Aku Dan Kau Tak Mungkin Bersama - Cerpen Remaja

AKU DAN KAMU TAK MUNGKIN BERSAMA
Karya Shela Afselia
Namaku Syahila, saya berusia 11 tahun dan lebaran kali ini ibarat biasanya, saya menghabiskan liburanku di kampung halaman ibuku, Di tempat Jawa Tengah.Disana saya menghabiskan waktu untuk membantu nenek dan tante-tanteku berjualan, namun saya lebih sering membantu di warung adik bungsu ibuku yaitu warung Tante Naya. Warung milik Tante Naya tidak mengecewakan jauh dari warung nenek dan tante Tina, dan tante Naya hanya menjual masakan oleh oleh khas tempat sana.
Tante Naya memiliki seorang putri yang 6tahun lebih muda dariku, Nirmala namanya.
Hubunganku dengannya sanggup dibilang akur tak akur, terkadang kami sering bertengkar dan terkadang kami akur. namun slalu saya yang harus menyerah karna saya yang lebih remaja dibandingkan dia.

Disuatu ketika, telfon berdering “ kringg” mamaSusan memanggil
Tante Naya mengangkatnya “helo, iyaa mah”
“mau ikut ke mall, saya mau ke mall?” tanya mamaSusan
“oh, iya ya mah ikut. Siap siap dulu yaa mah” jawab tante Naya
Aku yang kebetulan sedang menginap disana, di ajak olehnya.
Aku , Nirmala , dan tante segera bersiap-siap
sehabis kami semua sudah siap, kendaraan beroda empat mamaSusan pun menjemput kami dan kami menaiki kendaraan beroda empat tersebut.
Nirmala dan Lintang anak kedua mamaSusan duduk di depan bersama supir sedangkan saya tante Naya , mamaSusan dan Yogi anak pertama mamaSusan dan juga sahabat dimasa Taman Kanak-kanak ku dulu duduk di belakang.
Diperjalanan mamaSusan dan tante Naya berbincang-bincang , sedangkan Yogi? Dia slalu bernyanyi, menyanyikan lagu dari sebuah grup band indonesia yaitu LETTO . dan saya hanya mendengarkan Yogi bernyanyi.
Namun, ada perasaan yang berbeda di hati ini. Terasa ada sedikit getaran yang asing dan gres kali ini saya merasakannya. Aku hanya menafsirkan jikalau itu hanya pengaruh canggung dan gugup.
Aku dan Kamu Tak Mungkin Bersama
Disaat hingga mall,kami berpencar.
Aku, Nirmala dan tante Naya sedangkan mama Susan dengan anak-anaknya.
Disana kami memilah menentukan pakaian yang ingin dibeli, hingga selesai pemilihan, saya disuruh menentukan salah satu baju yang di pegang oleh tante Naaya.
Akupun resah dengan kedua pilihan tersebut hingga kesudahannya Yogi menghampiri saya dan tante Naya.
Tante Naya yang resah memilihkan baju yang bagus untukku pun menanyakan kepada Yogi yang mana baju yang lebih bagus dan beliau eksklusif menunjuk ke salah satu baju yang ingin ku plih dan warna biru pilihannya, saya hanya menurutinya.
Selesai berbelanja, kami singgah terlebih dahulu ke KFC untuk mengisi perut yang sudah kelaparan dan kelelahan berbelanja.
Semua memesan makanan, nasi dengan ayam kecuali Yogi, beliau menentukan hanya memesan burger tanpa bawang bombay dengan kentang goreng.
Setelah menghabiskan makanan, kamipun pulang.

Setelah hari itu saya dan Yogi tidak pernah bertemu, namun disaat saya ingin pulang ke Bekasi , beliau tampak di terminal dengan temannya.
Menurutku beliau ingin mengucapkan slamat tinggal atau yang lainnya.
Dan semenjak ketika itu, baju yang dipilihkan Yogi menjadi baju yang paling sering saya pakai hingga kesudahannya baju itu terkena noda yang tidak sanggup dihilangkan.

Tidak terasa satu tahun berlalu, saya sudah dinyatakan lulus SD dan beranjak ke tingkat SMP. Saat itu saya berumur 12 tahun dan ibarat biasanya, saya mengisi liburan idullfitriku di kampung halaman ibu ku.Diusiaku yang menjelang remaja ini dan jaman jaman cinta monyet, disinilah saya merasakannya.
Entah bagaimana awalnya, Yogi semakin sering memperhatikanku dan mencari simpatiku bahkan sering kali beliau mengajakku bermain.

Saat itu yogi mengajakku ke taman, disana kami ibarat remaja remaja yang sedang berkencan, mungkin ini konyol namun inilah kejadiannya.
Yogi memutuskan untuk duduk disebuah ayunan, disana kami berbincang-bincang. Ada getaran yang terasa di hati ini, dan saya merasakannya setiap bersamanya bahkan walau hanya melihatnya dikejauhan.

Malam harinya, saya pulang dari warung bertiga dengan Nirmala sepupuku dan temannya. Biasanya saya bila pulang dari warung, sendiri atau bersama Nirmala slalu di antar Yogi. Namun kali ini karna kami bertiga maka Yogi tidak ada kesempatan untuk mengantarkanku pulang dengan motor putihnya.
Tanpa disangka, Yogi mengikuti kami dengan berjalan kaki namun Yogi mengaku ingin pergi kerumah temannya yang searah dengan kami.
Namun beliau terus berjalan hingga ke depan rumah ku, dan akupun menyuruhnya mampir dan beliau mengiyakannya.

Setelah kami masuk rumah, saya menyebarkan secangkir teh hangat untuknya karna udara diluar sangatlah dingin, kemudian Yogi kutinggal untuk membersihkan diri.
Selesai membersihkan diri, kami berbincang bincang sebentar dan kesudahannya Yogi memutuskan untuk pulang karna sudah malam.

Suatu malam disaat semua pengunjung tidak terlihat lagi dan diseluruh tempat parkir tak tampak satu kendaraan beroda empat pun yang parkir disana. Yogi menghampiriku yang sedang menjaga warung disebrang rumahmakan miliknya.
Yogi membeli kembang api banting , dan beliau memainkannya bersamaku dan Nirmala.
malam itu kami bermain dimalam yang penuh dengan bintang, udara yang sejuk dan penuh dengan tawa. itu sangatlah menyenangkan bagiku.

Ini hingga disaat hari terakhirku di warung itu bahkan di kampung halaman ibuku ini, sebelum esok hari saya harus pulang ke Bekasi.
Tanpaku duga, Yogi menghampiriku dan mengajaku ketaman. Saat itu masih pagi sehingga didalam taman tidak ada seorang pengunjung.
Yogi mengajakku ke menara yang berada didalam taman, sangat mengejutkan ternyata beliau mengutarakan isi hatinya, perasaanku ketika itu senang, kaget, resah semuanya menjadi satu.
Beberapa ketika saya berfikir dan kesudahannya dengan malu-malu saya mendapatkan perasaannya padaku dan beliau memperlihatkan saya sebuah kotak yang berisikan jamtangan, mungkin itu menandakan kalau saya sudah resmi menjadi pacarnya. 
Keesokan harinya, saya harus pulang dan meninggalkan liburanku dan juga meninggalkan Yogi 

Setelah ku hingga di Bekasi dan meneruskan aktifitasku ibarat biasanya, yaitu sekolah.
Namun kali ini sedikit berbeda karna saya sudah tidak sendiri melainkan memiliki seorang pasangan yang sangat jauh disana.
Kami memulai kekerabatan ini dengan kekerabatan jarak jauh dan lagi pula ini yaitu cinta simpanse pertamaku.
Awalnya saya sangat menyukai kekerabatan ini, tidak ada problem yang membuatku geram akan kekerabatan ini. Bahkan Yogi slallu menyemangatiku dalam belajar, terkadang disaat ada soal yang tidak sanggup ku jawab saya tanyakan kepadanya.

Namun, disaat ada laki-laki yang berjulukan Dimas Dewanto yang mencoba mencari perhatianku maka perasaanku terhadap Yogi menjadi goyang hingga kesudahannya saya mulai tertarik dengan Dimas. Dengan keegoisan saya memutuskan hubunganku dengan Yogi tanpa mempertimbangkannya, tanpa memperlihatkan alasan . kekerabatan yang telah ku jalin dengannya berakhir begitu saja.
Tante Naya menanyakannya,mengapa saya putuskan hubunganku dengan Yogi, saya hanya sanggup menjawab itu karna jarak yang memisahkan kita, dan Tante Naya pun mencoba mengerti.
Beberapa ahad berlalu, saya dan Dimas menjadi pasangan kekasih.. namun kami tidak bertahan lama, Dimas memutuskanku begitu saja ibarat saya memutuskan Yogi.
Begitu sakit perasaan ini mendengar ucapan putus dari Dimas, dalam tangis ku merenung akan parbuatanku dulu kepada Yogi mungkin perasaan yang sedang ku alami ketika ini sama dengan perasaannya kemarin, apakah ini yang disebut dengan KARMA ?

Setahun berlalu liburan idulfitri pun datang, dan ibarat biasa saya berlibur di kampung halaman ibu.
Ini yaitu TAHUN PERTAMA saya putus dengan Yogi. Namun ketika itu ku rasa Yogi masih menyukaiku, karna disaat saya berjualan diwarung tante Naya, beliau masih sering memerhatikanku bahkan mengajakku bermain, namun karna saya yang terlalu gengsi maka kesempatan itu ku buang siasia.
Perasaan ini masih menginginkannya , ingin bermain dengannya . namun saya merasa canggung dengan semuanya, saya merasa tak layak karna sudah menyakiti hatinya.
Hari demi hari saya berjualan di warung , dengan melihat sesosok laki-laki yang sedang memerhatikanku hati ini tidak menjadi sepi.

Namun di TAHUN KEDUA, hati ini sangat sepi. Sangat merindukan Yogi tapi apa yang terjadi, Yogi bermetamorfosis hirau kepadaku.
Selama saya menjaga diwarung itu, Yogi benar-benar tidak menampakkan diri, tidak ibarat tahun kemudian yang slalu memerhatikanku dari rumah makannya. Setiap hari ku menunggu, melihat kesekeliling apakah beliau memerhatikanku atau hanya lewat saja, namun tidak sama sekali. Yogi benar- benar tidak terlihat dan kata Nirmala, Yogi sudah memiliki kekasih dan perempuan itu lebih elok dariku, entah beliau hanya bercanda atau memang nyata. Aku hanya mencoba untuk bersikap tidak peduli akan semua yang bekerjasama dengan Yogi.

Di TAHUN KETIGA, saya tidak berlibur ke kampung halaman ibu melainkan ke kampung ayah di tempat Sumatra. Kami kesana dengan keluarga kaka dari ayah yang kebetulan memang tinggal dibekasi, kami jarang sekali pulang kesana maka dari itu sekarang disempatkan untuk berkumpul bersama.

Pada TAHUN KEEMPAT, saya kembali pulang ke kampung ibuku, ibarat biasa saya disuruh untuk menjaga warung tante Naya dan sekaligus berharap Yogi akan memerhatikan saya lagi. Di tahun ini sama ibarat tahun kedua, penantian ku tidak berbuah hasil. Namun saya sanggup melihatnya, walau hanya melihatnya melewati warungku tanpa melihatku. Dengan memakai motor putihnya beliau melewati warungku dan mulai ketika itu saya menjulukinya dengan Pangeran Berkuda Putih Berekor Biru, semua saudaraku menganggpku gila karna julukan itu , karna mereka tidak tahu bahwa pangeran itu yaitu Yogi.

