Kumpulan Drama Natal 2018
Sabtu, 02 Juni 2018
Merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus di Gereja tidak lepas dari pertunjukan Drama. Pemuda dan Pemudi yang kreatif menciptakan sebuah drama Natal yang pesannya sanggup di terima oleh jemaat ketika perayaan Natal berlangsung. Pemilihan abjad dalam drama diperlukan pemilihan khusus biar pertunjukan sanggup berjalan dengan sukses.
Seperti perayaan Natal tahun 2016 kemudian dimana Gereja daerah saya melaksanakan perlombaan Drama Natal antar Kaum Pria, Kaum Wanita, Pemuda Pemudi dan Sekolah Minggu. Cukup sukses apa yang dilakukan oleh cowok pemudi sebab dengan Dramanya sanggup menjadi juara. Bukan hal hadiah tetapi juara dalam menyalurkan isi pesan Natal terhadap jemaat.
Kesuksesan dalam drama ditentukan oleh orang orang yang sanggup mendalami abjad masing masih. Dalam drama sudah niscaya ada yang berkarakter sebagai Antagonis tetapi ada juga yang berkarakter mengasihi. Pesan Natal bukan hanya di sampaikan melalui Drama kelahiran Tuhan Yesus tetapi ada beberapa drama kehidupan sehari hari yang lebih menyentuh hati.
Kali ini membuatkan pola drama Natal yang sudah pernah dilaksanakan oleh beberapa gereja. Silahkan anda pilih yang sesuai dengan kondisi jemaat di gereja anda. Pesan Natal yang mana yang lebih menyentuh dan membangkitkan Rohani Jemaat untuk lebih menyayangi dan tiba sama Tuhan. Silahkan anda edit ulang untuk perbaikan jikalau itu di anggap perlu.
Drama Sekolah Minggu Kelahiran Yesus
Durasi: 15 menit
Pemain: 12-15 anak
Bahan :
Episode 1 (Di luar kota)
Narator : Dengarkan, dengarkan. Kaisar Agustus mengumumkan bahwa akan ada sensus. Setiap orang akan dihitung dan harus kembali ke kota asal masing-masing. Setiap orang harus tahu isu ini!
Narator keluar, dan Yusuf serta Maria (hamil) masuk
Yusuf : Maria, Aku tahu kau sedang hamil, tapi kita harus pergi ke Bethlehem untuk ikut sensus.
Maria : Ya Yusuf. Aku rasa saya sanggup melaksanakan perjalanan itu, dan saya tahu Tuhan akan bersama kita selama perjalanan.
Yusuf dan Maria bersiap-siap dan memulai perjalanan mereka, Saat melewati penginapan pertama, mereka mengetuk pintu. Pemilik penginapan berada di balik pintu
Pemilik penginapan 1 : Ya, tunggu sebentar
Yusuf : Kami sudah melaksanakan perjalanan yang panjang. Apakah Anda masih punya kamar untuk kami?
Pemilik penginapan 1 : Maaf, tetapi tidak ada lagi kamar yang kosong di sini. Cobalah ke penginapan sebelah.
Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan selanjutnya, dan mengetuk pintu.
Pemilik penginapan 2 : Maaf sekali, bila Anda mencari daerah untuk menginap, daerah kami sudah penuh. Cobalah ke penginapan sebelah.
Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan berikutnya, dan mereka hampir hingga di pintu penginapan ketika pemilik penginapan 3 keluar.
Pemilik penginapan 3 : Sungguh tidak sanggup dipercaya, daerah ini hampir penuh sesak.
Pemilik penginapan 3 menatap Maria dengan penuh belas kasihan.
Pemilik penginapan 3 : Saya rasa kau tidak akan mendapat kamar lagi untuk menginap di kota ini. Tetapi kau juga jangan melanjutkan perjalanan sebab kini sudah malam. Bila kau tidak keberatan, kau sanggup beristirahat di sangkar milikku di belakang rumah. Kandang itu memang bukan daerah yang paling nyaman, tetapi setidaknya ada atap yang menaungimu. Dan binatang-binatangnya tidak liar, mereka tidak akan menganggu kalian.
Yusuf : Maria harus beristirahat. Kandang pun tidak menjadi duduk perkara bagi kami.
Pemilik Penginapan 3 : Kalau begitu, ayo ikut aku.
Pemilik penginapan berjalan dan memperlihatkan jalan kepada Yusuf dan Maria menuju kandang, kemudian semua pemilik penginapan keluar.
Episode 2 (Di dalam kandang)
Yusuf dan Maria duduk di lantai dan kemudian mulai menyiapkan daerah tidur mereka.
Yusuf : Aku tahu Tuhan bersama kita. Lebih baik kita tidur di sini daripada di luar.
Maria : Yusuf, saya merasa tidak lezat badan. Aku benar-benar lelah, dan saya merasa sakit. Aku rasa bayi ini akan segera lahir.
Yusuf : Maria, berbaringlah di daerah yang sudah saya siapkan ini. Sudah tidak usang lagi bayi kita akan lahir.
Episode 3 (Di padang)
Narator : Sementara itu, beberapa gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka pada malam hari ketika tiba-tiba seorang malaikat muncul di depan mereka.
Malaikat masuk. Sambil malaikat berbicara, Maria membungkus bayi Yesus dengan kain dan membaringkan ia di palungan.
Malaikat 1 : Dengar, Aku membawa kabar sukacita. Hari ini, di kota Daud telah lahir bagimu seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Dan ini akan menjadi tanda bagimu, kau akan menemukan seorang bayi dibungkus kain dan diletakkan di palungan.
Semua malaikat : Puji Tuhan yang mulia, dan hening di bumi bagi mereka yang berkenan pada-Nya.
Gembala 1 : Mari kita ke Bethlehem dan melihat apa yang sudah Tuhan katakan kepada kita.
Gembala 2 : Ayo kita beritahu teman-teman kita dan kita segera pergi. Puji Tuhan atas kabar baik ini. Ayo, ini perjalanan panjang.
Narator : Begitulah para gembala, sesudah mendengar kabar dari para malaikat mereka pergi mengunjungi bayi itu. Tak usang kemudian, tiga orang majus melihat sebuah bintang bersinar terperinci di langit.
Para majus masuk. Bintang ditampilkan.
Majus 1 : Menunjuk pada bintang. Lihat, ada bintang. Lihatlah betapa terangnya bintang itu!
Majus 2 : Melihat bintang itu. Ini ialah tanda. Tanda yang indah. Raja orang Yahudi telah lahir!
Majus 3 : Mari kita pergi dan menyembah Dia. Hadiah, kita perlu hadiah!
Majus 1 : Aku tahu apa yang sanggup saya berikan untuknya. Aku akan memberi-Nya emas, sebab Dia Raja!
Majus 2 : Hadiahku istimewa. Aku akan menawarkan mur.
Majus 3 : Hadiahku ialah kemenyan. Ayo kita letakkan di kotak istimewa, sebab Dia ialah Raja..
Ketiga majus itu meletakkan hadiah mereka ke sebuah kotak daerah menyimpan barang berharga. Narator masuk. Kemudian para majus berjalan mengelilingi sangkar sambil melihat pada bintang. Maria mengangkat bayinya dan kemudian mengendongnya
Episode 4 (Di dalam kandang)
Narator : Lalu para majus itu menemukan Raja mereka, dengan mengikuti bintang itu. Dan ketika mereka tiba, mereka menunduk dan menyembah Raja itu, dan menawarkan hadiah mereka kepada-Nya.
Para majus pelan-pelan meletakkan hadiah mereka di depan Maria, melihat bayi itu dan kemudian mereka menunduk. Kemudian para Malaikat masuk.
Malaikat : Terpujilah Allah yang Mahatinggi, dan hening di bumi di antara manusia.
Semua : Menyanyikan lagu “Hai Mari Berhimpun”
Sumber : Yayasan Kris Pasha
TEKS DRAMA NATALMUDITEN (MUDA MUDI KADIPATEN)
Pada pertengahan bulan Desember Shanti dan Lolo bermain bersama, memainkan laptop kesayangan mereka. (mengikuti gaya Shinta dan Jojo) *lagu : anak medan
Shanti + Lolo : “anak medan, anak medan, anak medan do au mitra ….” (sambil jogged ala shinta jojo)
Masuk butet dengan gaya heran
Butet : “Ba ba bahh . . . lagi apa nya kalian ? na lagi siteres nya kalian ?”
Shanti : “Bukanlah tet, kita ini lagi bikin video klip.”
Lolo : “Biar kita bias masuk TV tet.”
Butet : “Jadi nanti nama grup kalian apa ?”
Shanti + Lolo : “Shanti dan Lolo.”
Butet : “Baahh , mana adalah, yang ada tuh shinta dan jojo.”
Shanti : “Kita beda tet, mereka lagunya keong beracun-racun, nah klo qta mh anak medan.”
Lolo : “Bikin sensasi gres lah tet, yang tenar krna lagu dangdutt sma inggris udh bnyak, ini gres beda.”
Datang si A
Si A : “heyy heyy, ada apa ini rebut-ribut ? keras banget bunyi kalian sampe kedengeran kemana-mana.”
Lolo : “Gini lho, kita lagi bikin video klip, tapi tiba si Butet mengganggu syuting kita.”
Si A : “Vidio klip apa ?”
Shanti : “Anak Medan versi Shanti dan Lolo.”
Butet : “Kenapa lagu batak yang kalian nyanyiin ?”
Si A : “Emang kalian pede bawainnya ?”
Shanti : “Uuiiih ya pede dong, sperti ada lagu yang menyampaikan *unang maila jadi halak batak, betul betul betul ?”
Lolo : “Tul betul betul.”
Shanti : “Aiio aah kita pulang, gara-gara mereka syuting kita hari ini gagal. Huhh . .”
Shanti dan Lolo berjalan keluar panggung
Si A : “Nah loh ko pada pulang, jadi kita ngapain disini tet ?”
Butet : (menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak tau)
Si A : “Aiioolah kita juga pulang, aib tuh diliatin penonton.”
Akhirnya mereka pun pulang, tapi mari kita lihat acara belum dewasa muda jaman sekarang. Sambil bermain kartu, minum minuman keras, dan meroko. Ada juga yang main internetan.
Cowo 1 : “Naah, mati kalian semua, gw menang. Hahaha”
Cowo 2 : “Eiits, eiits, belum final bray, gw yang bakalan menang.”
Cowo 3 : “Jangan banyak ngomong kalian, main aja dulu, menang atau kalah kita liat nanti.”
Cowo 4 : “Ye , ye , ye , tampaknya gw bakalan menang.” (gaya mabuk)
Cowo 1,2,3 : “Sepertiinyaa !”
Cowo 2 : “Buktikanlah dulu jangan banyak ngomong.”
Cowo 5 mengalihkan pandangan cowo 1, 2, 3, dan 4
Cowo 1 : “woyy main apa lo ? dari tadi computer jingjing aja yang lo mainin.”
Cowo 4 : “Itu Laptop namanya, palingan juga main poker kaya kita. Hahaha.”
Cowo 5 : “Eiittz, sorry bray, gw ga sanggup mainan poker kaya lo pada.”
Cowo 2 : “Jadi lagi apa lo ? Cuma lo pegang aja nya ? ga bias lo mainin ? hahahha “
Cowo 5 : “Gw lagi maen PB bray.”
Cowo 3 : “PB ? Pura-pura Bergaya. Hahaha “
Cowo 5 : “weiizz, PB tuh Point Blank, mainnya tuh perang-perangan, bukan main kartu.”
Cowo 1,2,3,4 : “OOooOoo . hahahahaha “
Datang cewe-cewe yang mau kebaktian (bawa Alkitab)
Cewe 1 : “Eh itu mereka, ayoo kesana.”
Cewe 2 : “Heyy cowo, godain kita dong !”
Cowo-cowo : (Menggesek-gesek mata ® tampang kecewa sesudah liat cewe-cewe yg hendak pergi kebaktian)
Cowo 5 : “Hehh ada cewe-cewe banyaomong !”
Cewe 3 : “Temen-temen, bentar lagikan Natal, ko kalian malah main kartu mulu ?”
Cewe 4 : “Aaiio dong sedikit berubah jadi lebih baik.”
Cewe 2 : “iiah, berubah dong, jadi spiderman, atau power rangers, atau super boyy. Haha keren yaa..”
Cewe 1,3,4 : “Heuuu” (sinis ke cewe 2)
Cowo 2 : “Kalian kenapa sih banyaomong banget ? nyeramahiin mulu !”
Cewe 1 : “Kalian tuh temen-temen kita, sodara kita, kita pengen kalian tuh brubah jadi baik.”
Cewe 3 : “Harusnya tuh kalian lebih mendekat pada Tuhan, sebanyak apapun duduk perkara kalian Tuhan akan menolong kalian.”
Cowo 3 : “Tuhan ga pernah nolong kita, Tuhan ga peduli sama kita.”
Cewe 2 : “Aaiiolah, bentar lagi Natal, kita sama-sama mempersipkan hari kelahiran Tuhan, kita sama-sama membangun iktikad kita kembali.”
Cewe 4 : “Jangan karna kebahagiaan duniawi kita jadi lupa pada Tuhan.”
Cowo 5 : “STOOPPP ! banyak banget omong kalian, panas kuping dengarnya.”
Cowo 4 : “Heh cewe-cewe kita lebih lezat kaya gini, main judi, ngeroko, dan minum-minuman keras. (Sambil minum banyak miras)
Cowo 1 : “Jangan banyak-banyak bray, operdosis nanti kau.”
Cowo 4 : (kejang-kejang karna keracunan)
Semua kaget , ketakutan , sibuk menolong.
Cewe 3 : (Periksa si Cowo 4) “Dia keracunan !”
Cewe 2 : “Tolonggg tolonggg ada yang keracunan.” (teriak-teriak)
Cowo 4 di gotong keluar panggung.
Cewe 1 : “Itulah kesannya kalo ga mau dengerin kata orang.”
Cewe 2 : “Eh kita kan mau ada kebaktian dan latihan Natal.”
Cewe 3 : “Gimana kalo kita batalin aja, kita telpon yang lain, trus ceritakan duduk perkara tadi.”
Cewe 4 : “Dan acara kita mala mini pergi ke Rumah Sakit jenguk cowo 4.”
Cewe 1 : “Ok gw stuju, gw telpon Shanti, kau telpon Lolo, kau telpon Butet, dan kau telpon Si A, nanti kita ketemu di Loby rumah sakit aja.”
Cewe 2 : “Okelah kalo begittuuu.”
Sibuk telpon sana-sini.
Cewe 3 : “Ok dehh, aiio kita ke rumah sakit.”
Mereka gotong royong pergi menjenguk temannya yang keracunan. Walau nasehat mereka tidak pernah di dengar, tapi mereka tetap peduli. Inilah arti sebuah kekeluargaan dalam Tuhan.
Musiiikk Natal...
Hari Natal telah tiba, persiapan telah dilakukan dengan maksimal. Semua Bahagia merayakan Natal, termasuk cowo-cowo yang telah bertobat . Shanti, Lolo, Butet, Si-A, Cewe 1,2,3,4 berkumpul bersama saling mengucapkan Selamat Natal.
Datang Cowo 1,2,3,4,5
Cewe 2 : “Heyy liiatt syapa disana ?”
Cowo-cowo menghampiri.
Cowo 4 : Terimakasih kalian sudah menengok saya , kini saya tidak ragu lagi kepada Tuhan, saya percaya kepada-Nya , Ia telah menawarkan mujizat bagi saya.
Cowo 1,2,3,5 bergabung saling mengucapkan Selamat Natal
created by : Monalisa Silaen
Kesuksesan dalam drama ditentukan oleh orang orang yang sanggup mendalami abjad masing masih. Dalam drama sudah niscaya ada yang berkarakter sebagai Antagonis tetapi ada juga yang berkarakter mengasihi. Pesan Natal bukan hanya di sampaikan melalui Drama kelahiran Tuhan Yesus tetapi ada beberapa drama kehidupan sehari hari yang lebih menyentuh hati.
Kali ini membuatkan pola drama Natal yang sudah pernah dilaksanakan oleh beberapa gereja. Silahkan anda pilih yang sesuai dengan kondisi jemaat di gereja anda. Pesan Natal yang mana yang lebih menyentuh dan membangkitkan Rohani Jemaat untuk lebih menyayangi dan tiba sama Tuhan. Silahkan anda edit ulang untuk perbaikan jikalau itu di anggap perlu.
Drama Sekolah Minggu Kelahiran Yesus
Durasi: 15 menit
Pemain: 12-15 anak
Bahan :
- Boneka bayi dan daerah tidur bayi (bisa memakai keranjang kecil yang pas untuk ukuran boneka)
- Kain putih berukuran 2x3 meter
- Tiga kotak sepatu kecil, dihias sebagai kotak harta para majus.
- Permen coklat sebesar koin yang dibungkus kertas emas dan dua tas berisi bunga rampai.
- Bantal kecil untuk menciptakan Maria tampak hamil.
- Tiga buah papan berukuran 3x4 meter untuk pintu penginapan (dihias sesuai selera).
- Tiga pakaian sederhana warna biru polos ukuran besar untuk orang majus.
- Empat pakaian sederhana warna putih polos ukuran besar untuk para malaikat
- Tiga atau empat pakaian sederhana dengan berwarna yang berbeda-beda, ukuran besar untuk para gembala dan narator.
- Dua pakaian sederhana warna abu-abu dan coklat ukuran besar untuk Yusuf dan Maria.
- Suatu daerah yang dibentuk menyerupai kandang. (Kandang sanggup dikelilingi dengan lampu Natal putih, dan nyalakan ketika orang majus dan gembala datang)
- Bintang besar dari papan, dibungkus dengan alumunium foil.
Episode 1 (Di luar kota)
Narator : Dengarkan, dengarkan. Kaisar Agustus mengumumkan bahwa akan ada sensus. Setiap orang akan dihitung dan harus kembali ke kota asal masing-masing. Setiap orang harus tahu isu ini!
Narator keluar, dan Yusuf serta Maria (hamil) masuk
Yusuf : Maria, Aku tahu kau sedang hamil, tapi kita harus pergi ke Bethlehem untuk ikut sensus.
Maria : Ya Yusuf. Aku rasa saya sanggup melaksanakan perjalanan itu, dan saya tahu Tuhan akan bersama kita selama perjalanan.
Yusuf dan Maria bersiap-siap dan memulai perjalanan mereka, Saat melewati penginapan pertama, mereka mengetuk pintu. Pemilik penginapan berada di balik pintu
Pemilik penginapan 1 : Ya, tunggu sebentar
Yusuf : Kami sudah melaksanakan perjalanan yang panjang. Apakah Anda masih punya kamar untuk kami?
Pemilik penginapan 1 : Maaf, tetapi tidak ada lagi kamar yang kosong di sini. Cobalah ke penginapan sebelah.
Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan selanjutnya, dan mengetuk pintu.
Pemilik penginapan 2 : Maaf sekali, bila Anda mencari daerah untuk menginap, daerah kami sudah penuh. Cobalah ke penginapan sebelah.
Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan berikutnya, dan mereka hampir hingga di pintu penginapan ketika pemilik penginapan 3 keluar.
Pemilik penginapan 3 : Sungguh tidak sanggup dipercaya, daerah ini hampir penuh sesak.
Pemilik penginapan 3 menatap Maria dengan penuh belas kasihan.
Pemilik penginapan 3 : Saya rasa kau tidak akan mendapat kamar lagi untuk menginap di kota ini. Tetapi kau juga jangan melanjutkan perjalanan sebab kini sudah malam. Bila kau tidak keberatan, kau sanggup beristirahat di sangkar milikku di belakang rumah. Kandang itu memang bukan daerah yang paling nyaman, tetapi setidaknya ada atap yang menaungimu. Dan binatang-binatangnya tidak liar, mereka tidak akan menganggu kalian.
Yusuf : Maria harus beristirahat. Kandang pun tidak menjadi duduk perkara bagi kami.
Pemilik Penginapan 3 : Kalau begitu, ayo ikut aku.
Pemilik penginapan berjalan dan memperlihatkan jalan kepada Yusuf dan Maria menuju kandang, kemudian semua pemilik penginapan keluar.
Episode 2 (Di dalam kandang)
Yusuf dan Maria duduk di lantai dan kemudian mulai menyiapkan daerah tidur mereka.
Yusuf : Aku tahu Tuhan bersama kita. Lebih baik kita tidur di sini daripada di luar.
Maria : Yusuf, saya merasa tidak lezat badan. Aku benar-benar lelah, dan saya merasa sakit. Aku rasa bayi ini akan segera lahir.
Yusuf : Maria, berbaringlah di daerah yang sudah saya siapkan ini. Sudah tidak usang lagi bayi kita akan lahir.
Episode 3 (Di padang)
Narator : Sementara itu, beberapa gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka pada malam hari ketika tiba-tiba seorang malaikat muncul di depan mereka.
Malaikat masuk. Sambil malaikat berbicara, Maria membungkus bayi Yesus dengan kain dan membaringkan ia di palungan.
Malaikat 1 : Dengar, Aku membawa kabar sukacita. Hari ini, di kota Daud telah lahir bagimu seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Dan ini akan menjadi tanda bagimu, kau akan menemukan seorang bayi dibungkus kain dan diletakkan di palungan.
Semua malaikat : Puji Tuhan yang mulia, dan hening di bumi bagi mereka yang berkenan pada-Nya.
Gembala 1 : Mari kita ke Bethlehem dan melihat apa yang sudah Tuhan katakan kepada kita.
Gembala 2 : Ayo kita beritahu teman-teman kita dan kita segera pergi. Puji Tuhan atas kabar baik ini. Ayo, ini perjalanan panjang.
Narator : Begitulah para gembala, sesudah mendengar kabar dari para malaikat mereka pergi mengunjungi bayi itu. Tak usang kemudian, tiga orang majus melihat sebuah bintang bersinar terperinci di langit.
Para majus masuk. Bintang ditampilkan.
Majus 1 : Menunjuk pada bintang. Lihat, ada bintang. Lihatlah betapa terangnya bintang itu!
Majus 2 : Melihat bintang itu. Ini ialah tanda. Tanda yang indah. Raja orang Yahudi telah lahir!
Majus 3 : Mari kita pergi dan menyembah Dia. Hadiah, kita perlu hadiah!
Majus 1 : Aku tahu apa yang sanggup saya berikan untuknya. Aku akan memberi-Nya emas, sebab Dia Raja!
Majus 2 : Hadiahku istimewa. Aku akan menawarkan mur.
Majus 3 : Hadiahku ialah kemenyan. Ayo kita letakkan di kotak istimewa, sebab Dia ialah Raja..
Ketiga majus itu meletakkan hadiah mereka ke sebuah kotak daerah menyimpan barang berharga. Narator masuk. Kemudian para majus berjalan mengelilingi sangkar sambil melihat pada bintang. Maria mengangkat bayinya dan kemudian mengendongnya
Episode 4 (Di dalam kandang)
Narator : Lalu para majus itu menemukan Raja mereka, dengan mengikuti bintang itu. Dan ketika mereka tiba, mereka menunduk dan menyembah Raja itu, dan menawarkan hadiah mereka kepada-Nya.
Para majus pelan-pelan meletakkan hadiah mereka di depan Maria, melihat bayi itu dan kemudian mereka menunduk. Kemudian para Malaikat masuk.
Malaikat : Terpujilah Allah yang Mahatinggi, dan hening di bumi di antara manusia.
Semua : Menyanyikan lagu “Hai Mari Berhimpun”
Sumber : Yayasan Kris Pasha
TEKS DRAMA NATALMUDITEN (MUDA MUDI KADIPATEN)
Pada pertengahan bulan Desember Shanti dan Lolo bermain bersama, memainkan laptop kesayangan mereka. (mengikuti gaya Shinta dan Jojo) *lagu : anak medan
Shanti + Lolo : “anak medan, anak medan, anak medan do au mitra ….” (sambil jogged ala shinta jojo)
Masuk butet dengan gaya heran
Butet : “Ba ba bahh . . . lagi apa nya kalian ? na lagi siteres nya kalian ?”
Shanti : “Bukanlah tet, kita ini lagi bikin video klip.”
Lolo : “Biar kita bias masuk TV tet.”
Butet : “Jadi nanti nama grup kalian apa ?”
Shanti + Lolo : “Shanti dan Lolo.”
Butet : “Baahh , mana adalah, yang ada tuh shinta dan jojo.”
Shanti : “Kita beda tet, mereka lagunya keong beracun-racun, nah klo qta mh anak medan.”
Lolo : “Bikin sensasi gres lah tet, yang tenar krna lagu dangdutt sma inggris udh bnyak, ini gres beda.”
Datang si A
Si A : “heyy heyy, ada apa ini rebut-ribut ? keras banget bunyi kalian sampe kedengeran kemana-mana.”
Lolo : “Gini lho, kita lagi bikin video klip, tapi tiba si Butet mengganggu syuting kita.”
Si A : “Vidio klip apa ?”
Shanti : “Anak Medan versi Shanti dan Lolo.”
Butet : “Kenapa lagu batak yang kalian nyanyiin ?”
Si A : “Emang kalian pede bawainnya ?”
Shanti : “Uuiiih ya pede dong, sperti ada lagu yang menyampaikan *unang maila jadi halak batak, betul betul betul ?”
Lolo : “Tul betul betul.”
Shanti : “Aiio aah kita pulang, gara-gara mereka syuting kita hari ini gagal. Huhh . .”
Shanti dan Lolo berjalan keluar panggung
Si A : “Nah loh ko pada pulang, jadi kita ngapain disini tet ?”
Butet : (menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak tau)
Si A : “Aiioolah kita juga pulang, aib tuh diliatin penonton.”
Akhirnya mereka pun pulang, tapi mari kita lihat acara belum dewasa muda jaman sekarang. Sambil bermain kartu, minum minuman keras, dan meroko. Ada juga yang main internetan.
Cowo 1 : “Naah, mati kalian semua, gw menang. Hahaha”
Cowo 2 : “Eiits, eiits, belum final bray, gw yang bakalan menang.”
Cowo 3 : “Jangan banyak ngomong kalian, main aja dulu, menang atau kalah kita liat nanti.”
Cowo 4 : “Ye , ye , ye , tampaknya gw bakalan menang.” (gaya mabuk)
Cowo 1,2,3 : “Sepertiinyaa !”
Cowo 2 : “Buktikanlah dulu jangan banyak ngomong.”
Cowo 5 mengalihkan pandangan cowo 1, 2, 3, dan 4
Cowo 1 : “woyy main apa lo ? dari tadi computer jingjing aja yang lo mainin.”
Cowo 4 : “Itu Laptop namanya, palingan juga main poker kaya kita. Hahaha.”
Cowo 5 : “Eiittz, sorry bray, gw ga sanggup mainan poker kaya lo pada.”
Cowo 2 : “Jadi lagi apa lo ? Cuma lo pegang aja nya ? ga bias lo mainin ? hahahha “
Cowo 5 : “Gw lagi maen PB bray.”
Cowo 3 : “PB ? Pura-pura Bergaya. Hahaha “
Cowo 5 : “weiizz, PB tuh Point Blank, mainnya tuh perang-perangan, bukan main kartu.”
Cowo 1,2,3,4 : “OOooOoo . hahahahaha “
Datang cewe-cewe yang mau kebaktian (bawa Alkitab)
Cewe 1 : “Eh itu mereka, ayoo kesana.”
Cewe 2 : “Heyy cowo, godain kita dong !”
Cowo-cowo : (Menggesek-gesek mata ® tampang kecewa sesudah liat cewe-cewe yg hendak pergi kebaktian)
Cowo 5 : “Hehh ada cewe-cewe banyaomong !”
Cewe 3 : “Temen-temen, bentar lagikan Natal, ko kalian malah main kartu mulu ?”
Cewe 4 : “Aaiio dong sedikit berubah jadi lebih baik.”
Cewe 2 : “iiah, berubah dong, jadi spiderman, atau power rangers, atau super boyy. Haha keren yaa..”
Cewe 1,3,4 : “Heuuu” (sinis ke cewe 2)
Cowo 2 : “Kalian kenapa sih banyaomong banget ? nyeramahiin mulu !”
Cewe 1 : “Kalian tuh temen-temen kita, sodara kita, kita pengen kalian tuh brubah jadi baik.”
Cewe 3 : “Harusnya tuh kalian lebih mendekat pada Tuhan, sebanyak apapun duduk perkara kalian Tuhan akan menolong kalian.”
Cowo 3 : “Tuhan ga pernah nolong kita, Tuhan ga peduli sama kita.”
Cewe 2 : “Aaiiolah, bentar lagi Natal, kita sama-sama mempersipkan hari kelahiran Tuhan, kita sama-sama membangun iktikad kita kembali.”
Cewe 4 : “Jangan karna kebahagiaan duniawi kita jadi lupa pada Tuhan.”
Cowo 5 : “STOOPPP ! banyak banget omong kalian, panas kuping dengarnya.”
Cowo 4 : “Heh cewe-cewe kita lebih lezat kaya gini, main judi, ngeroko, dan minum-minuman keras. (Sambil minum banyak miras)
Cowo 1 : “Jangan banyak-banyak bray, operdosis nanti kau.”
Cowo 4 : (kejang-kejang karna keracunan)
Semua kaget , ketakutan , sibuk menolong.
Cewe 3 : (Periksa si Cowo 4) “Dia keracunan !”
Cewe 2 : “Tolonggg tolonggg ada yang keracunan.” (teriak-teriak)
Cowo 4 di gotong keluar panggung.
Cewe 1 : “Itulah kesannya kalo ga mau dengerin kata orang.”
Cewe 2 : “Eh kita kan mau ada kebaktian dan latihan Natal.”
Cewe 3 : “Gimana kalo kita batalin aja, kita telpon yang lain, trus ceritakan duduk perkara tadi.”
Cewe 4 : “Dan acara kita mala mini pergi ke Rumah Sakit jenguk cowo 4.”
Cewe 1 : “Ok gw stuju, gw telpon Shanti, kau telpon Lolo, kau telpon Butet, dan kau telpon Si A, nanti kita ketemu di Loby rumah sakit aja.”
Cewe 2 : “Okelah kalo begittuuu.”
Sibuk telpon sana-sini.
Cewe 3 : “Ok dehh, aiio kita ke rumah sakit.”
Mereka gotong royong pergi menjenguk temannya yang keracunan. Walau nasehat mereka tidak pernah di dengar, tapi mereka tetap peduli. Inilah arti sebuah kekeluargaan dalam Tuhan.
Musiiikk Natal...
Hari Natal telah tiba, persiapan telah dilakukan dengan maksimal. Semua Bahagia merayakan Natal, termasuk cowo-cowo yang telah bertobat . Shanti, Lolo, Butet, Si-A, Cewe 1,2,3,4 berkumpul bersama saling mengucapkan Selamat Natal.
Datang Cowo 1,2,3,4,5
Cewe 2 : “Heyy liiatt syapa disana ?”
Cowo-cowo menghampiri.
Cowo 4 : Terimakasih kalian sudah menengok saya , kini saya tidak ragu lagi kepada Tuhan, saya percaya kepada-Nya , Ia telah menawarkan mujizat bagi saya.
Cowo 1,2,3,5 bergabung saling mengucapkan Selamat Natal
created by : Monalisa Silaen