Segi Tiga Tak Berujung - Cerpen Remaja

SEGI TIGA TAK BERUJUNG
Karya Nurul Azmy Wahyuni
 
Dear Diary
Aku trauma, ia udah bener bener buat saya hancur. Buat hatiku kelu, cintaku yang tulus
dibalas dengan kemunaikan dan penghianatan. Aku rapuh.
Bisa bisanya ia jatuh hati sama perempuan lain dikala bersamaku, dikala saya merasa ada 24jam untuk dia. Kenapa ?
Kurang baik apa saya jo? Apa yang kau minta selalu saya usahain ada buat kamu, But you won’t do the same 
Kenapa ? Kenapa harus kini Jo ? Kenapa engga dari dulu aja sebelum saya sayang kebangetan ke kau gini.
Dear Diary
Aku harus menyerupai apalagi? Aku kudu gimana lagi supaya bisa lupa sama kamu? Biar bisa
maafin kau ? Kamu empedu !
Susah banget buat move on,sebulan lebih hari hariku selalu gundah dan menangisi jo. “Oh bejo, b(sensor)t banget sih kau !” rutukku dalam hati.
Dear Diary
Indi bilang saya kudu buka hati buat orang lain, supaya lebih ikhlas, katanya.
Namanya dafa, anaknya pinter, baik, ya cukup terkenal di sekolah, sayang sama aku, katanya. Sama dafa sering banget nonton film horor. Karena dafa tau saya itu penakut, itu sebabnya dafa suka nakut-nakutin aku.
“Sa, buka dong matanya udah gak ada setannya juga .” Ucap dafa
 dibalas dengan kemunaikan dan penghianatan Segi Tiga Tak Berujung - Cerpen Remaja
Segi Tiga Tak Berujung
Aku pun menurunkan telapak tanganku yang menutupi hampir ke seluruh wajahku dan membuka mataku pelan tapi begitu saya menatap layar setannya muncul dan saya refleks berteriak.
“Dafaaaaa rese ih..” tukasku sebel
“heheee” jawabnya dengan menyunggingkan senyum tanda keberhasilan nge-bully aku.
Dear Diary
5 bulan lebih kujalani hubungan ini sama dafa. Aku senang tapi saya gak bahagia. Sulit
buat saya nerima dafa sebagai sosok dafa. Masih ada penolakan dalam hatiku.
Aku gagal.
Kalo dikasih nilai mungkin dafa akan kunilai 100 untuk perhatiannya yang luar biasa untukku. Tapi memang perasaan gak bisa dipaksain, saya gak nyaman sama dia. Dafa maaf 

Segala sesuatu yang dipaksakan karenanya pun gak akan memuaskan. Kamu anak yang baik, semoga bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku.
“ Dafa, kau percaya jodoh ?” Tanyaku
“ Iya Sa.” Jawabnya singkat dengan mencium keningku dan berlalu begitu saja meninggalkanku.
Dear Diary
Di hatiku masih tertulis nama Bejo, dan dafa gak mampu menghapus dan menggantikan
dengan namanya. Apa saya begitu sayangnya sama jo ?
Apa coba istimewanya Jo ? Dia tuh gak tulus sayang sama aku, ia Cuma memanfaatkanku, ngerti dong, sadar dong, move on dong !
Kenapa dafa yang begitu baiknya gak bisa menggeser 1cm pun posisi jo ?
Dear Diary
Tuhan... pertemukanlah saya pada hamba-Mu yang taat pada-Mu, patuh kepada orangtuanya yang
menghormati perempuan selayaknya ibunya.
“Sa kenapa belum bisa move on dari bejo sih?” Tanya dea sahabatku suatu hari
“Aku juga gatau de, sihirnya begitu besar lengan berkuasa hinggap di hatiku.” Jawabku ngasal
“Kamu pikir ia dukun ha?”
“ya semacamnya lah haha” kita tertawa bersama.
Dear Diary
Sepi -,-
Begini ya jomblo ? Hati, handphone, facebook, twitter, semua sepi -_-

Dear Diary
Allah mengabulkan doaku, terimakasih 
Sebenarnya saya udah kenal usang sama Ridwan, jauh sebelum saya kenal bejo. Kita sempet lost contact selama setahun-an lah kayanya. Baru kemarin ia datang tiba telfon saya kita dekat lagi bahkan lebih deket dari dulu.
“Suaramu nggemesin banget sih sa hihi ?” puji Ridwan di sela sela dialog kami lewat telefon.
“ah macaaaaa ciiiiih ?” tanyaku tersipu *ala alay
“idih lebay amat sa, wkwk”
“aih -,- rese bener sih wan. Cepet pulang dong, betah banget di negeri orang ?”
“Iya saya niscaya pulang buat kamu.”
“gombaaaaaal .” saya merajuk hihi
Ya begitulah ridwan yang selalu melambung lambungkan perasaanku.

Dear Diary
“semoga ridwan ialah jodoh yang Tuhan tuliskan untukku.” Doaku dikala bertemu
Ridwan.
Kalian semua boleh percaya boleh engga, tapi ini faktanya. Di telepon ia ngomong blak blakan tanpa batas tanpa malu. Nah kini begitu ketemu face to face berubah 1800. Malu aib kucing hihi. Dia emang menawan, tampan rupawan tapi sayang pacar orang orang.
Dear Diary
I am so happy today, because I was dating with Abdul Ridwan. Its so wonderful baby.
Sedikit banyak saya mulai menyelami pribadinya. Dari kisah yang kudengar dari mulutnya saya bisa menarik kesimpulan jikalau ia itu sosok yang bertanggungjawab sebagai anak juga sebagai kakak. Laki – laki yang penurut, mandiri, dewasa. Dia juga kisah perihal pacarnya, sebenernya saya sih yang maksa ia buat cerita. Dia bilang pacarnya masih kayak anak kecil dan bla bla bla.

Ya gitu deh, kita kisah ngalor-ngidul jikalau ditulis di sini 258 halaman pun gak cukup. *Hening* tapi kemudian ridwan bicara dengan nada yang cukup serius
“Sa, jikalau saya harus duduk 10jam lagi sama kau saya sanggup.” Katanya. Aku seneng banget ia ngomong begitu, itu tandanya ada “sesuatu” hihi.
“Kok bisa? Apa gak sayang sama tuh pantat ntar tepos loh..” candaku
“Aku ngerasa nyaman sama kamu.” Lalu ia tersenyum manis sekali

Sebelum kita beranjak pulang saya meminta ia untuk foto bareng, sedikit maksa sih katanya malu. 3 kali jepret katanya cukup. Tiba di depan rumahku, ia pamitan lantaran nanti malam mau berangkat ke luar kota buat kerja lagi.
“iya saya tau kok, kau yang hati hati yaa jaga diri baik baik di negeri orang, gaboleh nakal.” Pesanku padanya, ia hanya mengangguk dan tersenyum manissss.
“Aku harap akan ada dating dating selanjutnya.” Sambungku
“pasti.” Dan sekali lagi ia tersenyum sebelum berlalu
Dear Diary
Aku rasa ia memberi harapan.
Kita kaya orang pacaran yah ? sikapnya, cara ngomongnya, perhatiannya, tapi gak statusnya. Aku masih aja jomblo dan ia berstatus pacar orang. Satu hal yang bikin saya yakin dg dia, sms yg ia kirim sepulang kita nge-date.
Ya Allah..Terimaksih telah mengirim orang menyerupai ini untuk hidupku
Wanita mana coba yang gak terharu? Nenek nenek peot juga jikalau ditanya niscaya jawabnya sama kaya aku. Kalau boleh jujur sih, bukan Cuma itu aja masih banyak yang lain, tapi saya fikir itu bisa mewakili semuanya.
Dear Diary
Semenjak reinkarnasi Ridwan di kehidupanku, saya lupa memikirkan jo lupa membenci jo lupa
menangisi bejo. Itu semua lantaran Ridwan
Sama sekali gak terlintas sedikitpun difikiranku bayangan bejo. Meski saya belum bisa maafin bejo tapi itu sudah suatu kemajuan pesat, berterima kasihlah pada ridwan haha. Itu berarti ridwan berhasil dan sukses mencuri hatiku, tapi masalahnya ia pacar orang.
DeaR Diary
Apa saya salah sayang sama ridwan? Apa lantaran ia pacar orang? Bukankah cinta itu tidak kenal siapa, di mana, kapan ? yang saya tau ia selalu bisa membuatku nyaman bahkan di pertemuanz
Selanjutnya

Aku jadi inget omongan ridwan dulu di telepon.
“kenapa sih kita deket gini pas saya udah punya pacar sa? Kenapa gak dari dulu ?” eh eh simak lagi pliss ‘kenapa engga dari dulu ?’ berati .... *mikir keras
“takdir Ridwan..” jawabku sekenanya padahal inginku berucap sama menyerupai dia.
DearDiary
Galau,

Dear Diary
Dilema, play now : Tangga Cinta Begini

Dear Diary
Rindu
Aku kangen Ridwan, kangen senyumnya, ketawanya, ceritanya, candanya, cerianya, semuanya. Bisakah waktu mempertemukan kami kembali? Sejenak saja. Aku ingin melihat ia tersenyum dan memahatnya di hatiku. Aku ingin dentang jam berhenti dikala bersama ridwan. Membiarkan kita saling tertawa, hanya kita berdua. Namun, saya merasa salah memberi hati pada orang yg telah berhati utuh.

Aku tau rasanya dikala sebuah hubungan adanya orang ketiga, sedih, kecewa, nyesek, sakit. Karena saya pernah berada di posisinya. Aku dan ia sama sama wanita. Sama sama punya perasaan, apa saya setega itu buat melukai dia? Aku gak bisa -_-
Aku harus segera keluar dari segitiga ini. Segitiga tiga titik tanpa ujung, tanpa titik temu. Aku harus keluar dan membuatnya lurus kembali menyerupai sediakala.
Dear Diary
Semakin saya berusaha melupakan Ridwan, justru bayangannya semakin besar lengan berkuasa menerorku.
Bagaimana jikalau sahabat? Sahabat? Gak semudah itu. Semuanya perlu proses.
Dan kini kau gak memberiku kabar, smspun engga. Kenapa ? kemana perginya kau yang dulu? Yang selalu bilang kangen ke aku, yang selalu ngomong pengen ketemu aku, mana haa ?
Kamu mudik gak ngasih kabar ke saya kan? Ga menyerupai biasanya -,- apa kau juga mau menghindar? Apa gegara cewemu liat foto kita berdua di tepi pantai? Bukankah dulu kau mengijinkan saya untuk upload di Facebook?
Apa kau yakin gamau ketemu saya lagi? Yakin gabakalan kangen saya lagi ? yakin gapengen ketawa bareng saya lagi ? Ok, kalo itu mau kamu. Its sepakat *pura2 tegar padahal hati mewek. Yah anggap aja ini langkah awal untuk menciptakan garis lurus.

Untuk bisa move on harus inget kejelekannya dia, itu kata indi. Tapi saya gak bisa liat kejelekannya ridwan bahkan ia nyaris perfect, gak ada jeleknya, gak ada kurangnya.
Apa kau gak bisa lihat? Dia bukan lelaki setia. Buktinya jelas, ia udah punya cewek tapi ia masih nanggepin kamu, iya? Kamu itu pelampiasan, Cuma pelarian. Dia telepon kau kalo ada sisa jam dari telepon sebelumnya, terang telepon pacarnya. Dia sms kau juga kalo lagi inget kau doang, kalo maen ke rumahmu ya kalo gagal ngapel, iya ? yang segitu mau kau fikirin terus ? sia sia waktumu dong, gimana kalo kau konsen sama kuliahmu aja itu niscaya lebih baik . *ngomong sama kaca*
Dear Diary
Play now : Bondan Prakoso ft Fade 2 Black Not With Me
Kebahagiaanku ialah Ridwan, tapi bukan berarti saya akan merebut ia lantaran saya masih punya rasa ber-perikewanita-an. Aku menyayanginya tapi bukan berarti merebut kebahagiaannya.
Cinta tak harus memiliki. Setengah mati saya berguru mendapatkan ini semua, mempercayai kata kata tadi. Percaya bahwa tulang rusuk tidak akan pernah tertukar. Cinta akan mencari jalannya sendiri menemukan tulang rusuknya menemukan cinta sejatinya.

THE END
PROFIL PENULIS
Terima kritik dan saran, silahkan hubungi alamat di bawah ini ;
Facebook ; Nurul Azmy Prakoso
Twitter ; @_nunuazmy
Terimakasih :)

No. Urut : 762
Tanggal Kirim : 25/03/2013 11:49:28
Baca juga Cerpen remaja yang lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel