Ayah Kabulkan Keinginanku - Cerpen Sedih
Rabu, 12 Maret 2014
AYAH KABULKAN KEINGINANKU
Karya Windi Mega Agustami
Firly yaitu gadis yang sangat pintar. Ia juga anggun dan baik. Firly ini yaitu anak tunggal dari Bpk. Anton Muhaimin Sholeh S,Pd dan Ibu Ayunda Firyanata S,H. Namun, Firly tidak bahagia, lantaran sang ibu meninggal dunia ketika ia berulang tahun yang ke-10.
Tahun ini (tahun 2012), Firly mulai memasuki semester 2 kelas 7. Firly bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Nusa Bakti. Di sekolahnya, ia populer sebagai anak yang akil bergaul. Ia juga mengandalkan kepintarannya biar sanggup mempunyai sahabat yang sebanyak-banyaknya.
Hari ini yaitu hari terakhir UTS. Ulangan yang terakhir yaitu Matematika & IPA, pelajaran yang ia sukai. Setiap ulangan harian, ia selalu mendapat nilai yang bagus. Teman-temannya selalu iri dengannya, namun Firly tak pernah mempermasalahkan hal itu.
Tahun ini (tahun 2012), Firly mulai memasuki semester 2 kelas 7. Firly bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Nusa Bakti. Di sekolahnya, ia populer sebagai anak yang akil bergaul. Ia juga mengandalkan kepintarannya biar sanggup mempunyai sahabat yang sebanyak-banyaknya.
Hari ini yaitu hari terakhir UTS. Ulangan yang terakhir yaitu Matematika & IPA, pelajaran yang ia sukai. Setiap ulangan harian, ia selalu mendapat nilai yang bagus. Teman-temannya selalu iri dengannya, namun Firly tak pernah mempermasalahkan hal itu.
Ayah Kabulkan Keinginanku |
UTS semester ini sudah berakhir. Tinggal saatnya melihat nilai ulangan yang akan dibagikan oleh wali kelas masing-masing. UTS yang dibagikan ada 13 mata pelajaran dan salah satu pelajaran yang nilainya tertinggi dalam ulangan Firly yaitu matematika. Nilai ulangan matematika Firly yaitu 100. Firly sangaaaaattttt senang. Ia ingin cepat-cepat memberitahu ayahnya wacana kabar baik ini.
Sesampainya di rumah..
“Assalamualaikum! Ayah! Ayah! AYAH!!” teriak Firly yang masih berada di akrab pintu. “Mungkin, ayah sedang berada di ruang kerjanya..” pikir Firly.
Ia pun bergegas menaiki tangga menuju lantai 2. Disanalah ruang kerja ayahnya. Saat Firly membuka pintunya, terlihat ayahnya sedang berbincang lewat via telefon dengan bos ayahnya. Firly pribadi menghampiri ayahnya, kemudian menunggu sesaat.
“Ayah, ayah!!” kata Firly yang tak sabar memberitahu ayahnya wacana nilai UTS-nya.
“Sebentar ya, Pak! (sambil menjauhkan handphone dari mulutnya) Ada apa Firly?” Tanya ayah.
“Ayah, liat deh nilai ulangan matematika aku!” perintah Firly sambil menyodorkan kertas ulangannya. Sang ayah yang sedang berbincang dengan bosnya itu pribadi melihat kertas ulangan Firly. Betapa kagetnya sang ayah ketika melihat ulangan Firly.
“Gimana yah?? Bagus ga?” Tanya Firly yang tidak sabar menunggu balasan dari ayahnya.
“Ini.. bagus sekali Nak!!! Ayah tidak menyangka jika kau sanggup mendapat nilai sebagus ini!” kata ayahnya dan pribadi melanjutkan percakapannya dengan bos-nya.
“Ayah, saya punya usul sebagai hadiahku. Boleh ya, Yah??!” pinta Firly.
“Boleh..” kata ayahnya dengan nada sedikit pelan.
“Aku pengen dibeliin hp Blackberry dong, Yah!! Yang Dakota. Boleh kan??” pinta Firly dengan menggerakkan tangan ayahnya. Tapi ayahnya masih sibuk bertelepon.
“Oh iya pak! Nanti saya akan kesana sekarang, permisi Pak!! Apa Firly?” Tanya ayah yang agak tercengang.
“Kan saya nilai ulangannya 100, saya boleh minta hadiah ga? Kalau boleh, hp Blackberry Dakota Yah!!” kata Firly.
“(sambil melihat ke arah jam tangan) Sayang, maafkan ayah Nak.. Ayah harus pergi ke kantor kini juga. Ayah ada meeting sama client ayah. Lagi pula, buat apa beli hp yang mahal, yang murah aja. Nanti jika ada sisa kan sanggup ditabung. Atau kau beli barang yang mempunyai kegunaan aja!!” Ayah pun pribadi meninggalkan Firly. Firly pun berfikir dengan omongan ayah tadi. Akhirnya sehabis difikir-fikir ia ingin menabung untuk membeli laptop, kan laptop mempunyai kegunaan juga.
Berbulan-bulan Firly berusaha mengumpulkan uang untuk membeli laptop tanpa memberitahu ayahnya. Ayahnya pun heran dengan perilaku anaknya yang dulu jajan hingga 5 ribu per hari, kini menjadi 2 ribu per hari. Sampai suatu ketika Firly jatuh sakit. Ayahnya pun tak tau penyakit anaknya. Namun kata dokter, Firly mengalami penyakit kanker paru-paru stadium 4. Untuk mengatasi hal itu, Firly harus dioperasi. Jika operasi pertama berjalan lancer, maka Firly akan menjalani pemulihan untuk operasi kedua.
Operasi pertama Firly berjalan lancar & tinggal menunggu pemulihan Firly selama 4 bulan. Nahhhh…sudah 4 bulan berlalu. Firly akan menjalani operasi yang kedua kalinya. Ayahnya yang sangat rindu kepada anak tersayangannya itu, memasuki kamar Firly. Ternyata eh ternyata, sang ayah menemukan sebuah buku diary. Buku diary itu ternyata punya Firly, kemudian ayahnya dengan rasa ingin tau membaca isi diary itu..
Dear diary…
Hari ini saya senang lantaran nilai ulangan matematikaku ialah 100. Aku sangaaatttt senang. Aku sudah memberutahu hal ini kepada ayah. Ternyata, ayah sangat gembira padaku. Oleh alasannya yaitu itu, saya ingin meminta hadiah kepada ayah dan ayah memperbolehkannya. Aku meminta HP Blackberry Dakota, namun ayah bilang Blackberry Dakota itu mahal. Mending beli barabg yang mempunyai kegunaan saja. Nah, sehabis difikir-fikir, saya memantapkan diri untuk menabung kemudian bila sudah terkumpul banyak, saya belikan laptop.
Sekian dulu curhatan diary.. Aku sangaattt gembira sanggup membuatkan kepada orang yang membaca tulisanku ini, termasuk ayahku ♥☺..
Sang ayah kaget lantaran ia gres tau jika selama ini anaknya menabung untuk membeli laptop. Ia pribadi bergegas ke rumah sakit, dan menanyakan hal itu kepada anaknya.
“Firly…” panggil ayahnya dengan lembut.
“AYAH??? Firly kangen sama ayah. Tumben deh ayah kesini. Aku jadi yakin..” kata Firly sambil menggenggam tangan ayahnya.
“Yakin kenapa nak??” Tanya ayahnya kebingungan.
“Aku yakin operasi kedua ini berhasil. Tapi ayah, saya ingin minta satu cita-cita yang usang saya pendam dari ayah. Aku cuma ingin ayah belikan saya laptop, tapi uangnya jangan pakai uang ayah, pakai uangku saja. Aku sudah menabung. Kalau kurang, sama ayah tambahin yaa. Kalau lebih, buat ayah aja..” kata Firly sambil tersenyum manis pada ayahnya. Ayahnya pun meneteskan air mata, kemudian diseka oleh jari telunjuk Firly yang mungil.
“Ayah kenapa bersedih? Jangan murung ayah.. Aku kan dioperasinya 1 ahad lagi. Jadi, saya sanggup bareng ayah terus. Oh iya, Yah, saya punya 1 usul lagi, yaitu ayah komitmen akan selamanya saying padaku. Ayah mau kan mengabulkan keinginanku??” Tanya Firly penuh harap.
“(sambil meneteskan air mata) Ayah akan lakukan semuanya demi kau nak. Apapun itu, asal kau bahagia. Kamu harus tetap semangat dalam menjalani hidup! Ayah akan selalu berada disampingmu, anakku..” kata ayahnya sambil memeluk kemudian mencium kening Firly. Tiba-tiba ayahnya pergi meninggalkan Firly di ruangan itu sendirian. Firly tak tau ayahnya mau pergi kemana. Namun, 1 jam kemudian, ayahnya membawa sebuah kotak besar bergambar laptop. Ayahnya pun pribadi memperlihatkan kotak itu kepada Firly. Firly pribadi merasa senang.
“Ayah, ini untukku?” Tanya Firly sambil memegangi laptopnya.
“Iya nak. Ini buatmu. Kamu suka kan? Sekarang kau coba mainin laptopnya. Ayah sudah bawakan modemnya. (sambil mengelus kepala Firly) Kamu ga usah mikirin operasi dulu, kini kau manfaatkan waktumu dengan bersenang-senang bersama laptop barumu!” kata ayahnya dengan mata berbinar-binar.
*----*
Hari yang menegangkan untuk Firly & ayahnya pun tiba. Ayahnya berdoa biar Firly sukses dalam menjalankan operasi ini. Jika gagal, kemungkinan Firly tak sanggup hidup bertahan lama. Operasinya berjalan kira-kira 7 jam. Namun ada insiden yang mengagetkan ayahnya Firly. Dokternya bilang, Firly sudah tiada lagi di dunia ini (meninggal) dan dokternya bilang selama ini Firly hidup dengan 1 ginjal, dan ginjalnya mengalami infeksi. Ayahnya langsyng menangis dan meratapi perbuatannya yang tak sanggup memperlihatkan sedikit waktunya untuk bersama Firly.
Kini, Firly sudah dimakamkan. Setelah pulang dari pemakaman, sang ayah menemukan surat di kamarnya. Ia pun membaca isi surat itu..
Ayah, saya tau, ketika ayah baca surat ini niscaya saya sudah tiada, betul kan Yah?? Ayah jangan bersedih. Ayah.. Aku sudah pegang komitmen ayah yaitu akan saying padaku selamanya. Walau saya & ayah berbeda alam, tapi saya akan selalu berada di sini, dihati ayah.. Aku juga berterimakasih sama ayah eksekusi alam sudah memberikanku sebuah laptop. Jika ayah rindu aku, lihat fotoku saja Yah yang ada di laptopku. Aku juga ga akan pernah membenci ayah hingga kapanpun. Karena yah yaitu penjaga jiwaku.. AKU SAYANG AYAH…
Salam peluk, cium, rindu
FIRLY
KIni, ayahnya tau, ia salah. Dan kepergian Firly sudah diikhlaskannya & ayahnya Firly mencoba berubah demi anak kesayangannya dan menepati janjinya kepada Firly untuk selalu saying padanya walau berbeda alam..
Sesampainya di rumah..
“Assalamualaikum! Ayah! Ayah! AYAH!!” teriak Firly yang masih berada di akrab pintu. “Mungkin, ayah sedang berada di ruang kerjanya..” pikir Firly.
Ia pun bergegas menaiki tangga menuju lantai 2. Disanalah ruang kerja ayahnya. Saat Firly membuka pintunya, terlihat ayahnya sedang berbincang lewat via telefon dengan bos ayahnya. Firly pribadi menghampiri ayahnya, kemudian menunggu sesaat.
“Ayah, ayah!!” kata Firly yang tak sabar memberitahu ayahnya wacana nilai UTS-nya.
“Sebentar ya, Pak! (sambil menjauhkan handphone dari mulutnya) Ada apa Firly?” Tanya ayah.
“Ayah, liat deh nilai ulangan matematika aku!” perintah Firly sambil menyodorkan kertas ulangannya. Sang ayah yang sedang berbincang dengan bosnya itu pribadi melihat kertas ulangan Firly. Betapa kagetnya sang ayah ketika melihat ulangan Firly.
“Gimana yah?? Bagus ga?” Tanya Firly yang tidak sabar menunggu balasan dari ayahnya.
“Ini.. bagus sekali Nak!!! Ayah tidak menyangka jika kau sanggup mendapat nilai sebagus ini!” kata ayahnya dan pribadi melanjutkan percakapannya dengan bos-nya.
“Ayah, saya punya usul sebagai hadiahku. Boleh ya, Yah??!” pinta Firly.
“Boleh..” kata ayahnya dengan nada sedikit pelan.
“Aku pengen dibeliin hp Blackberry dong, Yah!! Yang Dakota. Boleh kan??” pinta Firly dengan menggerakkan tangan ayahnya. Tapi ayahnya masih sibuk bertelepon.
“Oh iya pak! Nanti saya akan kesana sekarang, permisi Pak!! Apa Firly?” Tanya ayah yang agak tercengang.
“Kan saya nilai ulangannya 100, saya boleh minta hadiah ga? Kalau boleh, hp Blackberry Dakota Yah!!” kata Firly.
“(sambil melihat ke arah jam tangan) Sayang, maafkan ayah Nak.. Ayah harus pergi ke kantor kini juga. Ayah ada meeting sama client ayah. Lagi pula, buat apa beli hp yang mahal, yang murah aja. Nanti jika ada sisa kan sanggup ditabung. Atau kau beli barang yang mempunyai kegunaan aja!!” Ayah pun pribadi meninggalkan Firly. Firly pun berfikir dengan omongan ayah tadi. Akhirnya sehabis difikir-fikir ia ingin menabung untuk membeli laptop, kan laptop mempunyai kegunaan juga.
Berbulan-bulan Firly berusaha mengumpulkan uang untuk membeli laptop tanpa memberitahu ayahnya. Ayahnya pun heran dengan perilaku anaknya yang dulu jajan hingga 5 ribu per hari, kini menjadi 2 ribu per hari. Sampai suatu ketika Firly jatuh sakit. Ayahnya pun tak tau penyakit anaknya. Namun kata dokter, Firly mengalami penyakit kanker paru-paru stadium 4. Untuk mengatasi hal itu, Firly harus dioperasi. Jika operasi pertama berjalan lancer, maka Firly akan menjalani pemulihan untuk operasi kedua.
Operasi pertama Firly berjalan lancar & tinggal menunggu pemulihan Firly selama 4 bulan. Nahhhh…sudah 4 bulan berlalu. Firly akan menjalani operasi yang kedua kalinya. Ayahnya yang sangat rindu kepada anak tersayangannya itu, memasuki kamar Firly. Ternyata eh ternyata, sang ayah menemukan sebuah buku diary. Buku diary itu ternyata punya Firly, kemudian ayahnya dengan rasa ingin tau membaca isi diary itu..
Dear diary…
Hari ini saya senang lantaran nilai ulangan matematikaku ialah 100. Aku sangaaatttt senang. Aku sudah memberutahu hal ini kepada ayah. Ternyata, ayah sangat gembira padaku. Oleh alasannya yaitu itu, saya ingin meminta hadiah kepada ayah dan ayah memperbolehkannya. Aku meminta HP Blackberry Dakota, namun ayah bilang Blackberry Dakota itu mahal. Mending beli barabg yang mempunyai kegunaan saja. Nah, sehabis difikir-fikir, saya memantapkan diri untuk menabung kemudian bila sudah terkumpul banyak, saya belikan laptop.
Sekian dulu curhatan diary.. Aku sangaattt gembira sanggup membuatkan kepada orang yang membaca tulisanku ini, termasuk ayahku ♥☺..
Sang ayah kaget lantaran ia gres tau jika selama ini anaknya menabung untuk membeli laptop. Ia pribadi bergegas ke rumah sakit, dan menanyakan hal itu kepada anaknya.
“Firly…” panggil ayahnya dengan lembut.
“AYAH??? Firly kangen sama ayah. Tumben deh ayah kesini. Aku jadi yakin..” kata Firly sambil menggenggam tangan ayahnya.
“Yakin kenapa nak??” Tanya ayahnya kebingungan.
“Aku yakin operasi kedua ini berhasil. Tapi ayah, saya ingin minta satu cita-cita yang usang saya pendam dari ayah. Aku cuma ingin ayah belikan saya laptop, tapi uangnya jangan pakai uang ayah, pakai uangku saja. Aku sudah menabung. Kalau kurang, sama ayah tambahin yaa. Kalau lebih, buat ayah aja..” kata Firly sambil tersenyum manis pada ayahnya. Ayahnya pun meneteskan air mata, kemudian diseka oleh jari telunjuk Firly yang mungil.
“Ayah kenapa bersedih? Jangan murung ayah.. Aku kan dioperasinya 1 ahad lagi. Jadi, saya sanggup bareng ayah terus. Oh iya, Yah, saya punya 1 usul lagi, yaitu ayah komitmen akan selamanya saying padaku. Ayah mau kan mengabulkan keinginanku??” Tanya Firly penuh harap.
“(sambil meneteskan air mata) Ayah akan lakukan semuanya demi kau nak. Apapun itu, asal kau bahagia. Kamu harus tetap semangat dalam menjalani hidup! Ayah akan selalu berada disampingmu, anakku..” kata ayahnya sambil memeluk kemudian mencium kening Firly. Tiba-tiba ayahnya pergi meninggalkan Firly di ruangan itu sendirian. Firly tak tau ayahnya mau pergi kemana. Namun, 1 jam kemudian, ayahnya membawa sebuah kotak besar bergambar laptop. Ayahnya pun pribadi memperlihatkan kotak itu kepada Firly. Firly pribadi merasa senang.
“Ayah, ini untukku?” Tanya Firly sambil memegangi laptopnya.
“Iya nak. Ini buatmu. Kamu suka kan? Sekarang kau coba mainin laptopnya. Ayah sudah bawakan modemnya. (sambil mengelus kepala Firly) Kamu ga usah mikirin operasi dulu, kini kau manfaatkan waktumu dengan bersenang-senang bersama laptop barumu!” kata ayahnya dengan mata berbinar-binar.
*----*
Hari yang menegangkan untuk Firly & ayahnya pun tiba. Ayahnya berdoa biar Firly sukses dalam menjalankan operasi ini. Jika gagal, kemungkinan Firly tak sanggup hidup bertahan lama. Operasinya berjalan kira-kira 7 jam. Namun ada insiden yang mengagetkan ayahnya Firly. Dokternya bilang, Firly sudah tiada lagi di dunia ini (meninggal) dan dokternya bilang selama ini Firly hidup dengan 1 ginjal, dan ginjalnya mengalami infeksi. Ayahnya langsyng menangis dan meratapi perbuatannya yang tak sanggup memperlihatkan sedikit waktunya untuk bersama Firly.
Kini, Firly sudah dimakamkan. Setelah pulang dari pemakaman, sang ayah menemukan surat di kamarnya. Ia pun membaca isi surat itu..
Ayah, saya tau, ketika ayah baca surat ini niscaya saya sudah tiada, betul kan Yah?? Ayah jangan bersedih. Ayah.. Aku sudah pegang komitmen ayah yaitu akan saying padaku selamanya. Walau saya & ayah berbeda alam, tapi saya akan selalu berada di sini, dihati ayah.. Aku juga berterimakasih sama ayah eksekusi alam sudah memberikanku sebuah laptop. Jika ayah rindu aku, lihat fotoku saja Yah yang ada di laptopku. Aku juga ga akan pernah membenci ayah hingga kapanpun. Karena yah yaitu penjaga jiwaku.. AKU SAYANG AYAH…
Salam peluk, cium, rindu
FIRLY
KIni, ayahnya tau, ia salah. Dan kepergian Firly sudah diikhlaskannya & ayahnya Firly mencoba berubah demi anak kesayangannya dan menepati janjinya kepada Firly untuk selalu saying padanya walau berbeda alam..
PROFIL PENULIS
Nama saya Windi, kelas VIII H di sekolah SMPN 3 Purwakarta. Saya hobi banget nulis cerpen dan cerbung. Ini salah satunya =D Semoga cerpen saya ini bisam embuat anda semua menangis...