Cinta Tak Pernah Mengenal Waktu - Cerpen Cinta

CINTA TAK PERNAH MENGENAL WAKTU
Karya Syamsyarief Baqaruzi

Namaku Ferdi seorang pekerja freelance disebuah perusahaan yang bergerak dibidang periklanan, saya menentukan pekerjaan tersebut alasannya saya tidak menemukan sebuah pekerjaan yang pas buatku sesudah saya tamat dari jurusan komputer. Aku akan menceritakan pengalaman saya mengenal sebuah kata yang dapat mendamaikan milyaran penduduk bumi yaitu “Cinta”.

Kisah ini berawal dari masa Sekolah Menengan Atas ku saya pernah suka sama seorang gadis yang berjulukan Yuna ia bukan sahabat sekelasku yang ibarat kalian ketahui setiap sekolah niscaya memilki banyak kelas saya di kelas ipa 3 yuna juga begitu tapi ia di ipa 5. Dulu saya tidak pernah mengenalnya kalau saja hari itu sabtu, 10 April 2004 dimana saya yang biasanya sesudah jam pelajaran sekolah selalu bermain voli bersama teman-teman satu Sekolah Menengan Atas ku. Aku yang biasanya dapat memblok pukulan temanku entah kenapa tidak dapat dan bila tersebut melayang dan disana lah bangun seorang wanita yang kusebutkan diatas. “PLAK” terkena lah bajunya si yuna. Aku pribadi menghampirinya dan beginilah percakapan kami
“maaf ya neng salahku tadi gak dapat memblok pukulan temanku” bicaraku tegas
“minta maaf? Kalau kau yang salah sih gak apa, ini kan yang mukul sahabat kamu” jawab yuna serius
“oh ia tapi saya yang salah, yaudah deh daripada pusing kupanggil temanku” sembari kembali ke lapangan dan menarik wahyu untuk ikut minta maaf.

Cinta Tak Pernah Mengenal Waktu
Lalu wahyu pun minta maaf dan yuna pun memaafkannya. Mungkin kisah diatas ibarat kisah-kisah awal cinta pada umumnya. Tapi yang perlu anda ketahui yuna ini ibarat “betty la fea” kalau anda ingat telenovela di kala 2003an jadi saya hanya menganggap itu angin lalu. Hari-hari berlalu dan ternyata yang saya ketahui yuna dan wahyu menjadi semakin dekat, saya hanya dapat tertawa setiap wahyu berkumpul bersama kami di kantin, kami meledeknya alasannya beneran yuna itu cewek yang sangat out of date kalo bahasa anti virusnya. Hahaha
Dan hari kelulusanpun tiba, disini lah kami berpisah saya mulai bersahabat dengan yuna alasannya ia dan wahyu sudah jadian jalan waktu 2 tahun, ibarat yang anda perlu tahu saya dan wahyu yaitu sahabat dari SD dan kami sudah bersahabat dari dulu sekali. Kenapa saya bersahabat sama yuna juga? Karena sebetulnya wahyu itu ketua osis dan ia sangat sibuk jadi ketika masih sekolah dulu saya sering jadi pacar penggantinya yuna kalo orang-orang bilang tapi “whatever” lah orang mau bilang apa saya gak pernah punya perasaan apa-apa sama yuna dan kami pun kalau berbicara seperlunya saja.

Oke saya yang melanjutkan diri ke salah satu perguruan tinggi negeri mengambil jurusan komputer, wahyu keluar kota demi menjadi seorang polisi, yuna satu kampus dengan ku tapi ia mengambil ilmu kedokteran mau jadi dokter gigi kali pikirku (soalnya jaman dulu yang namanya behel atau kawat gigi itu sangat-sangat kuno). Oke waktu berjalan lambat beriring saya berjumpa tidak sengaja dengan yuna di perpustakaan kira-kira 2 tahun sesudah kami kuliah.
“hei fer apa kabar kamu?” sahut yuna
“eh kau siapa ya? Kok tahu nama aku” saya keheranan sambil bertanya-tanya siapa wanita ini
“aku yuna loh, temen satu Sekolah Menengan Atas kau mantannya wahyu” jawabnya gak nyantai
“yuna fatika??? Wah udah berubah gini kau kok nyebut mantan? Dah putus emang kalian berdua ” jawabku bertanya-tanya
Singkat kisah yuna dan wahyu sudah usang putus ketika wahyu memutuskan ikut sekolah tinggi dan yuna pun kini sudah mempunyai pacar gres dari jurusannya juga, dan ia kini berubah dari seorang yang dulu ibarat betty la fea menjadi sebuah megan fox yang sexy haha.

Setelah kejadian itu saya minta nomor handphonenya yah dengan alasan satu kampus dan juga perlu komunikasi dengan belum dewasa kedokteran buat mencari benih-benih cinta alias punya pacar.

Akhirnya saya sering menghubunginya kemudian suatu waktu saya ditelpon oleh nomor gak jelas, dan sesudah kuangkat ternyata dari pacarnya yuna yang marah-marah alasannya saya selalu ngeSMS dia, dan saya pun minta maaf alasannya dalam kamusku sih emang gak yummy digituin walaupun maksud saya bukan untuk mengajak yuna pacaran atau selingkuh. Dan hari-hari berlalu tibalah di program kelulusan sarjanaku. Wahyu kembali menyempatkan kembali ke kota ini dan disanalah ia bertemu yuna yang sesudah saya menghilang darinya hampir 1,5 tahun saya pun tidak sadar ia juga diwisuda hari itu walaupun hanya gelar S.Ked. entah kenapa mungkin benih-benih cinta mereka yang usang timbul kembali ibarat sebuah paradox waktu dan hari sesudah itu mereka sering menghabiskan waktu bersama, saya tau alasannya wahyu selalu kerumahku sesudah berkencan dengan yuna. Aku sempat bertanya kemana pacar yuna yang calon dokter juga, ternyata mereka sudah usang putus. Dan alasannya wahyu harus kembali ke sekolah tinggi maka dititipkkannya lah yuna kepadaku sembari menyuruhku menjaganya kalau ada apa-apa sama ia pada ketika ia co-ass .

Karena kini saya seorang pengangguran maka wajarlah saya jadi perawakan yang sangat cenderung pemurung, dan yuna yang sudah sangat usang tidak bercerita denganku. Tiba-tiba menelpon dan mengajak bertemu di sebuah mall bersahabat rumah sakitnya. Dan disitulah pembicaraan serius dimulai yang ternyata seusai pendidikan wahyu dan yuna berencana melangsungkan ijab kabul mereka. Aku sebagai sahabat disitu terang merasa senang tapi entah kenapa saya kok merasa sakit ya, apa ini namanya cinta pikirku dalam hati disatu sisi saya senang temanku akan menikah disatu sisi perasaan ini kenapa tidak dapat dibohongi ya. Seusai pertemuan itu saya intensif mendekati yuna, saya berpikir selama janur kuning belum terpampang kenapa salah untuk mencoba sudah kulupakan sifatku yang dulu jikalau sudah jadi pacar orang kenapa harus diganggu.

Mungkin ini memang klise dulu ketika sma saya memandang yuna ibarat sosok wanita yang tidak mengerti arti fashion tapi semua berubah ketika saya mengenalnya dikampus mungkin cinta hanya memandang fisik tapi entah kenapa perasaan yang kini ini berbeda yuna ibarat sosok wanita yang selama ini kucari. Lembut, lemah, dan penuh perhatian. Karena sewaktu saya sakit kemarin ia sempat memberiku resep melalui sms dan alasannya tak kunjung sembuh ia menyempatkan diri kerumah sembari menyampaikan “aduh jangan sakit dong kau mas, kerja belum pacar gak punya, ibu dan ayah kau sibuk kerja, masa calon pendamping teman-teman mati diluan” sembari bercanda. Disitu saya berpikir kenapa yuna begitu perhatian mungkin saya salah mengartikan ia menganggap saya hanya sahabat sedangkan saya menganggapnya lebih. Tapi saya terlalu naif untuk mengutarakan perasaanku disatu sisi saya tau wahyu sosok yang sempurna untuknya, tapi saya sangat tidak rela ia menikahkinya. Hal yang kutakutkan terjadi wahyu pulang setahun sesudah pertemuan ku dengan yuna. Dan kalau kalian mau tahun selama setahun itu saya dan yuna sudah ibarat orang pacaran, nonton bersama, makan bersama, ia kadang kujemput. Bahkan kami sudah pernah berciuman secara tanpa sadar entah kenapa 

Seusai itu kami semakin intensif bertemu dan benar-benar ibarat orang pacaran pada umumnya, tapi tetap saja ia menganggapku sahabat dan saya boleh besar hati alasannya saya yaitu laki-laki pertama yang dicium yuna. Bahkan wahyu belum pernah alasannya wahyu itu orangnya sangat soleh dan taat agama kalau kubilang, jadi ia pacaran ya melaksanakan hal-hal yang masuk akal saja.

Oke kembali ke topik utama dimana wahyu pulang dan disinilah mimpi burukku dimulai, mereka sering bersama dan timbullah rasa cemburuku. Mungkin saya disini tokoh yang antagonis tapi yang memberi rasa cinta ini yaitu tuhan, apa saya salah melaksanakan apa yang ilahi telah berikan?

Karena hatiku begitu sakit saya memutuskan untuk pergi merantau keluar kota sebulan sesudah wahyu pulang saya sakit lama-lama di kota ini pikirku. Aku yang mengendarai kereta menuju ibukota tanpa sadar mengalami kecelakaan. Dan menewaskan puluhan korban beruntung saya disitu selamat tapi saya harus kehilangan 3 jari di tangan kiriku dan saya hilang ingatan. Ya perlu anda ketahui saya cacat.

Saat itu saya berjumpa dengan dokter muda yang salah satu namanya Yuna fatika dan hebatnya saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya dialah yang menjahit lukaku, dan ia juga tahu saya hilang ingatan. Tapi ia selalu mencoba untuk membantuku mengingat memori-memoriku. Setahun berlalu saya kesannya mulai melupakan trauma dan melanjutkan hidupku menjadi salah satu karyawan di bidang periklananan hingga suatu ketika yuna tiba dengan wahyu yang saya masih tidak mengenal mereka siapa dulunya, mereka menyuruhku menciptakan usul model terkeren dan mewah. Aku mengiyakan saja dan saya juga gak ada hubungaan apa-apa dengan yuna ketika di tenda darurat sebatas cinta kera kata orang-orang.

Dan waktu berlalu lambat mengiring kepalaku sering sakit dan tanpa kusadari ingatan yang dulu pernah hilang lambat laun muncul kembali saya gak pernah sadar ternyata selama hampir 1,5 tahun saya melewati banyak hal. Yang pertama ibuku meninggal alasannya serangan jantung tanggapan saya mengalami kecelakaan kereta, kedua orang yang saya cintai menikah sama sahabatku. Hatiku hancur dapat anda bayangkan betapa rusaknya jiwa ku kala itu.

Aku yang penuh emosi pribadi mendatangi rumah wahyu untuk mencari mereka dan apa yang kutahu ternyata mereka sudah pindah kekota lain dan mempunyai anak 1, saya sungguh tak rela dan sangat membenci kondisi ku. Apa saya terlalu naif wanita di dunia ini diciptakan ilahi 10x lipat dari kaum laki-laki tapi mengapa yang kukejar hanyalah yuna? Apa sebegitu besarnya cintaku kepadanya? Dan sesudah usang kusadari ini semua tiada arti saya hancur. Hancur sendiri tidak ada yang pernah peduli akan nasibku. Semua kuserahkan kepada ilahi sekarang, saya salah wanita itu ada untuk diberi kasih sayang dan diberi cinta tapi jangan salahkan mereka jikalau mereka mengasihi dua orang atau lebih, tapi hanya yang terbaiklah yang mereka pilih untuk menemani mereka dalam suka dan murung seumur hidup mereka. Aku sadar cinta itu bukan hanya sebuah penantian atau waktu yang berjalan tanpa kita sadari, jikalau anda tidak mengeluh dan melupakan yang indah. Tuhan akan menunjukkan yang jauh lebih indah kepada kita, jadi cinta tak pernah mengenal waktu dan penantian bahkan sebuah keluhan cintailah yang ada padamu sekarang, bimbing ia kejalan terbaik untuk menuju senyuman ilahi yaitu ikrar setia untuk perkawinan. Jika anda belum menemukan jangan pernah lelah mencari, ilahi punya kisah senang untuk kita tapi itu tetaplah rahasianya.

PROFIL PENULIS
Nama: Syamsyarief Baqaruzi, ST
usia: 22 tahun
twitter: @baqaruzi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel