Menyontek Membawa Malapetaka - Cerpen Remaja

MENYONTEK MEMBAWA MALAPETAKA
Karya Rana Pratama

Bel pun berbunyi. Uts untuk jam ke 3 di mulai. guru guru yang berpakaian coklat muda melangkah begitu cepatnya di kerjar waktu Serambi membawa map bersandar di tangan dan melekat di dada. Temanku pun membuktikan raut muka tak sedap. Muka begitu lemas. Memancarkan kekecewaan di benaknya. Tak kala melihat sesesok laki-laki separuh baya Berbadan besar, Kepala botak memasuki ruang 5. Dialah pak wow,guru kimia yang mendapat julukan the killer oleh sahabat temanku. Betapa tidak, ia berdarah dingin. Tak pernah senyum sekalipun. Semua temanku benci semua,termasuk aku. Temanku juga menganggapnya beruang madu atau ibarat bernad yang ada di film kartun. Ha hi hi hi.


Menyontek Membawa Malapetaka
Kini beruang madu mengawasi ruang 5,dimana kita berada. Temanku yang biasanya saling celoteh dan bercanda,kini membisu. Tanpa sepeser kata keluar dari mulutnya. Begitu pula dengan sahabat temanku yang tak mikir,otaknya kosong,dan pemalas, Penyontek namanya. Aku pun juga. Keliatan diam dan gelisah. Tak tau harus ngapain. Mata memandang soal dengan penuh konsentrasi. Namun pikiran melayang layang di angkasa. Keringat hambar protes dan membrontak ingin keluar dari pori pori kulitku. Tangan begitu gemetar. "baru sanggup 20 udah kaya gini. Ngeblank otakku. Ayo otak kanan. Berfikirlah. Kamu niscaya bisa."pikirku dalam hati
***

Tak perlu ambil pusing. Tak perlu repot repot mikir. Kinilah saatnya yang di tunggu tunggu. Ya,menyontek. Ketika beruang madu lengah. Leherku memutar ke kanan. Mataku menatap ke temanku serambi melirik beruang madu yang lengah. Dengan penuh kewaspadaan. Mulutku membuka dan bergetar. Tak kala sepeser ucapan keluar dari mulutku. "hust,hust, rio. Coba saya jawabanmu" dengan lirihnya saya menyuruh rio supaya menawarkan jawabannya ke aku. Serambi menggunakan aba-aba tangan.

Tanpa basa basi,rio menawarkan jawabannya. Aku pum tak diam saja. Pensil 2B menari nari di atas LJK. Mengitamkan bulat kecil. Tiba tiba terdengar sepintas bunyi keluar dari ekspresi beruang madu. "mas, yang di pojok, kalo 2x lagi menyontek. Jawabanmu akan saya sobek sobek dan tak coret. Ini peringatan pertama. Paham". Aku hanya mengangguk. Lantas semua anak yang berada di ruang 5 matanya tertuju padaku. Aku hanya memalingkan muka. Berpura pura membaca soal. "bodohnya diriku ini,kenapa yah saya tadi menyontek?,kenapa hingga ketegur segala. Lah udah. Lupakanlah"pikirku dalam hati.
***

beberapa menit kemudian. Saat beruang madu lengah. Aku kembali menyontek. Beruang madu pun menatapku. Namun saya alihkan pandanganku berpura pura menatap jendela kelas. "dasar beruang madu! "

beberapa anak sudah final dan keluar kelas. Kini tinggal saya dan beberapa anak lainnya. "oh tuhan,sabarkanlah diriku,kuatkanlah diriku". Akupun kembali menatap rio.berharap di beri jawaban. " rio rio, coba saya liat jawabanmu" lirihku. "ini"jawabnya sambil menyodorkan LJK. Aku tak diam saja. Tanganku kembali bekerja mengisi bulat yang belum terisi tabrakan pensil 2B.
"sudah?" tanyanya sambil berkemas kemas.
"ya,sudah. Makasih ya". Dia hanya mengangguk.

Kulihat rio sudah mengumpulkan soalnya.kini tinggal aku. Kemudian kupingku mendengar sepintas kata keluar dari beruang madu. "jawabanmu tek coret. Ulangan kok menyontek" gerutu beruang madu. Rio hanya mengelus kening.mungkin ia kecewa. Maafkanlah saya rio,ini semua gara garaku,pikirku.

Saatku mengumpulkan soal. Aku mendapat reaksi yang sama dengan rio. "pak, kalo di coret seharusnya dari tadi. Ngga kaya gini,udah final gres di coret. Buang buangin waktu aja"gerutuku kesal. Kemudian saya berjalan keluar kelas. Pas di ambang pintu tanganku menghantam pintu kayu. "bangsat"kesalku. Beruang madu hanya bengong saja.
***

sungguh, ini pengalaman pertama kali dalam hidupku yang takkan terlupakan. Betapa tidak, semenjak sd dan smp,baru kini smk menyontek dan ketahuan. Apalagi jawabannya di coret. Mau di taruh kemana mukaku ini? Pasti wali kelasku murka besar. Pasti saya di pandang murid terburuk oleh guru"ku,yang sebelumnya saya murid pintar,kalem,dan baik . Karena sebelumnya saya belum pernah menyontek sama sekali. Namun kini udah menyontek,ketahuan,dan jawabannya di coret lagi,habis aku. Mungkin sebab saya kebawa sahabat yang sering menyontek jadi kaya gini deh. Kenapa itu terjadi. Andai saja kalo saya sanggup mengundurkan waktu,akan ku reset kejadianku.

Biarkanlah semua hal jelek yang sudah terjadi menjadi sejarah. Aku tau itu sebuah kesalahan yang harus menjadi pelajaran di hari depan yang lebih baik biar kesalahan itu takkan di ulangi lagi. Hidup yang bersama-sama ialah berguru dari kesalahan dan pengalaman jelek yang sudah terjadi. Jangan hingga jejak kesalahan itu di injak lagi. Tak ada gunanya untuk meratapi hal yang sudah terjadi. Yang ada hanyalah mendatangkan penyesalan kembali.

Mungkin saya salah satu calon koruptor dari beberapa juta calon koruptor lainnya yang berada di indonesia. Aku anggap ini sebuah kesalahan nenek moyang kita yang mengajarkan kita untuk menyontek. Menyontek Sudah menjadi budaya. Mau jadi apa negeri ini?

PROFIL PENULIS
Orang biasa memang biasa,tapi di balik kata BIASA itu ada sesuatu yang luar sanggup yang belum di munculkan

Add FB : https://www.facebook.com/ranapra97


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel