4 Faktor Indikator Kesehatan Jantung
Sabtu, 18 November 2017
Penyakit jantung, terutama jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular yang kerap menimbulkan selesai hidup secara eksklusif pada para korbannya. Seseorang yang menderita jantung koroner berisiko besar mengalami serangan jantung yang begitu mematikan dan tak diundang kedatangannya.
Faktanya, dari 75% korban serangan jantung merupakan orang-orang yang mengabaikan dan tidak pernah memeriksakan kondisi kesehatannya menyerupai tekanan darah, gula darah dan lainnya. Padahal itu semua merupakan indikator dalam menilai sistem kardiovaskular atau kondisi kesehatan jantung.
Berikut 5 indikator kesehatan jantung dan jumlah idealnya yang harus diketahui sebagai pengingat bila saja berada dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Indikator Kesehatan Jantung
1. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan ukuran dari seberapa kuatnya jantung dalam memompa darah sampai beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia. Itulah alasan dibalik pentingnya menyelidiki juga mengetahui tekanan darah secara rutin. Semakin ideal tekanan darah menandai kinerja jantung dan kondisi tubuh yang optimal.
Idealnya, tekanan darah normal untuk orang pintar balig cukup akal berada pada kisaran angka 90-120 mmHg untuk sistolik dan 60-80 mmHg untuk nilai diastoliknya. Jika dirata-ratakan maka nilai ideal untuk tekanan darah orang pintar balig cukup akal yaitu 120/80 mmHg.
2. Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) menjadi salah satu indikator kesehatan jantung lainnya. Metode ini bertujuan untuk memilih berat tubuh ideal dengan membandingkan berat dan tinggi badan. Namun IMT mempunyai keterbatasan sebab tidak memperhitungkan komposisi tubuh, apakah berat tubuh itu sebab otot atau lemak, totally hanya jumlahnya saja.
Alasan itulah yang menciptakan para jago menyarankan semoga tidak terlalu terfokus pada IMT. Namun, perlu menggunakan metode lainnya yaitu dengan mengukur lingkar pinggang. Mengingat lemak pinggang atau lemak perutlah yang paling berafiliasi dengan banyak sekali penyakit, termasuk penyakit jantung.
Untuk orang Asia, indeks massa tubuh idealnya berada pada kisaran 18,5-22,9. Ketika IMT-nya menyentuh angka 23-24,9 maka termasuk kategori pra-obesitas dan dianggap obesitas kalau nilai IMT-nya berada di atas 25. Sedangkan untuk lingkar pinggang ideal laki-laki yaitu kurang dari 90 cm dan untuk perempuan kurang dari 80 cm.
3. Gula Darah
Tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemia ternyata tidak hanya berdampak pada timbulnya penyakit diabetes saja. Lebih dari itu, para jago menawarkan bahwa, tingginya kadar gula dalam darah juga sanggup meningkatkan risiko terhadap kerusakan jantung bahkan pada seseorang yang tidak mempunyai riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan fatwa darah menjadi terganggu sehingga berdampak pada kerja otot jantung yang melemah jawaban kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Kondisi ini pun pada kesannya akan bermuara pada kerusakan saraf juga pembuluh darah, memungkinkan terjadinya gagal jantung atau stroke. Jadi, semakin tinggi kadar gula darahnya, maka semakin besar pula risikonya terhadap kerusakan jantung.
Kadar gula darah normal sanggup diketahui melalui dua cara, yaitu kadar gula darah puasa dan kadar gula darah sesaat (2 jam sehabis makan). Kadar gula darah puasa normalnya berada pada kisaran 70-100 mg/dL, sedangkan untuk kadar gula darah sesaat harus berada dibawah 140 mg/dL.
4. Kadar Trigliserida dan Kolesterol
Trigliserida dan kolesterol sama-sama berasal dari lemak namun mempunyai tugas terpisah. Trigliserida berperan sebagai cadangan energi, sedangkan kolesterol sendiri bermanfaat untuk membangun sel dan hormon tertentu.
Melihat kiprahnya tersebut, tak sanggup dipungkiri bahwa keduanya memang diharapkan oleh tubuh, asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Kadar trigliserida dan kolesterol (khususnya LDL) yang tinggi sanggup meningkatkan risiko penyakit jantung. Bagaimana bisa? Ketika kadar trigliserida dan kolesterol berada di atas normal maka fatwa darah menuju jantung akan terhambat jawaban pembuluh darah yang menyempit.
Bila tidak segera ditangani, penyempitan dan penebalan pembuluh darah ini berakibat pada penumpukan plak terus-menerus sehingga terbentuklah bekuan darah yang mengakibatkan peredaran darah dan suplai oksigen menuju jantung terhenti dan kesannya terjadilah serangan jantung seketika.
Karena itulah, sangat penting bagi kita untuk menjaga kadar trigliserida dan kolesterol di dalam tubuh semoga tetap ideal. Cara terbaik untuk mengatasi atau menjaga kadar ideal keduanya bukan dengan penggunaan obat, namun dengan penerapan gaya hidup sehat. Untuk diketahui, kadar trigliserida dianggap normal/ideal kalau nilainya kurang dari 150 mg/dL, sedangkan batas normal kolesterol total dalam tubuh yaitu 160-200 mg/dL.
Berikut 5 indikator kesehatan jantung dan jumlah idealnya yang harus diketahui sebagai pengingat bila saja berada dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Indikator Kesehatan Jantung
1. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan ukuran dari seberapa kuatnya jantung dalam memompa darah sampai beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia. Itulah alasan dibalik pentingnya menyelidiki juga mengetahui tekanan darah secara rutin. Semakin ideal tekanan darah menandai kinerja jantung dan kondisi tubuh yang optimal.
Idealnya, tekanan darah normal untuk orang pintar balig cukup akal berada pada kisaran angka 90-120 mmHg untuk sistolik dan 60-80 mmHg untuk nilai diastoliknya. Jika dirata-ratakan maka nilai ideal untuk tekanan darah orang pintar balig cukup akal yaitu 120/80 mmHg.
2. Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) menjadi salah satu indikator kesehatan jantung lainnya. Metode ini bertujuan untuk memilih berat tubuh ideal dengan membandingkan berat dan tinggi badan. Namun IMT mempunyai keterbatasan sebab tidak memperhitungkan komposisi tubuh, apakah berat tubuh itu sebab otot atau lemak, totally hanya jumlahnya saja.
Alasan itulah yang menciptakan para jago menyarankan semoga tidak terlalu terfokus pada IMT. Namun, perlu menggunakan metode lainnya yaitu dengan mengukur lingkar pinggang. Mengingat lemak pinggang atau lemak perutlah yang paling berafiliasi dengan banyak sekali penyakit, termasuk penyakit jantung.
Untuk orang Asia, indeks massa tubuh idealnya berada pada kisaran 18,5-22,9. Ketika IMT-nya menyentuh angka 23-24,9 maka termasuk kategori pra-obesitas dan dianggap obesitas kalau nilai IMT-nya berada di atas 25. Sedangkan untuk lingkar pinggang ideal laki-laki yaitu kurang dari 90 cm dan untuk perempuan kurang dari 80 cm.
3. Gula Darah
Tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemia ternyata tidak hanya berdampak pada timbulnya penyakit diabetes saja. Lebih dari itu, para jago menawarkan bahwa, tingginya kadar gula dalam darah juga sanggup meningkatkan risiko terhadap kerusakan jantung bahkan pada seseorang yang tidak mempunyai riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan fatwa darah menjadi terganggu sehingga berdampak pada kerja otot jantung yang melemah jawaban kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Kondisi ini pun pada kesannya akan bermuara pada kerusakan saraf juga pembuluh darah, memungkinkan terjadinya gagal jantung atau stroke. Jadi, semakin tinggi kadar gula darahnya, maka semakin besar pula risikonya terhadap kerusakan jantung.
Kadar gula darah normal sanggup diketahui melalui dua cara, yaitu kadar gula darah puasa dan kadar gula darah sesaat (2 jam sehabis makan). Kadar gula darah puasa normalnya berada pada kisaran 70-100 mg/dL, sedangkan untuk kadar gula darah sesaat harus berada dibawah 140 mg/dL.
4. Kadar Trigliserida dan Kolesterol
Trigliserida dan kolesterol sama-sama berasal dari lemak namun mempunyai tugas terpisah. Trigliserida berperan sebagai cadangan energi, sedangkan kolesterol sendiri bermanfaat untuk membangun sel dan hormon tertentu.
Melihat kiprahnya tersebut, tak sanggup dipungkiri bahwa keduanya memang diharapkan oleh tubuh, asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Kadar trigliserida dan kolesterol (khususnya LDL) yang tinggi sanggup meningkatkan risiko penyakit jantung. Bagaimana bisa? Ketika kadar trigliserida dan kolesterol berada di atas normal maka fatwa darah menuju jantung akan terhambat jawaban pembuluh darah yang menyempit.
Bila tidak segera ditangani, penyempitan dan penebalan pembuluh darah ini berakibat pada penumpukan plak terus-menerus sehingga terbentuklah bekuan darah yang mengakibatkan peredaran darah dan suplai oksigen menuju jantung terhenti dan kesannya terjadilah serangan jantung seketika.
Karena itulah, sangat penting bagi kita untuk menjaga kadar trigliserida dan kolesterol di dalam tubuh semoga tetap ideal. Cara terbaik untuk mengatasi atau menjaga kadar ideal keduanya bukan dengan penggunaan obat, namun dengan penerapan gaya hidup sehat. Untuk diketahui, kadar trigliserida dianggap normal/ideal kalau nilainya kurang dari 150 mg/dL, sedangkan batas normal kolesterol total dalam tubuh yaitu 160-200 mg/dL.