana kami bertemu dengan miko, beliau sahabat sekelasku dan sahabat sahabat pun bilang bila beliau suka padaku tapi saya tidak terlalu menghiraukannya. Tiba-tiba miko menghampiriku dan ardy.
“hay al..” sapa miko padaku
“iya, mik” jawabku
“ayo al kita duduk disana” ajak ardy
“al, saya boleh ikut gabung” Tanya miko
“iya, boleh aja” kataku
Sahabat Kaprikornus Cinta |
Lalu kami makan bersama, tapi ada pandangan yang asing pada ardy, beliau terlihat tidak senang ketika miko ikut bergabung bersama kami. Aku berharap ardy cemburu pada miko, tapi saya tidak bias berharap lebih ibarat itu. Atau bisa saja ardy hanya takut kehilanganku sebagai sahabatnya saja, maklum kami dekat semenjak kecil. Lalu bel masuk pun sudah terdengar.
“ayo al kita ke kelas” ajak miko
“iya, kau duluan aja..aku bareng ardy” ucapku
“yaudah, saya duluan ya al” jawab miko
“dia siapa sih al” Tanya ardy kesal
“oh, itu miko temen sekelasku” jawabku
“oh itu yang namanya miko yang katanya suka sama kau al” Tanya ardy serius
“ih apaan sih” jawabku dengan tidak menghiraukan pertanyaan ardy
Hari itu ardy kelihatan berbeda, beliau terlihat ibarat seseorang yang kehilangan semangat hidupnya. Aku merasa beliau sedang menyembunyikan sesuatu yang dilarang kuketahui, tapi apa? Aku kan sahabatnya, kenapa beliau tidak ingin mengembangkan kisah padaku.
***
Ketika saya sedang berjalan menuju rumah, kemudian miko menghampiriku untuk mengajakku pulang bersamanya. Padahal saya mengharapkan ardy yang mengajakku pulang.
“al, saya anter pulang yuk” sapa miko tiba-tiba
“makasih mik, saya pulang sendiri aja” jawabku
“beneran gapapa pulang sendirian?” Tanya miko
“iya, gapapa ko” sahutku
“yaudah kau hati-hati ya” kata miko
Miko pun pergi. Memang ketika itu saya sedang tidak bersama ardy karna ardy sedang ada pelajaran suplemen jadi ya saya pulang sendirian. Sesampainya saya di rumah kelihatannya ibu sedang menciptakan makanan ringan anggun pesanan, kemudian saya ganti baju dan membantu ibu menciptakan kue. Ketika sedang membantu ibu di dapur, datang tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku, kemudian saya membuka pintu itu dan ternyata itu ardy. Aku sangat senang ketika melihat ardy ke rumahku kali itu.
“lagi sibuk al?” Tanya ardy
“aku cuma lagi bantu ibu bikin kue” sahutku
“oh, saya pikir tidak sedang sibuk” jawab ardy
“emangnya ada apa?” kataku
“ngga, tadinya saya mau ajak kau keluar, tapi yaudah nanti malam aja, kau bias kan?” pinta ardy
“iya, nanti malam saya bias ko” jawabku
“yaudah nanti malem saya jemput kau ya al” sahut ardy
***
Malam pun tiba, saya bersiap siap untuk menunggu ardy di rumah, tidak biasanya ardy mengajakku keluar malam ibarat ini, namun tampaknya ada hal yang ingin disampaikan serius ole ardy padaku, ketika saya sedang duduk di luar menunggu ardy kemudian ardy pun muncul.
“malam al” sapa ardy
“iya, kita mau kemana” tanyaku
“aku mau tunjukin sesuatu ke kamu” jawab ardy sambil tersenyum
“tunjukin apa” tanyaku penasaran
“nanti juga kau tau al, yaudah yuk kita berangkat” ajak ardy
Kami pun bergegas pergi dari rumahku, dijalan pun saya bertanya tanya bekerjsama ardy mau ajak saya kemana dan beliau itu mau tunjukin apa ke aku, ardy bilang tempatnya sedikit jauh jadi saya harus bersabar, saya makin ingin tau apa yang mau beliau tunjukin ke aku. Beberapa ketika kemudian ardy berhenti di suatu tempat, tempatnya itu tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi.
“kita ko berenti disini ar” tanyaku bingung
“iya memang ini tempatnya” jawab ardy
“terus apa yang mau kau tunjukin ke aku” tanya saya lagi
“yaudah tapi kau tutup mata ya al” pinta ardy
“ko pake program tutup mata sih” sahutku
“yaudah nurut aja pokonya” jawab ardy
“oke saya turutin mau kamu” kataku
Lalu saya di ajak berjalan entah tau mau kemana, saya semakin ingin tau apa yang mau ardy tunjukan padaku, dan sesampai pada tempatnya, ardy menyuruhku berhenti melangkah dan tunggu hitungan satu hingga tiga, sesudah itu saya disuruh buka mata.
“kita udah sampe tempatnya?” tanyaku
“iya, tunggu jangan buka mata dulu” pinta ardy
“oke, tapi sampe kapan saya tutup mata” tanyaku lagi
“sebentar ya al tunggu aba aba dariku” jawab ardy
“oke baiklah tapi jangan usang lama” pinta alya
“oke, satu…dua..tigaaa…” aba aba ardy
Setelah hitungan ketiga dan akupun membuka mata, ternyata ardy menerangkan kunang kunang yang berada di tepian danau dan di danau itupun ada lilin lilin yang membentuk kata ‘I love you’ saya terkejut ketika ardy memperlihatkan mawar merah dan menyatakan perasaannya padaku, saya sangat sangat tidak menyangka bila ardy pun memiliki perasaan yang sama sepertiku.
“al, saya sayang sama kamu, kau mau jadi pacar aku” sahut ardy gugup
“kamu nembak saya ar?” tanyaku serius
“iya al, maaf saya memendam semua rasaku ini” jawab ardy
“sudah usang kau memendam semua ini?” tanyaku lagi
“iya al sudah cukup lama, dan saya gres berani mengatakannya sekarang” jawab ardy
“kenapa ngga dari dulu bilangnya?” tanyaku penasaran
“aku cuma takut ngerusak persahabatan kita aja al” sahut ardy
“jujur saya juga sayang kau lebih dari sekedar sahabat ar” jawabku mengakui
“jadi gimana al hubungan kita?” Tanya ardy sangat serius
“iya saya mau ko jadi pacar kau ar” jawabku aib malu
“beneran al kau terima aku?” Tanya ardy lagi meyakinkan dirinya
“iya ar saya serius, saya gak mau kehilangan kamu” jawabku lagi
“makasih ya al, saya akan jagain kau semampuku” sahut ardy sambil memelukku
Malam itu saya dan ardy pun sangat bahagia, terutama aku, sebab saya tidak menyangka bila ardy akan menyatakan perasaannya kepadaku, diapun berjanji untuk tetap menjagaku ibarat dulu dan tidak akan meninggalkanku.
*SELESAI*
“ayo al kita ke kelas” ajak miko
“iya, kau duluan aja..aku bareng ardy” ucapku
“yaudah, saya duluan ya al” jawab miko
“dia siapa sih al” Tanya ardy kesal
“oh, itu miko temen sekelasku” jawabku
“oh itu yang namanya miko yang katanya suka sama kau al” Tanya ardy serius
“ih apaan sih” jawabku dengan tidak menghiraukan pertanyaan ardy
Hari itu ardy kelihatan berbeda, beliau terlihat ibarat seseorang yang kehilangan semangat hidupnya. Aku merasa beliau sedang menyembunyikan sesuatu yang dilarang kuketahui, tapi apa? Aku kan sahabatnya, kenapa beliau tidak ingin mengembangkan kisah padaku.
***
Ketika saya sedang berjalan menuju rumah, kemudian miko menghampiriku untuk mengajakku pulang bersamanya. Padahal saya mengharapkan ardy yang mengajakku pulang.
“al, saya anter pulang yuk” sapa miko tiba-tiba
“makasih mik, saya pulang sendiri aja” jawabku
“beneran gapapa pulang sendirian?” Tanya miko
“iya, gapapa ko” sahutku
“yaudah kau hati-hati ya” kata miko
Miko pun pergi. Memang ketika itu saya sedang tidak bersama ardy karna ardy sedang ada pelajaran suplemen jadi ya saya pulang sendirian. Sesampainya saya di rumah kelihatannya ibu sedang menciptakan makanan ringan anggun pesanan, kemudian saya ganti baju dan membantu ibu menciptakan kue. Ketika sedang membantu ibu di dapur, datang tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku, kemudian saya membuka pintu itu dan ternyata itu ardy. Aku sangat senang ketika melihat ardy ke rumahku kali itu.
“lagi sibuk al?” Tanya ardy
“aku cuma lagi bantu ibu bikin kue” sahutku
“oh, saya pikir tidak sedang sibuk” jawab ardy
“emangnya ada apa?” kataku
“ngga, tadinya saya mau ajak kau keluar, tapi yaudah nanti malam aja, kau bias kan?” pinta ardy
“iya, nanti malam saya bias ko” jawabku
“yaudah nanti malem saya jemput kau ya al” sahut ardy
***
Malam pun tiba, saya bersiap siap untuk menunggu ardy di rumah, tidak biasanya ardy mengajakku keluar malam ibarat ini, namun tampaknya ada hal yang ingin disampaikan serius ole ardy padaku, ketika saya sedang duduk di luar menunggu ardy kemudian ardy pun muncul.
“malam al” sapa ardy
“iya, kita mau kemana” tanyaku
“aku mau tunjukin sesuatu ke kamu” jawab ardy sambil tersenyum
“tunjukin apa” tanyaku penasaran
“nanti juga kau tau al, yaudah yuk kita berangkat” ajak ardy
Kami pun bergegas pergi dari rumahku, dijalan pun saya bertanya tanya bekerjsama ardy mau ajak saya kemana dan beliau itu mau tunjukin apa ke aku, ardy bilang tempatnya sedikit jauh jadi saya harus bersabar, saya makin ingin tau apa yang mau beliau tunjukin ke aku. Beberapa ketika kemudian ardy berhenti di suatu tempat, tempatnya itu tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi.
“kita ko berenti disini ar” tanyaku bingung
“iya memang ini tempatnya” jawab ardy
“terus apa yang mau kau tunjukin ke aku” tanya saya lagi
“yaudah tapi kau tutup mata ya al” pinta ardy
“ko pake program tutup mata sih” sahutku
“yaudah nurut aja pokonya” jawab ardy
“oke saya turutin mau kamu” kataku
Lalu saya di ajak berjalan entah tau mau kemana, saya semakin ingin tau apa yang mau ardy tunjukan padaku, dan sesampai pada tempatnya, ardy menyuruhku berhenti melangkah dan tunggu hitungan satu hingga tiga, sesudah itu saya disuruh buka mata.
“kita udah sampe tempatnya?” tanyaku
“iya, tunggu jangan buka mata dulu” pinta ardy
“oke, tapi sampe kapan saya tutup mata” tanyaku lagi
“sebentar ya al tunggu aba aba dariku” jawab ardy
“oke baiklah tapi jangan usang lama” pinta alya
“oke, satu…dua..tigaaa…” aba aba ardy
Setelah hitungan ketiga dan akupun membuka mata, ternyata ardy menerangkan kunang kunang yang berada di tepian danau dan di danau itupun ada lilin lilin yang membentuk kata ‘I love you’ saya terkejut ketika ardy memperlihatkan mawar merah dan menyatakan perasaannya padaku, saya sangat sangat tidak menyangka bila ardy pun memiliki perasaan yang sama sepertiku.
“al, saya sayang sama kamu, kau mau jadi pacar aku” sahut ardy gugup
“kamu nembak saya ar?” tanyaku serius
“iya al, maaf saya memendam semua rasaku ini” jawab ardy
“sudah usang kau memendam semua ini?” tanyaku lagi
“iya al sudah cukup lama, dan saya gres berani mengatakannya sekarang” jawab ardy
“kenapa ngga dari dulu bilangnya?” tanyaku penasaran
“aku cuma takut ngerusak persahabatan kita aja al” sahut ardy
“jujur saya juga sayang kau lebih dari sekedar sahabat ar” jawabku mengakui
“jadi gimana al hubungan kita?” Tanya ardy sangat serius
“iya saya mau ko jadi pacar kau ar” jawabku aib malu
“beneran al kau terima aku?” Tanya ardy lagi meyakinkan dirinya
“iya ar saya serius, saya gak mau kehilangan kamu” jawabku lagi
“makasih ya al, saya akan jagain kau semampuku” sahut ardy sambil memelukku
Malam itu saya dan ardy pun sangat bahagia, terutama aku, sebab saya tidak menyangka bila ardy akan menyatakan perasaannya kepadaku, diapun berjanji untuk tetap menjagaku ibarat dulu dan tidak akan meninggalkanku.
*SELESAI*
PROFIL PENULIS
Nama : Hera Khaerani
Facebook : herra khaeranii