Cinta Biru - Cerpen Cinta

CINTA BIRU
Karya Azmi Hani

Pagi yang indah namun, tak seindah hati Yoga. Hati ia sedih, sedih memikirkan seseorang. Dia selalu memikirkan seorang cewek yang dulu pernah ada dalam hidupnya, sekarang cewek itu menghilang begitu saja. Cewek itu Anif. Anif ialah mantan kekasihnya. Mereka putus alasannya ialah selama mereka pacaran, Yoga juga pacaran dengan cewek lain yaitu Lulu. Yoga selalu bertanya kenapa Anif pergi begitu saja? Apa yang telah terjadi pada Anif? Saat Yoga sedang memikirkan Anif, ia dikagetkan oleh Rio.
“hey, nglamun mulu!” tegur Rio.
“hey kamu,” jawab Yoga.
“gimana pacarmu itu jadi kuliah di UNS?” Tanya Rio.
“jadi, besok Lulu gres hingga disini,” jawab Yoga.
“wah bisa satu kampus dong sama kebetannya aku, hehehe,” tutur Rio.
“cie, siapa kebetanmu?”
“namanya Anif fakultas psikologi,” jawab Rio. Yoga kaget mendengar nama Anif. Dia bertanya dalam hati, apa Anif yang dimaksud Rio ialah Anif mantannya?
“awal kami ketemu di toko buku. Dia baik, ramah, murah senyum, rendah hati, dan solehah,” lanjut Rio.
“terus kau suka sama dia?” Tanya Yoga.
“suka banget, tapi saya merasa ia hanya menganggap saya hanya sebagai sahabat,” jawab Rio dengan wajah yang sedih.
“awalnya sahabat tapi sejalannya waktu akan berubah jadi sepasang kekasih,” jawab Yoga.
“aku ke kelas dulu ya,” lanjut Yoga sambil melihat jam tangannya.
*******

Cinta Biru
Dibawah pohon yang rindang, Anif menikmati alunan musik dan memahami kata demi kata dari sebuah buku yang ia baca. Tiba-tiba mata Anif menatap seseorang yang sedang berjalan menuju taman. Dia mengenal siapa yang ia lihat. Dia bergegas pergi biar Lulu dan Yoga tidak melihatnya. Dia tidak ingin terjadi keributan menyerupai dulu lagi. Dia tidak ingin mengganggu kehidupan cinta orang lain. Dia telah lapang dada dan tulus untuk pergi dari kehidupan Yoga. Namun Allah menakdirkan Anif untuk bertemu lagi dengan mereka. Seberapa besar Anif menghindar niscaya mereka akan bertemu lagi. Saat Anif berjalan pergi, Lulu melihat Anif. Lulu berpura-pura tidak melihatnya dan mencoba mengalihkan pandangan Yoga biar Yoga tidak melihat Anif. Anif terus berjalan menuju rumah sakit untuk kemoterapi. Anif merasa bosan bila harus terus-terusan bolak balik ke rumah sakit untuk control dan kemoterapi. Setelah hingga dirumah sakit, ia eksklusif ke ruang dokter Hendra.
“pagi dok,” sapa Anif.
“pagi Anif. Gimana keadaanmu?” Tanya dokter Hendra.
“Alhamdulillah baik dok,” jawab Anif.
“Alhamdulillah, hari ini kau siap kemo?” Tanya dokter Hendra.
“insya allah siap,” jawab Anif. Lalu mereka pergi ke ruang kemoterapi. Saat mereka berjalan menuju ke ruang kemoterapi, Yoga melihat Anif. Yoga kaget dan bertanya kenapa Anif ada di rumah sakit dan kenapa masuk ke ruang kemoterapi?
*******

Sudah hampir dua jam Yoga menunggu di ruang tunggu berharap Anif segera keluar dari ruang kemoterapi. Saat Anif keluar dari ruang kemoterapi, Yoga eksklusif berlari untuk bertemu dengannya. Namun Anif belum sadarkan diri. Yoga mengantarkannya hingga di ruang inap Anif.
“Yoga kau kenal sama Anif?” Tanya dokter Hendra. Dokter Hendra dan Yoga sudah saling mengenal, alasannya ialah dokter Hendra ialah sobat kerja ayah Yoga.
“iya dok. Dok, ia sakit apa?” Tanya Yoga.
“kamu tidak tau ia sakit apa?” Tanya balik dokter. Yoga hanya menggelengkan kepalanya. Dokter Hendra pun menceritakan penyakit Anif. Yoga sedih sesudah tau Anif sakit kanker otak dan selama ini ia hanya sendirian menghadapi penyakitnya itu. Yoga terus menunggu Anif sadar, ia tidak ingin pergi sebelum Anif sadar, walau Lulu terus menghubunginya tetapi ia tidak mempedulikannya. Dia hanya ingin menjadi pundak sandaran untuk Anif menyerupai dulu lagi. Setelah satu jam Yoga menunggu, jadinya Anif sadarkan diri. Anif kaget melihat Yoga ada di sampingnya.
“apa yang abang lakukan disini?” Tanya Anif.
“menemanimu,” jawab Yoga.
“pulanglah, Lulu mencarimu, saya tidak ingin kalian ribut lagi gara-gara aku. Aku tak perlu di temanin, saya sudah terbiasa sendiri,” tutur Anif.
“aku ingin kau membuatkan dukamu ke aku. Aku tidak ingin kau kaya gini. Aku ingin menebus dosa-dosaku kepadamu, alasannya ialah saya kau sakit menyerupai ini. Aku tidak menyangka awal sakit yang dulu kau rasakan alasannya ialah saya akan menyerupai ini,” tutur Yoga.
“ini takdir Allah kak, ini bukan salahmu di waktu lampau. Ku mohon pulanglah kasihan Lulu, ia mencarimu,” ucap Anif.
“kamu masih kaya dulu, walau kau tidur, tapi kau bisa mengetahui yang terjadi disana. Baiklah saya pulang, jaga diri kau baik-baik. Kalau ada apa-apa hubungi aku, nomor hp ku masih yang dulu,” ucap Yoga. Yoga pun pergi. Setelah Yoga pergi, Anif menangis. “ya allah kenapa kau hadirkan ia lagi dikala saya telah sanggup melupakannya, telah mengikhlaskannya?” Tanya Anif dalam hati. Anif mengambil diary untuk melapiaskan kesedihannya. Saat Anif sedang menulis, suster Susi tiba untuk melihatnya.
“Alhamdulillah sudah sadar,” ucap Suster Susi.
“ya Alhamdulillah sus,” ucap Anif.
“wah kata-katanya bagus, artinya apa?” Tanya suster sambil membaca kalimat yang ditulis Anif di diarynya. Anif pun menjelaskan kaliamat yang barangkali masih ada sisa cahaya yang mengendap dalam setupuk buku yang kusam, samar terhimpit diantara retak beling jam sehelai kemeja lusuh dan kerikil-kerikil tajam sisa cahaya itu mengandung arti berharap masih ada impian di hati seseorang untuknya dimana hatinya telah terluka alasannya ialah seseorang yang ia cintai, ia akan menyembuhkan hati yang terluka itu. Dia memisalkan suster Susi mengasihi seorang lelaki, lelaki itu sedang patah hati alasannya ialah seseorang, kemudian suster berharap masih ada daerah untuk suster sanggup menyembuhkannya. Setelah itu Anif mengartikan kalimat yang kedua. Sebuah kalimat yang jikalau nanti mata indahmu melihat sebuah lukisan dan bunga yang layu dan melihat warna biru diantara kelopak dan sari bunga lilas isu terkini semi, ambilah dan tempatkan di daerah yang penuh warna putih dan biru, itu mengandung arti jikalau suatu dikala nanti lelaki yang dicintai suster Susi itu telah menyadari betapa besarnya cinta suster Susi, maka ia akan menempatkan cinta suster Susi di hatinya dan akan mengasihi suster Susi dengan tulus dan ia tidak akan membiarkan kehilangan cinta yang tulus lagi. Suster Susi memuji Anif alasannya ialah arti kalimat itu sungguh mendalam. Anif hanya tersenyum. Lalu Suster menyuruh Anif berhenti menulis dan istirahat.
******

Saat Anif sedang duduk di taman, Yoga menghampirinya. Lalu mereka asik mengobrol. Saat sedang asik mengobrol, Lulu tiba dengan wajah cemburu. Lulu takut Yoga akan kembali lagi dengan Anif, alasannya ialah Lulu sangat mengasihi Yoga. Melihat wajah Lulu yang tidak enak, Anif pun pergi meninggalkan Yoga dan Lulu. Setelah Anif pergi, Yoga dan Lulu berantem.
“dia sakit alasannya ialah aku, saya hanya ingin menjadi pundak sandarannya saja, keluarganya tidak ada yang tau ia sakit,” ucap Yoga dengan kesal.
“dia sakit alasannya ialah salahnya sendiri, ia selalu memikirkanmu, bukan alasannya ialah kamu. Kamu tuh cuma orang lain gak usah urusin urusan dia, urusin hidupmu!” ucap Lulu.
“pokoknya saya gak mau lihat kau masih hubungan sama dia!” lanjut Lulu dengan kesal.
“terserah kamu!” ucap Yoga sambil pergi meninggalkan Lulu.
*******

Hari ahad Anif dan Rio pergi jalan-jalan. Lalu mereka besinggah di sebuah café. Saat Anif sedang duduk sendirian dan minum jus, ia tersengguk alasannya ialah Lulu mendorong Anif dari belakang.
“kenapa sich kau masih saja gangguin hidupnya Yoga? Dia sudah senang sejak kau pergi dari hidupnya, tapi ia sedih lagi sesudah kau tiba lagi dengan kondisi yang sakit!” tutur Lulu dengan kesal.
“aku sudah berusaha menjauh darinya, tetapi allah mempertemukan kami kembali,” ucap Anif dengan santai.
“ya iya lah kalian ketemu lagi. Kalian masih satu kota. Seharusnya kau kuliah di kota yang lain, yang jauh dari Yoga. Kamu nyari kesempatankan selama ini biar kau bisa kembali lagi ma Yoga. Picik kamu!” ucap Lulu.
“terserah kau mau bilang apa,” Ucap Anif.
“aku ingin kau pergi jauh dari Yoga untuk selamanya. Kalau kau ingin lihat ia bahagia, jauhi dia! Tanggal 24 desember 2012 nanti saya dan ia akan tunangan jadi jangan terlalu banyak berharap,” tegas Lulu. Anif down mendengar mereka akan bertunangan.
“tak perlu menyuruh, saya sudah tau diri. Tolong jaga Yoga baik-baik, cintailah ia dengan tulus menyerupai ia mencintaimu dengan tulus, dan buat ia selalu bahagia,” ucap Anif, kemudian Anif pergi.
******

Hari demi hari telah berlalu. Tahun demi tahun berganti. Hampir 3 tahun Anif menjauh dari Yoga. Yoga terus mencari-cari Anif, ia ingin menjadi abang untuk Anif menyerupai dulu lagi. Namun, Anif menolaknya dan menentukan pergi jauh dari Yoga.

Anif semakin lemah, ia sudah tidak sanggup pergi ke rumah sakit seorang diri. Kini ia memutuskan untuk berhenti berobat. Anif telah pasrah, ia telah lapang dada nyawanya di ambil kapan saja, sesuka hati Allah. Dan keluarga dan teman-temannya pun belum ada yang mengetahui penyakit Anif. Anif tidak ingin ada yang mengetahuinya, alasannya ialah ia tidak ingin menyusahkan orang lain.

Waktu terus berlalu. Tanggal 24 desember 2012 sekarang telah di depan mata. Tanggal yang dinanti Yoga dan Lulu telah tiba. Di sisi lain, Anif terus meneteskan air mata bahwa sebentar lagi impian ia telah pupus, dan ia harus benar-benar mengikhlaskan Yoga dan mencari cinta yang lain. Anif ingin melihat pertunangan mereka, tetapi Anif resah kondisinya semakin lemah tak bisa berjalan sendiri. Anif pun memaksakan diri untuk sanggup berjalan sendiri ke daerah pertunangan Yoga dan Lulu. Selama perjalanan Anif terus menangis.

Gedung telah di penuhi oleh tamu-tamu undangan. Anif ke dalam gedung dengan hati-hati. Sebelum program dimulai, Yoga pergi ke suatu tempat. Tempat pertama kali Yoga dan Anif bertemu. Dia ingin mengenang dikala bersama dengan Anif. “An, kenapa kau pergi begitu saja? Kenapa kau tidak ingin saya masuk kembali dalam hidupmu? Aku ingin kau kembali, saya sangat kehilanganmu,” ucap Yoga dalam hati. Saat ia sedang mengingat Anif, Rio datang. Rio tiba untuk memperlihatkan surat dari Anif untuk Yoga yang harus diberikan sebelum Yoga bertunangan dengan Lulu. Yoga pun membaca surat itu. Saat ia membaca, ia meneteskan air mata.
“dia telah menceritakan semuanya kepadaku. Aku haru melihat betapa kebesaran hatinya, ia harus melawan penyakitnya dan ia juga harus besar lengan berkuasa mengikhlaskan orang yang ia cintai dan ia harapin selama ini harus bersama dengan yang orang lain. Jika saya jadi dia, mungkin namaku sudah ada pada kerikil nisan,” ucap Rio. Yoga hanya membisu dan menangis. Dia tidak bisa apa-apa. Kini ia hanya bisa mengasihi Lulu dengan tulus dan menyimpan warna putih di dalam hatinya secara sembunyi. Yoga dan Rio pun pergi ke gedung untuk menjalankan jadwal untuk hari ini.

Setelah menunggu setengah jam, jadinya acaranya pun dimulai. Anif senang alasannya ialah bisa melihat Yoga tersenyum senang bersama orang yang ia cintai dan Anif merasa sedih alasannya ialah selama ini Yoga tidak bisa tersenyum senang bersamanya. Kini ia telah mengikhlaskan dan akan menguburkan cintanya, warna birunya bersama jasadnya.

Tuhan, terima kasih
Karenamu, saya tau apa itu ketulusan,
Karenamu, saya tau apa itu keikhlasan,
Karenamu, saya tau apa itu cinta,
Karenamu, saya tau bagaimana cara mengasihi umatmu,

Tuhan,
Jemputlah aku,
Aku telah siap untuk berada disisimu,
Hatiku telah tenang,
Karena ia telah senang dengan cinta yang lain,

Tuhan,
Jagalah dia,
Seperti kau menjaga aku

THE END

PROFIL PENULIS
Nama saya Azmi Hanifiyah. teman-teman dan keluarga, biasa memanggil saya dengan sebutan azmi. saya lahir 17 tahun yang kemudian di kabupaten pemalang jawa tengah tanggal 20 bulan agustus.
saya menumpang hidup bersama orang renta saya di jalan seruni cokrah mulyoharjo kabupaten pemalang jawa tengah dan nama facebook ku "fiya hany".

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel