Punakawan: Semar Kuning Bab 2


Sebelumnya...

#kresna
“Tapi bila besan tidak datang, bukankah itu hal yang tercela Yayi. Apalagi dimas Arjuna pastinya masih hidup walaupun keberadaannya tidak diketahui, bukankah sanggup diupayakan untuk dicari Yayi?”

“Saya sudah menyebarkan permintaan ke banyak sekali penjuru dunia Kanda, bahkan kini sebagian sudah tiba di Dwarawati ini. Kalau menunggu datangnya dinda Arjuna, tentu saya aib menghadapi para raja-raja tersebut untuk membatalkan sementara pesta perkawinan ini”

“Upacara pengantinnya kapan sih Yayi ?”

“Hari ini juga Kanda”

“Waduh … waduh … Kakangmu gres diberi tahu kini ya, keterlaluan kau Yayi. Tapi tidak apa-apa, jikalau aib sebab sudah tersebarnya permintaan kau jadikan alasan untuk tetap melangsungkan perkawinan ini, boleh pilih, pilih aib sebab mengundurkan hari perkawinan atau aib sebab tidak genapnya lelakon sebab dinda Arjuna tidak menghadiri janji nikah putranya.”

#abimanyu
“Kanda Prabu, seluruh dunia sudah tahu bahwa Kresna ialah penjelmaan Bathara Wisnu, penguasa dan pengelola jagat ini. Oleh balasannya apapun pilihan yang saya lakukan, maka jagad tidak akan menyalahkanku. Dinda tidak akan menemui celaka, kalaupun menikahkan Siti Sendari dengan Abimanyu tanpa adanya dinda Arjuna, karna jagad ada dibawah kendaliku. Bahkan para dewapun segan terhadap Kresna”

“Eeeee lha dalah, jagad wasesane bathara Yayi, kok hingga begitu pikiranmu. Memang semua orang tahu bahwa yayi ialah titisan Wisnu. Kalau jalan pikiranmu begitu, berarti kau membunuh orang juga tidak berdosa. Begitu Yayi?”

“Benar Kakang Prabu, adikmu ini jikalau berkehendak membunuh seseorang dan kemudian dilaksanakannya, tidak akan mendapatkan dosa walau setitik. Sebab jagad tidak akan berani menyalahkanku, para dewapun demikian”

#baladewa
“Ooooo … yo wis ra dadi ngapa. Terserah kau saja Yayi. Kembali ke program perkawinan anakku Siti Sendari dan Abimanyu, apakah mereka berdua telah siap. Bolehkah saya tahu atau bertemu mereka berdua. Kanda yang menghadap mereka atau mereka yang dipanggil kesini Yayi?”

“Kanda Prabu mbok jangan begitu, bagaimanapun Kanda Prabu ialah orang bau tanah yang harus dijunjung tinggi dan dihormati. Tentu mereka berdua yang akan menghadap Kanda Prabu. Samba, tolong panggil mereka berdua kesini!”

Tergopoh-gopoh Samba segera menuju ke istana belakang, daerah dimana kudua mempelai tengah mempersiapkan diri menjalani upacara pengantin.

Dan tak usang kemudian kedua calon pengantin itu telah memasuki ruang pasewakan agung dan menghadap Prabu Kresna dan Prabu Baladewa. Setelah menghaturkan sembah maka mereka berdua duduk di daerah yang telah disediakan.

“Anakku Siti Sendari, apa ya kau telah mantab akan menikah dengan adikmu Abimanyu itu ?”

“Wo Prabu, ananda telah mantab lahir batin menikah dengan Kanda Abimanyu. Ananda tidak akan sudi menikah dengan laki-laki lain selain Kanda Abimanyu. Hati ananda telah dipenuhi oleh cintanya, tak mungkin mengembangkan pada yang lain”

Bersambung...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel