Cara Menjadi Wl (Worship Leader) Yang Baik Dan Benar Di Gereja Untuk Pemula

Seorang Worship Leader ialah ujung tombak penentuan baik dan tidaknya membawakan sebuah puji kebanggaan di Gereja, tidak sedikit para pemula seorang Worship Leader menjadi gugup dan tidak maksimal ketika membawakan Pujiannya. Bagaimana sih cara menjadi Worship Leader yang baik dan benar semoga jemaat sanggup masuk hadirat Tuhan dan menikmatinya !!! Disini saya akan share pengalaman saya buat teman-teman semua. Nama saya sudah kenal khan... (Timon Adiyoso) Tidak ada terbayang dalam benak saya untuk menjadi seorang WL di sebuah komplotan ibadah, apalagi menjadi WL di ibadah Umum Gereja.

Suatu ketika akan di adakannya Ibadah Kaum Pria adonan se Kalimantan Timur Gereja Bethel Tabernakal dan gereja kamipun menjadi tuan rumah ketika itu. Karena Pria di Gereja kami tidak ada satupun yang menjadi Worship Leader maka Panitia melaksanakan penunjukan secara eksklusif untuk menjadi WL dan singger. Diluar dugaan nama sayapun muncul, entah rasa senang, binggung, semua campur aduk di dalam pikiran saya, bagaimana tidak selama saya bergereja di GBT saya tidak pernah menjadi Worship Lieder di komplotan kecil, tetapi ketika itu mau tidak mau saya harus menjadi WL dadakan. Dengan penuh kecemasan sebab bunyi saya yang pas-passan saya mulai berdoa kepada Tuhan Yesus semoga membimbing saya dalam menuntaskan Tugas ini. Latihanpun dimulai dengan bunyi yang tidak terlalu tinggi tapi kerendahan hahahaha begitulah bunyi laki laki, ngebassss... mulai saya buka suara, sebab tidak pernah jadi WL ya maklum, cukup usang menyesuaikan bunyi dengan tempo musik. Puji Tuhan sebab saya mempunyai teman-teman yang Luar Biasa, saya mulai sharing wacana lagu lagu yang pas dengan bunyi saya, ketika itu saya chat Mas Karyono Legowo, kebetulan ia ialah seorang Worship Lieder faforit saya, bukan sebab ada apa apanya, ketika saya masih bergereja di Samarinda ketika itu saya 1 gereja dan dengan ketulusannya membawakan Puji Pujian sayapun terbawa dalam Penyembahan, yang dulunya saya tidak sanggup angkat tangan ketika memuji Tuhan, hal itupun terjadi ketika Mas Karyono Legowo yang menjadi Worship Liedernya.

Dengan ketekunan berlatih sayapun mulai sanggup menyesuaikan tempo musik. satu hal yang saya lakukan ketika membawakan Pujian yang pertama kali ialah menciptakan hati saya ketika itu enjoy, Hapal Lirik dan Lakukan dengan sungguh-sungguh. Pengangkatan bunyi ketika pertama ialah memilih hasil bunyi selanjutnya, ketika ibadah di mulai sayapun mulai melaksanakan kebanggaan Penyembahan ketika awal ibadah, dengan perasaan grogi, berkeringat dan di tambah lagi kaum ibu-ibu menonton di depan Gereja sebab kami Kaum Pria tidak pernah melaksanakan ini, ketika itu saya mulai beranikan diri untuk berkata-kata terlebih dahulu, melaksanakan Pujian Penyembahan dengan sungguh-sungguh dan semata-mata hanya untuk kemuliaan Tuhan. Sungguh Tuhan luar biasa, dengan bunyi yang pas-passan Tuhan menolong dan di berikan kesuksesan ibadah Kaum Pria kami ketika itu.

Tugas menjadi Worship Leader selesai dan saya lanjutkan setiap minggunya saya ialah seorang petugas monitor layar Infokus untuk penampilan lagu-lagu. Sungguh di luar dugaan ketika di umumkan agenda Petugas Pelayanan setiap Minggunnya nama sayapun muncul menjadi Worship Leader. Ini dalah berkat Tuhan yang sungguh luar biasa, Tuhan berikan 1 bakat lagi untuk saya kembangkan bagi kemuliann Tuhan, bukan untuk pamer atau bagaimanapun bentuknya. Dengan seringnya saya melayani Tuhan maka semua kelakuan saya yang tidak bener harus saya tangalkan, itupun di mulai dari hal-hal yang kecil supaya kita hidup Kudus di hadapan Tuhan. Sampai ketika ini saya masih melayani menjadi Worship Leader dan mudahan hingga seterusnya, hingga saya tidak sanggup melaksanakan apa-apa lagi.

Dari kisah Pribadi saya di atas niscaya sahabat susah untuk mengerti apa yang saya lakukan mulai awal hingga saya sanggup melaksanakan menjadi Worship Lieder yang baik. berikut ialah urutan yang saya lakukan semoga menjadi Worship Leader yang Baik :
  1. Persiapkan Lagu Pujian Penyembahan yang mau sahabat bawakan
  2. Pilih lagu yang benar-benar sahabat kuasai (jangan coba lagu gres jikalau belum siap)
  3. Doakan lagu kebanggaan yang sudah di sanggup dan minta donasi Tuhan
  4. Cari di Google Lirik dan Donlowad Lagunya untuk melatih bunyi dan menghapal Lirik lagu yang benar (Supaya tidak salah Lirik)
  5. Persiapan untuk menghapal Lirik Lagu (Persiapan) minimal 1 minggu
  6. Lakukan Komunikasi dengan Tim Musik wacana lagu lagu yang akan di bawakan (Jangan hingga Tim Musik tidak sanggup memainkan musiknya untuk lagu tersebut)
  7. Latihan dengan Tim Musik minimal 2 x seminggu
  8. Jangan makan Gorengan atau makan makanan yang mengandung santan (akan mengangu tengorokan sahabat nantinya, ini pengalaman saya) dan perbanyaklah minum Air Putih atau biasa saya minum C1000 hehehe
  9. Jangan gelisah dan berikan ketenangan hati untuk melayani, Fokus pada Tuhan dan Lakukanlah.
Saat persiapan sudah matang dan saatnya Pelayanan menjadi Worship Leaderpun dilakukan, berikut ialah hal-hal yang saya lakukan berdasarkan tata Ibadah di Gereja Saya :
  1. Katakan sepatah duapatah kata untuk memulai Ibadah
  2. Lagu Pembukaanpun di nyanyikan, Lakukan dengan damai sebab lagu Penyembahan harus di nikmati sebab Jemaat akan mengikuti Iramanya, ajak jemaat bangun ketika bait kedua di nyanyikan, sehabis selesai mulailah melaksanakan penyembahan dengan bahasa Roh, sesuaikan dengan tata Ibadah gereja sahabat. Usahakan penyembahan dengan bahasa Roh harus mengimbangi bunyi musik dan berikan sedikit ayat ayat Injil supaya jemaat semakin menikmati Hadirat Tuhan.
  3. Lagu Pujianpun di mulai, sebelum itu alangkah baiknya lakukan penyapaan kepada Jemaat, Misalkan : Syallom... (Itu yang biasa saya lakukan). Lagu Pujian ke 1, 2, 3 urutkan sesuai tempo musik, Lagu Pujian Pertama berikan tempo musik yang lambat atau sedang dan Lagu Pujian Kedua nyanyikan Tempo Lagu yang semakin cepat dan bersemangan supaya jemaat semakin gairah dalam memuji Tuhan.
  4. Selesai lagu Pujian maka saatnya memperlihatkan kesempatan bagi Jemaat yang inggin bersaksi (Sesuaikan dengan Kondisi tata Ibadah) nyanyikan Reffnya saja untuk lagu Pujian yang di Nyanyikan Pujian terakhir.
  5. Pujian Penyembahan untuk Firman Tuhan tidak jauh berbeda dengan Lagu Pembukaan, Lakukan dengan damai dan masuklah dalam Hadirat Tuhan. Seorang Worship Leader harus menguasai keadaan, ada saatnya sahabat harus membuka mata melihat bagaimana keadaan jemaat, apabila masih dalam kondisi menikmati Pujian Penyembahan berikan penyembahan kembali tetapi jangan terlalu lama.
  6. Firman Tuhan selesai kadang Gembala membawakan Pujian terlebih dahulu tetapi ada pula yang eksklusif menyerahkan ke WL, sahabat yang baik harus mempersiapkan lagu Penyembahan embel-embel untuk mengantisipasi itu.
  7. Lagu untuk Kolekte lakukan dengan penuh sukacita, sebab ketika membawa persembahan harus membawa jemaat dalam suasana sukacita, supaya persembahannya banyak hehehe (Banyak memberi banyak diberkati).
  8. Doa Syafaat pilih dari Tua-tua Sidang yang berdasarkan sahabat biasa melaksanakan Doa Syafaat di gereja, jangan asal pilih ya.
  9. Pengumuman gereja di bacakan oleh seorang Worship Lieder atau Petugas yang membawa Pengumuman.
  10. Saatnya Ibadah akan berakhir maka nyanyikan Pujian Penyembahan Reffnya saja (Itu yang biasa saya lakukan) Reffnya di ulang sebanyak 2 kali dan mempersilahkan Gembala untuk berdoa Penutup (Doa Berkat).
  11. Lagu Penutup masih dengan Lagu yang sama, hanya saja dinyanyikan Reffnya 1 kali saja.
Itulah dari sedikit kisah saya untuk menambah pengalaman sahabat dalam melayani Tuhan menjadi Worship Lieder di Gereja yang baik dan benar di hadapan Tuhan. Terimakasih buat Tuhan Yesus, Orang Tua, Istri saya, Anak Saya dan Teman sobat sepelayanan di Gereja yang selalu mendukung untuk sanggup melakukannya, Tuhan Yesus Memberkati.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel