Cinta Tak Berujung - Cerpen Cinta
Sabtu, 31 Mei 2014
CINTA TAK BERUJUNG
Karya Merlyn
Hari ini menyerupai biasanya,aku selalu mengawasi tetangga kostku yang tinggal sempurna berada di samping kost kawasan saya tinggal.Dan itulah yang saya kerjakan setiap pagi sebelum menjalankan aktifitasku,walau hanya beberapa menit melihatnya itu sudah cukup memberikanku suntikan semangat untuk menjalani hariku.
Cici itulah biasanya teman-temanku memanggilku,sebenarnya saya kurang suka dengan panggilan itu,tapi percuma juga melarang,karena mereka merasa nyaman memanggilku begitu.''huh,hari ini tampaknya dia gak pulang lagi?''kataku dengan sedikit kecewa.
Cinta Tak Berujung |
Kukeluarkan motor tunjangan ayahku ketika dia berkunjung kesini,saat hendak menyalakan motorku,kulihat dia tiba dengan motornya yang selalu menemaninya.Dan dia melewatiku begitu saja seperti saya tidak pernah ada disana.Sejak kepindahannya kesini tiga bulan yang lalu,aku selalu mengawasinya,karena itu yang bisa kulakukan,meski kami sering bertemu atau bahkan terkadang berpaspasan kami tidak pernah saling bertegur ataupun sekedar menyampaikan 'hai'.Dia sosok misterius yang bisa menciptakan jantungku berdetak lebih cepat.
''Hai kau,bisa minta tolong?''ucapnya.
"Maksud kau aku?''kataku tidak percaya,mungkin saya bermimpi,dia memanggilku.''Oh,kamu mau minta tolong apa?''aku pun berjalan kearahnya.
''Nih?'katanya,dia menawarkan sesuatu kepadaku.
Aku sedikit binggung,dengan sikapnya,''apa ini?bukannya kau tadi bilang ingin minta tolong''
''Ya saya minta tolong sama kau supaya kau mau mendapatkan itu.''Ditunjuknya tas plastik yang sudah berpindah tangan.''Kamu suka sama jeruk kan?aku sering dengar kau selalu nitip jeruk ketika orang tuamu tiba kesini,sorry bukannya saya tukang nguping tapi siapapun itu yang tinggal disebelahmu niscaya akan mendengarnya''ucapnya sambil tersenyum.
''Maaf,kalau kau merasa terganggu dengan itu.''Ucapku malu''terima kasih untuk sekantung jeruknya.
''No problem''
Rrrtt...rrrtttt...suara dari ringtone hp-ku menggagetkan kami.''hallo''sapaku pada seseorang diseberang sana.''Oh ini,saya mau berangkat lima belas menit lagi saya akan sampai.''Dan sambungan telepon pun terputus,''ehm,sorry saya harus buru-buru berangkat kerja,sekali lagi makasih buat jeruknya.''ujarku,lantas buru-buru menyalakan motor dan pergi meninggalkannya.
''Ci,makan siang bareng yuk?''ajak seryl sahabat kerjaku''wuih,ada buah nganggur nih''ucapnya semangat.
''Eits,untuk yang satu ini gak boleh,nih buah keramat buatku''sambil memasukan buah jeruk itu kedalam laci mejaku.
Seryl pribadi monyong tiga senti,''emang tuh buah kau dapet dari dukun jadi keramat.?''
"Yang ini lebih dari itu,sudah yuk katanya tadi mau makan siang''ajakku padanya.
Sesampainya di kantin kantor tempatku bekerja,kami pun pribadi menuju kesalah satu stand yang menyediakan kuliner khas padang.''Bang?biasa ya dua?''pintaku pada mas-mas yang sedang jaga di stand itu.
''Jadi pemuda yang tinggal di sebelah kost kau yang ngasih buah itu,pantesan keramat?tapi ngomong-ngomong emang kau tahu siapa nama pemuda itu.?"
Aku menepuk jidatku sendiri"aku lupa tanya ke dia tadi,soalnya tadi belum sempat tanya eh,pak Bram telepon,jadinya deh saya pribadi ngacir ke kantor.''
''Yaudah ntar jikalau kau ketemu lagi ma dianya tanyain aja namanya.''
Sesampainya di kost,aku pun pribadi merebahkan tubuh di atas kawasan tidur,samar-samar terdengar bunyi motor yang sangat familiar ditelingaku.Karena saking capeknya dan mataku juga tidak bisa kompromi akupun tidak menghiraukan itu.
Keesokan harinya,pagi-pagi sekali kulihat motornya sudah parkir di depan kost''tumben pagi-pagi nih motor dah ada disini,apa dia mau pergi kerja inikan weekend?''ucapku lirih.
''Pagi,mau lari pagi ya?''tanyanya.
''Eh,iya pagi-pagi gini mau pergi ya?''kuberanikan untuk bertanya padanya.
''Gak ini tadi habis perbaiki motor,maklum motor tua.''
''Kita dah usang jadi tetangga tapi nama kau aja saya gak tau.''
Dia kemudian menyodorkan tangan''Alan,aku dah tau nama kamu''ucapnya.
''Tau dari mana?''tanyaku heran.
''Sering dengar aja jikalau teman-teman kau manggil nama kamu.''
''Ya sudah,aku lari pagi dulu.''
Sejak ketika dimana kami ngobrol pagi itu,sejak ketika itu saya tidak pernah bertemu lagi dengannya bahkan kawasan kostnya juga selalu terlihat sepi tidak ada gejala berpenghuni.
Sebulan,dua bulan bahkan sudah hampir satu tahun dia tidak pernah kembali lagi kesini,kenapa disaat saya gres bersahabat dengannya dia malah pergi begitu saja,bahkan tidak ada kabar sama sekali.
Sepulang dari kantor,kulihat ada berbagai orang-orang yang berada di kawasan kost Alan,''maaf permisi ada apa ya pak kok barang-barangnya di packing semua?''tanyaku pada salah satu lelaki paruh baya yang sedang sibuk memacking barang-barang milik Alan.
''Kami hanya di suruh mbak,barang-barang ini akan di kembalikan ketempat orang tuanya.''
''Orang tuanya,memang yang tinggal disini kemana pak?''aku berusaha mencari sedikit informasi dari bapak ini.
''Lho mbak gak tau,anak pak Ahmad yang tinggal disini kan dua hari yang kemudian kecelakaan.''
Bagaikan ada ribuan pisau yang menusuk jantungku ketika mendengar gosip itu,pasti saya salah dengar gak mungkin Alan mengalami kecelakaan,''maksud bapak Alan yang mengalami kecelakaan''aku hanya ingin memastikan apa yang gres saja kudengar.
''Iya mbak,dan tidak tertolong maka dari itu orang tuanya menyuruh kami untuk memindahkan barang-barang ini,''jelas bapak itu.
''Tidak tertolong,meninggal maksudnya.?"
''Iya mbak,yah sudah saya mau bantu-bantu yang lain semoga cepat selesai.''
Tiba-tiba kepalaku terasa pusing dan kurang jelas kudengar bapak bau tanah itu memanggil-manggilku.
''Kenapa saya bisa disini?''aku berusaha bangun,tapi kepalaku masih terasa berat.
''Mbak istirahat saja dulu,kemaren mbak tiba-tiba aja pingsan untung ada bapak-bapak yang nolong mbak.''
''Pingsan?tapikan?''ucapku lirih.
''Ini ada titipan buat mbak,dari orang tuanya pemuda yang tinggal disebelah,saya tinggal dulu ya mbak.''
''Makasih ya mbak.''
Kubuka amplop berwarna biru yang ditinggalkan mbak Ani''surat''aku pun membacanya.
Dear Cici
Hai,gimana kabar kamu,sorry jikalau saya pergi tanpa pamit dulu.mungkin jikalau kau sudah mendapatkan surat ini saya sudah gak ada lagi.
bahagia rasanya bisa mengenalmu Ci,jujur sudah semenjak usang saya sering memperhatikanmu tapi saya tidak pernah punya keberanian walaupun hanya sekedar menyapamu atau mengatakan'hai'.kamu sangat berbeda dengan perempuan -wanita yang selama ini ku kenal.Seandainya saya bisa memutar waktu saya ingin menyampaikan sesuatu kepadamu secara pribadi bukan dengan secarik kertas menyerupai ini tapi kini saya merasa saya tidak punya banyak waktu,aku ingin menyampaikan bahwa saya jatuh cinta padamu,maaf jikalau saya tidak mengatakannya dari dulu,paling tidak saya ingin kau tahu bahwa saya mencintaimu kau seorang perempuan yang bisa menciptakan hariku lebih berwarna terima kasih telah memberiku dan mengajariku cinta sesungguhnya.Cici terus jalani harimu dengan semangat,karena itu yang membuatku jatuh cinta padamu.
Meskipun kita telah berbeda kawasan dan waktu tapi saya akan selalu melihatmu dari tempatku berada sekarang.
Ci,senang bisa mengenalmu dan mencicipi cinta ini I LOVE U SO MUCH CICI.
''Tuhan,apa ini cobaan untukku kenapa disaat saya menyayangi seseorang kau memisahkan kami.''kuusap air mata yang terus membanjiri kedua pipiku''aku gak boleh lemah saya harus kuat,kalau gak Alan niscaya murung melihatku menyerupai ini.''Gumamku.
Kusimpan surat kenangan dari Alan di dalam lemari dan menyimpan cinta yang tak tersampaikan dalam hatiku selamanya.
''Hai kau,bisa minta tolong?''ucapnya.
"Maksud kau aku?''kataku tidak percaya,mungkin saya bermimpi,dia memanggilku.''Oh,kamu mau minta tolong apa?''aku pun berjalan kearahnya.
''Nih?'katanya,dia menawarkan sesuatu kepadaku.
Aku sedikit binggung,dengan sikapnya,''apa ini?bukannya kau tadi bilang ingin minta tolong''
''Ya saya minta tolong sama kau supaya kau mau mendapatkan itu.''Ditunjuknya tas plastik yang sudah berpindah tangan.''Kamu suka sama jeruk kan?aku sering dengar kau selalu nitip jeruk ketika orang tuamu tiba kesini,sorry bukannya saya tukang nguping tapi siapapun itu yang tinggal disebelahmu niscaya akan mendengarnya''ucapnya sambil tersenyum.
''Maaf,kalau kau merasa terganggu dengan itu.''Ucapku malu''terima kasih untuk sekantung jeruknya.
''No problem''
Rrrtt...rrrtttt...suara dari ringtone hp-ku menggagetkan kami.''hallo''sapaku pada seseorang diseberang sana.''Oh ini,saya mau berangkat lima belas menit lagi saya akan sampai.''Dan sambungan telepon pun terputus,''ehm,sorry saya harus buru-buru berangkat kerja,sekali lagi makasih buat jeruknya.''ujarku,lantas buru-buru menyalakan motor dan pergi meninggalkannya.
''Ci,makan siang bareng yuk?''ajak seryl sahabat kerjaku''wuih,ada buah nganggur nih''ucapnya semangat.
''Eits,untuk yang satu ini gak boleh,nih buah keramat buatku''sambil memasukan buah jeruk itu kedalam laci mejaku.
Seryl pribadi monyong tiga senti,''emang tuh buah kau dapet dari dukun jadi keramat.?''
"Yang ini lebih dari itu,sudah yuk katanya tadi mau makan siang''ajakku padanya.
Sesampainya di kantin kantor tempatku bekerja,kami pun pribadi menuju kesalah satu stand yang menyediakan kuliner khas padang.''Bang?biasa ya dua?''pintaku pada mas-mas yang sedang jaga di stand itu.
''Jadi pemuda yang tinggal di sebelah kost kau yang ngasih buah itu,pantesan keramat?tapi ngomong-ngomong emang kau tahu siapa nama pemuda itu.?"
Aku menepuk jidatku sendiri"aku lupa tanya ke dia tadi,soalnya tadi belum sempat tanya eh,pak Bram telepon,jadinya deh saya pribadi ngacir ke kantor.''
''Yaudah ntar jikalau kau ketemu lagi ma dianya tanyain aja namanya.''
Sesampainya di kost,aku pun pribadi merebahkan tubuh di atas kawasan tidur,samar-samar terdengar bunyi motor yang sangat familiar ditelingaku.Karena saking capeknya dan mataku juga tidak bisa kompromi akupun tidak menghiraukan itu.
Keesokan harinya,pagi-pagi sekali kulihat motornya sudah parkir di depan kost''tumben pagi-pagi nih motor dah ada disini,apa dia mau pergi kerja inikan weekend?''ucapku lirih.
''Pagi,mau lari pagi ya?''tanyanya.
''Eh,iya pagi-pagi gini mau pergi ya?''kuberanikan untuk bertanya padanya.
''Gak ini tadi habis perbaiki motor,maklum motor tua.''
''Kita dah usang jadi tetangga tapi nama kau aja saya gak tau.''
Dia kemudian menyodorkan tangan''Alan,aku dah tau nama kamu''ucapnya.
''Tau dari mana?''tanyaku heran.
''Sering dengar aja jikalau teman-teman kau manggil nama kamu.''
''Ya sudah,aku lari pagi dulu.''
Sejak ketika dimana kami ngobrol pagi itu,sejak ketika itu saya tidak pernah bertemu lagi dengannya bahkan kawasan kostnya juga selalu terlihat sepi tidak ada gejala berpenghuni.
Sebulan,dua bulan bahkan sudah hampir satu tahun dia tidak pernah kembali lagi kesini,kenapa disaat saya gres bersahabat dengannya dia malah pergi begitu saja,bahkan tidak ada kabar sama sekali.
Sepulang dari kantor,kulihat ada berbagai orang-orang yang berada di kawasan kost Alan,''maaf permisi ada apa ya pak kok barang-barangnya di packing semua?''tanyaku pada salah satu lelaki paruh baya yang sedang sibuk memacking barang-barang milik Alan.
''Kami hanya di suruh mbak,barang-barang ini akan di kembalikan ketempat orang tuanya.''
''Orang tuanya,memang yang tinggal disini kemana pak?''aku berusaha mencari sedikit informasi dari bapak ini.
''Lho mbak gak tau,anak pak Ahmad yang tinggal disini kan dua hari yang kemudian kecelakaan.''
Bagaikan ada ribuan pisau yang menusuk jantungku ketika mendengar gosip itu,pasti saya salah dengar gak mungkin Alan mengalami kecelakaan,''maksud bapak Alan yang mengalami kecelakaan''aku hanya ingin memastikan apa yang gres saja kudengar.
''Iya mbak,dan tidak tertolong maka dari itu orang tuanya menyuruh kami untuk memindahkan barang-barang ini,''jelas bapak itu.
''Tidak tertolong,meninggal maksudnya.?"
''Iya mbak,yah sudah saya mau bantu-bantu yang lain semoga cepat selesai.''
Tiba-tiba kepalaku terasa pusing dan kurang jelas kudengar bapak bau tanah itu memanggil-manggilku.
''Kenapa saya bisa disini?''aku berusaha bangun,tapi kepalaku masih terasa berat.
''Mbak istirahat saja dulu,kemaren mbak tiba-tiba aja pingsan untung ada bapak-bapak yang nolong mbak.''
''Pingsan?tapikan?''ucapku lirih.
''Ini ada titipan buat mbak,dari orang tuanya pemuda yang tinggal disebelah,saya tinggal dulu ya mbak.''
''Makasih ya mbak.''
Kubuka amplop berwarna biru yang ditinggalkan mbak Ani''surat''aku pun membacanya.
Dear Cici
Hai,gimana kabar kamu,sorry jikalau saya pergi tanpa pamit dulu.mungkin jikalau kau sudah mendapatkan surat ini saya sudah gak ada lagi.
bahagia rasanya bisa mengenalmu Ci,jujur sudah semenjak usang saya sering memperhatikanmu tapi saya tidak pernah punya keberanian walaupun hanya sekedar menyapamu atau mengatakan'hai'.kamu sangat berbeda dengan perempuan -wanita yang selama ini ku kenal.Seandainya saya bisa memutar waktu saya ingin menyampaikan sesuatu kepadamu secara pribadi bukan dengan secarik kertas menyerupai ini tapi kini saya merasa saya tidak punya banyak waktu,aku ingin menyampaikan bahwa saya jatuh cinta padamu,maaf jikalau saya tidak mengatakannya dari dulu,paling tidak saya ingin kau tahu bahwa saya mencintaimu kau seorang perempuan yang bisa menciptakan hariku lebih berwarna terima kasih telah memberiku dan mengajariku cinta sesungguhnya.Cici terus jalani harimu dengan semangat,karena itu yang membuatku jatuh cinta padamu.
Meskipun kita telah berbeda kawasan dan waktu tapi saya akan selalu melihatmu dari tempatku berada sekarang.
Ci,senang bisa mengenalmu dan mencicipi cinta ini I LOVE U SO MUCH CICI.
''Tuhan,apa ini cobaan untukku kenapa disaat saya menyayangi seseorang kau memisahkan kami.''kuusap air mata yang terus membanjiri kedua pipiku''aku gak boleh lemah saya harus kuat,kalau gak Alan niscaya murung melihatku menyerupai ini.''Gumamku.
Kusimpan surat kenangan dari Alan di dalam lemari dan menyimpan cinta yang tak tersampaikan dalam hatiku selamanya.
PROFIL PENULIS
Nama : Merlyn Niastuti
Tempat Lahir : Surabaya 10 November 1986
Add facebook : nia_pjw@yahoo.com
Tempat Lahir : Surabaya 10 November 1986
Add facebook : nia_pjw@yahoo.com