Dan di TAHUN KELIMA, dimana tahun ini saya mendapatkan respon yang baik . dimana ketika beliau memerhatikan saya lagi, dimana ketika beliau mencari perhatianku lagi dan itu sangat membuatku senang sangat senang. Kenangan yang kemudian terungkit kembali dan itu yang slalu ku harapkan. Di selesai liburan ku ditaman terdapat program barongsyeng yang dimulai disore hari dan penutupan di malam hari.
Dimalam hari disaat program puncak, Lintang , dengan mama Susan menonton barongsyeng itu dan tak ketinggalan adik ku dan sepupuku anak dari Tante Tina sikecil Arfa juga ikut menonton. Aku dan Nirmana ikut menontonnya dengan alasan menjaga adik-adik kecil yang menonton di dalam taman.
Didalam taman tidak banyak orang yang menonton, mungkin karna penunjung sudah pulang, maka yang menonton hanya sedikit dan kebanyakan warga disana.
Aku yang memakai kain pantai dengan maksud untuk menyelimuti Arfa karna dimalam hari dan udara sangat cuek namun Arfa tidak mau dan kesudahannya saya yang menggunakannya sendiri. Tanpa diduga Yogi datang, mungkin karna Lintang ada disana apapun lantaran jantung ini berdetak kencang melihatnya disini.
Malam ini, malam terakhir dan juga malam yang indah bagiku. Pertemuan ku dengan Yogi menciptakan malam ini penuh dengan kenangan.

TAHUN KEENAM, tahun ini saya pulang lebih awal. Disaat ulangan kenaikan kelas selesai saya sekeluarga pulang kekampung dengan tujuan sunatan adikku. Dan rutinitaas saya berjualan diwarung tante Naya. Sangat menyesal kali ini saya tidak bertemu dengan Yogi. 2minggu saya disana dan diharuskan pulang.
Pada liburan idulfitri, saya pulang kekampung lagi menjaga warung tante Naya lagi.
Disuatu ketika disaat saya sedang menjaga warung dan bermain dengan Nirmala tanpa sengaja saya melihat Yogi, darah ini terasa mengalir begitu cepat ,jantung ini berdetak tak ibarat biasanya. Dan disaat beliau melewatiku, saya memberanikan diri untuk tersenyum padanya. Keberanian yang konyol, pertama kalinya saya melaksanakan itu. Namun, kebahagianan hanya sebatas itu. Tak pernah lagi ku melihat beliau lewat didepan warungku.

Liburan selesai dan sekarang ku melanjutkan rutinitas yang sudah ada, dan di suatu malam yang sunyi disaat ku mulai membuka akun Facebook miliku. Dan ternyata saya menemukan facebook Yogi, sekian usang saya mencari Fbnya namun tidak ditemukan dan ternyata saya sudah berteman dengan ku.
Setelah ku melihat profil dirinya dan ternyata beliau tak sendiri, Yogi sudah memiliki kekasih dan mungkin itu yang membuatnya hirau kepadaku. Sampai kesudahannya saya mengubah FB milik adikku menjadi FB kepunyaanku, semua profil adikku ku rubah menjadi profilku dan ku coba mengadd Yogi. Sehari selanjutnya permintan pertemananku dikonfirmasi olehnya, perasaanku sangat senang dan saya memberanikan diri untuk mengchatnya, terkejut ku melihatnya beberapa jam kemudian facebook yang gres ku rubah dan gres mengechatnya ternyata diblokir. Wow.... sangat kaget dan kesal.
Tanpa fikir panjang dengan memakai FB lamaku, saya eksklusif menge-wall FB yogi, ketika itu pagi hari, dan malam harinya saya membuka lagi Fbku , ternyata Yogi menginbox Fbku.. hahaha dengan hati besar hati saya membalas inbox an nya itu, Dan kesudahannya saya mendapatkan nomer ponsel darinya.

Mulai ketika itu saya dan Yogi sering berhubungan, tanpa sepengetahuan pasangan kami. Hari demi hari Yogi smsku dengan kata kata yang membuatku berharap, dari mulai cara beliau memperhatikanku, dari sikapnya yang membelaku bukan pasangannya dan pula katakata sayang yang telah beliau berikan kepadaku.
Saat itu saya sedang ulangan tengah semester, beliau salah satu orang yang memperlihatkan ku semangat dan beliau pula yang slalu menuntunku berguru sama ibarat dahulu. Di pertengahan saya ulangan, saya mendapatkan kabar jikalau Yogi dan pasangannya telah berpisah, hati ini sangatlah bahagia, cita-cita yang ku tanam mulai bermekaran.
Sampai kesudahannya rapot di bagikan dan hasil ulanganku dinyatakan merosot.

Perasaan ku sangatlah sedih dan kecewa dengan diri sendiri, disaatku sedang bersedih Yogi memperlihatkan satu kata yang membuatku tersenyum kembali “SAYANG” kata itu lah yang membuatku menjadi bangun kembali. Dan mulai ketika itu setiap pagi kuslalu mendapatkan pesan sms dengan embel-embel kata sayang, dan terkadang pula beliau memanggilku dengan panggilan permaisuri.
Beberapa hari kemudian, Yogi tiada kabar. Sampai kesudahannya beliau memberi tahuku jikalau beliau sedang berguru untuk ujian semesteran, akupun memakluminya .

Hari demi hari menunggu Yogi kembali menghubungiku, setidaknya saya tahu bagaimana kabarnya, namun tidak sama sekali. Sampai tahun gres berlalu, Yogi gres menghubungiku dan itu hanya mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU NENG SAYANG, sms terakhir yang ku peroleh dari laki-laki yang ku harapkan.
Pada awalnya, saya berfikir beliau sedang sibuk dengan aktifitas kuliahnya, sehingga saya tidak ingin mengganggunya. Namun disuatu ketika saya melihat status Fbnya ihwal nilai matakuliahnya dan itu artinya Yogi telah selesai melaksanakan semesterannya.
Namun sengaja ku tidak menghubunginya, karna saya ingin Yogi yang terlebih dahulu menghubungiku.

Seiring berjalannya waktu, Yogipun tidak juga menghubungiku.
Hingga ku biasakan semua perasaan yang sudah bermekaran karnanya.
Disuatu ketika, saya membuka FB milikku dan sangat mengejutkan di beranda tertuliskan “YOGI PRAYOGA JUGA BERPACARAN DENGAN SELVI LULITA”
Aku pun sangat terkejut bahkan sedih, karna cita-cita yang ku tanam dan sudah bermekaran, telah mati begitu saja.

Aku sadar Yogi hanyalah masa kemudian dan cita-cita yang tak sanggup ku miliki lagi, namun satu bulan yang telah beliau berikan kepadaku kemarin sudah sangatkah cukup untukku mengulang kenangan kenangan yang terdahulu.

Selamat tinggal Yogi… mungkin kau hanya mimpi yang tak pernah ku miliki lagi.
Dan kau tetap menjadi cinta simpanse pertama yang slalu ku ingat di hidupku.

TAMAT

Cerita ini di buat hanya untuk mengenang seseorang yang sudah tak sanggup dimiliki lagi. Jika ada kesamaan dongeng dan nama, itu faktor tidak kesengajaan.
PROFIL PENULIS
Nama lengkap : Nia Afselia
Biasa di panggil Shella
Alamat facebook sanggup cari di afshelia atau dengan email abdulloh.akhir@yahoo.com
kalo mau follow twitter saya di @chlaafchelia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel